Bahan-Bahan yang Digunakan Uraian Proses Produksi

Sistem pengupahan di UD. Ponimin yaitu : 1. Sistem Mingguan Sistem pengupahan mingguan digunakan di UD. Ponimin untuk semua pekerja. Semua pekerja upahnya dibayrkan setiap minggunya yaitu pada hari Sabtu.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik yang digunakan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barangjasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan-bahan serta dana.

2.4.1. Bahan-Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi pembuatan tahu pada UD. Ponimin ini dapat dikelompokkan atas dua, yaitu bahan baku, dan bahan penolong. 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang memiliki persentase terbesar dalam produk akhir. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tahu yaitu kacang kedelai. 2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan ke dalam suatu proses produksi sehingga dapat meningkatkan produk menjadi lebih baik. Bahan penolong yang digunakan untuk memproduksi tahu adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Air Air dipakai untuk proses perendaman kedelai, penggilingan kedelai, dan perebusan buburan kedelai. 2. Cuka CH 3 COOH Cuka digunakan sebagai bahan untuk menggumpalkan protein pada proses pembuatan tahu.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Uraian proses produksi pembuatan tahu di UD. Ponimin adalah sebagai berikut : 1. Perendaman Kacang Kedelai Langkah awal yang dilakukan didalam pembuatan tahu adalah perendaman kacang kedelai. Untuk sekali proses produksi dibutuhkan kacang kedelai sebanyak 13 kg. Kacang kedelai yang berjumlah 13 kg tersebut kemudian direndam dengan air didalam ember selama 3 jam. Tujuan perendaman adalah melunakkan kedelai agar mudah digiling di mesin giling. 2. Penggilingan Kacang Kedelai Setelah kacang kedelai direndam didalam ember selama 3 jam, kemudian kacang kedelai dibawa ke mesin penggilingan untuk digiling di mesin giling. Kemudian kacang kedelai dimasukkan ke mesin giling untuk digiling di mesin giling sampai menjadi buburan kedelai dengan bantuan air bersih. 3. Perebusan Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara Hasil penggilingan di mesin giling disebut dengan buburan kedelai. Buburan kedelai ini dibawa ke stasiun perebusan untuk direbus. Proses perebusan dilakukan dilakukan didalam kuali dengan bantuan uap dari steam yang bertujuan untuk mendidihkan buburan kedelai yang masih mentah agar menjadi masak. Perebusan ini juga dibantu dengan air agar busa yang dihasilkan pada proses perebusan tidak meluap keluar namun turun kembali. 4. Penyaringan Buburan Kedelai Buburan kedelai yang sudah direbus kemudian disaring untuk memisahkan ampas kedelai dengan sari kedelai. Penyaringan di lakukan dengan menggunakan saringan gantung yang terbuat dari kain kasa yang digerakkan menggunakan tangan manusia. Hasil saringan inilah yang disebut sari buburan kedelai. Kemudian sari hasil penyaringan kedelai tersebut langsung ditampung di wadah penampung yang berada dibawah alat penyaringan kedelai. 5. Penggumpalan Protein Sari Buburan Kedelai Sari buburan kedelai yang ditampung diwadah penampung kemudian dicampur cuka CH 3 COOH agar sari kedelai yang semula berbentuk putih akan pecah dan didalamnya terbentuk butiran-butiran protein yang akhirnya akan bergabung membentuk gumpalan. Jika sudah terjadi gumpalan, maka sari buburan kedelai ini sudah dapat menjadi bakal tahu. 5. Pencetakan Sari Buburan Kedelai Agar proses pencetakan tahu ini dapat berhasil, maka sari buburan kedelai yang dicetak harus dalam keadaan panas, jika sudah dingin maka sari buburan kedelai ini akan mengeras dan tidak dapat di cetak menjadi tahu. Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara diperlukan kecepatan operator untuk memindahkan sari buburan kedelai dari wadah penampung ke cetakan tahu yang tersedia. Sari kedelai dituangkan keatas cetakan tahu yang telah dilapisi kain saring sampai penuh. Kemudian pemberat diletakkan diatas penutup cetakan tahu. Setelah itu sari buburan kedelai ditunggu selama 10-15 menit. 6. Pemotongan Tahu Setelah tahu yang dicetak itu menjadi keras, kemudian tutup cetakan tahu bagian atas dibuka. Setelah itu cetakan dilepas dan tahu yang sudah jadi tersebut dipotong-potong dengan ukuran 4 x 4 cm. Setelah dipotong- potong tahu tersebut dipindahkan kedalam ember yang tersedia dan siap untuk dipasarkan. Untuk lebih jelasnya, pada Gambar 2.2. dapat dilihat blok diagram pembuatan tahu dari psroses awal sampai akhir. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Tahu Universitas Sumatera Utara

2.5. Mesin dan Peralatan