10.67 Uji Validitas Kuesioner Tertutup untuk Tingkat Kepentingan Atribut

Tabel 5.7. Rekapitulasi Persentase Identifikasi Muskoloskeletal Disorders Nama Opeator Skor Resiko Muskoloskeletal Disorders Leher, Bahu, Punggung Bagian Atas Siku, lengan Bawah, dan Tangan Kaki Lutul, dan Pinggul Pungung Bagian Bawah Danu 36.4 20,4 11,4 6,8 25 Heri 34.8 19,6 10,8 8,7 26,1 Hartoyo 35.6 20 11,1 8,9 24,4 Norman 37.2 20,9 11,7 9,3 20,9 Joko S 36 18 10 8 28 Panjang 39.1 19,6 10,9 8,7 21,7 Adi 36.7 18,4 10,2 8,2 26,5 Saring 34.8 19,6 10,8 8,7 26,1 Lukman 40 20 8,9 8,9 22,2 Candra 34.8 21,7 10,9 8,7 23,9 Jumlah 365.4 198.2 106.7 84.9 244.8 Persentase 36.54

19.82 10.67

8.49 24.48

Dari rekapitulasi persentase skor identifikasi muskoloskeletal disorders diketahui : 1. Semua operator mengatakan bahwa leher, bahu, punggung bagian atas memiliki resiko muskoloskeletal disorders paling besar dengan persentase 36.54 2. Sembilan operator mengatakan bahwa punggung bagian bawah memiliki resiko muskoloskeletal disorders terbesar kedua dengan persentase 24.48 . 3. Semua operator mengatakan bahwa siku, lengan bawah, dan tangan memiliki resiko muskoloskeletal disorders terbesar ketiga dengan persentase 19.82 Universitas Sumatera Utara 5.2.2. Pengolahan Data Anthropometri 5.2.2.1.Nilai rata-rata, Maksimum dan Minimum, Standar Deviasi, Dari hasil identifikasi resiko keluhan muskuloskeletal diperoleh bahwa fasilitas kerja aktual memiliki resiko keluhan muskuloskeletal, sehingga perlu dilakukan perancangan fasilitas kerja yang baru yang disesuaikan dengan anthropometri tubuh operator yang menggunakannnya. Data anthropometri dimensi tubuh operator UD Ponimin yang telah diperoleh kemudian ditentukan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum untuk masing-masing item pengukuran. Persamaan yang digunakan dalam menghitung nilai rata-rata, standard deviasi, nilai minimum dan maksimum pada masing-masing item pengukuran adalah : a. Nilai rata-rata n X n Xn X X rata rata n         .... 2 1 Dimana : n = Banyaknya pengamatan n X  = Jumlah pengamatan ke n X = X rata-rata Contoh : 1. Nilai rata-rata pada data Tinggi Pinggang Berdiri adalah 08 . 93 10 7 . 101 ... 4 . 87 1 . 87       rata Xrata Universitas Sumatera Utara b. Nilai Minimum Dan Maksimum Nilai minimum dan maksimum adalah nilai terkecil dan terbesar pada data hasil pengukuran setelah data tersebut telah diurutkan Contoh : 1. Nilai minimum dan maksimum pada data Tinggi Pinggang Berdiri adalah Nilai Minimum = 87.1 Nilai Maximum = 101.7 c. Nilai Standard Deviasi Untuk menentukan nilai standard deviasi pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :   1 n X X 2 i      Contoh : 1. Sehingga nilai standard deviasi pada data Tinggi Pinggang Berdiri adalah 5.028983 1 10 08 . 93 7 . 101 ... 08 . 93 4 . 87 08 . 93 1 . 87 2 2 2           Pada Tabel 5.8. dapat dilihat perhitungan nilai rata-rata, nilai standard deviasi, nilai minimum dan maksimum hasil pengukuran seluruh dimensi tubuh Tabel 5.8. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Nilai Standard Deviasi, Nilai Minimum dan Maksimum No Dimensi Tubuh X σ Xmin Xmax 1. Tinggi pinggang berdiri 08 . 93 5.028983 87.1 101.7 2. Tinggi lutut berdiri 47.39 3.708084 40.1 52 3. Pangkal ke tangan 17.73 1.014396 15.8 18.6 4. Lebar tangan 8.26 0.295146 7.7 8.8 Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 5.2.2.2.Uji Keseragaman Data Anthropometri Dilakukannya uji keseragaman data untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran dimensi terdapat satu atau lebih data yang tidak seragam atau dengan kata lain tidak berada dalam batas kontrol maka akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data dengan cara mengeluarkan data yang berada di luar batas kontrol tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Untuk menguji keseragaman data, digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut ini :   k X BKB k X BKA     Jika BKB X  min atau BKA X  max maka data seragam JIka BKB X  min atau BKA X  max maka data tidak seragam Contoh : Hasil uji keseragaman data pada Tinggi Pinggang Berdiri dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 diperoleh nilai k = 2 sehingga : 5.028983 2 08 . 93 2      X BKA = 103.138 cm 5.028983 2 08 . 93 2      X BKB = 83.02203 cm Kesimpulan, karena hasil pengukuran menyatakan tidak terdapat data Tinggi Siku Berdiri yang berada diatas BKA atau dibawah BKB, maka data hasil pengukuran yang dilakukan telah seragam. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 5.1. dapat dilihat peta kontrol untuk dimensi tubuh Tinggi Pinggang Berdiri. Sedangkan Untuk peta kontrol dimensi tubuh yang lainnya dapat dilihat pada lampiran . GRAFIK DIMENSI TUBUH TINGGI PINGGANG BERDIRI 50 100 150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Banyak Data D ime n s i Tu bu h TPgB Mean BKA BKB Gambar 5.1. Grafik Dimensi Tubuh Tinggi Pinggang Berdiri Pada Tabel 5.9. dapat dilihat hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, BKA dan BKB. Selain itu juga dapat dilihat bahwa semua data sudah seragam dan tidak ada yang out of control sehingga tidak perlu dilakukan lagi revisi data. Tabel 5.9. Uji Keseragaman Data Anthropometri No Dimensi Tubuh X σ Xmin Xmax BKA BKB Out of Control 1. Tinggi pinggang berdiri 93.08 5.028983 87.1 101.7 103.138 83.02203 - 2. Tinggi lutut berdiri 47.39 3.708084 40.1 52 54.80617 39.97383 - 3. Pangkal ke tangan 17.73 1.014396 15.8 18.6 19.75879 15.70121 - 4. Lebar tangan 8.26 0.295146 7.7 8.8 8.850292 7.669708 - Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara   2 2 2 40                i i i X X X N N 8 . 930 7 . 101 ... 4 . 87 1 . 87       i X 48 . 86866 . 9840 ... 41 . 7586 76 . 7638 2       i X 5.2.2.3.Uji Kecukupan Data Untuk uji kecukupan data digunakan data antropometri dengan tingkat kepercayaan 95 k=2 dan tingkat ketelitian sebesar 5 s = 0.05. Dalam perhitungan uji kecukupan digunakan rumus sebagai berikut : = Keterangan : N = Jumlah pengamatan yang dilakukan N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan i X  = Jumlah seluruh data   2 i X Jumlah kuadrat data Dengan ketentuan jika N’ N, maka jumlah data pengamatan sudah mencukupi dan jika N’ N, maka jumlah data pengamatan belum mencukupi Contoh : Uji kecukupan untuk dimensi Tinggi Pinggang Berdiri adalah sebagai berikut : Maka, 20349 . 4 8 . 930 8 . 930 48 . 86866 10 40 2 2            N Pada Tabel 5.10. dapat dilihat uji kecukupan dimensi tubuh yang diukur. Jika pengamatan tidak cukup maka diperlukan pengukuran selanjutnya.   2 2 2                i i i X X X N s k N Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Hasil Uji Kecukupan Data No Dimensi Tubuh N N’ Keterangan 2. Tinggi pinggang berdiri 10 4.20349 Mencukupi 3. Tinggi lutut berdiri 10 8.816339 Mencukupi 5. Pangkal ke tangan 10 4.713683 Mencukupi 6. Lebar tangan 10 1.838552 Mencukupi Sumber: Hasil Pengolahan Data 5.2.2.4.Uji Kenormalan Data Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Alat uji yang digunakan disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji K-S. Dalam uji Kolmogorov–Smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah : 1. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. Contoh untuk tinggi dimensi Tinggi Pinggang Berdiri 87.4 cm 90.8 cm 93.7 cm 87.1 cm 93.8 cm 99.2 cm 87.6 cm 93 cm 96.5 cm 101.7 cm 2. Nilai-nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi kumulatif, dan notasikan dengan FaX dengan rumus Data Banyaknya FaX Data No  Contoh : Universitas Sumatera Utara 1 . 10 1 FaX1   3. Hitung nilai Z dengan rumus  X X Z i   Keterangan : Xi = data ke-i X = nilai rata-rata  = standard deviasi Contoh : 87 -1.1294530 7 5.02898266 08 . 93 4 . 87    Z 4. Dari nilai Z yang didapat, cari nilai FeX dengan melihat tabel distribusi normal. Contoh : Nilai Z = 0.129353, Nilai tersebut dinotasikan dengan Fe X = 0.12935337 5. Hitung selisih antara FaX dengan FeX dan beri tanda mutlak, serta notasikan dengan D. Contoh Fa X = 0.1, Fe X = 0.12935337 D = l Fa X – Fe X l = l 0.1 – 0.12935337l = 0.029353374 6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan Dx yang didapatkan dari tabel D untuk uji Kolmogorov-Smirnov. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusannya adalah : Ho diterima apabila  D D  Ho ditolak apabila DD  D  yang digunakan adalah D 0.05 dengan nilai D 0.05 = 0.36866maka, D0.029353374  D  0.36866 Kesimpulan Untuk Dimensi Tinggi Pinggang Berdiri data dianggap normal. Pada Tabel 5.11. dapat dilihat hasil perhitungan dimensi anthropometri operator di UD. Ponimin untuk Tinggi Pinggang Berdiri dengan uji Kolmogorof-Smirnov Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Uji kolmogorof-Smirnov Dimensi Tinggi Pinggang Berdiri No Tinggi Pinggang Berdiri X Fa X σ Z FeX D 1 87.4 93.08 0.1 5.028983 -1.037194148 0.12935337 0.029353374 2 87.1 93.08 0.2 5.028983 -1.095463482 0.11719872 0.082801277 3 87.6 93.08 0.3 5.028983 -0.998347925 0.13792627 0.162073731 4 96.5 93.08 0.4 5.028983 0.730308988 0.75176614 0.351766138 5 93.7 93.08 0.5 5.028983 0.186461869 0.54905944 0.049059438 6 90.8 93.08 0.6 5.028983 -0.376808361 0.32514044 0.274859557 7 93.8 93.08 0.7 5.028983 0.205884981 0.55692208 0.143077918 8 93 93.08 0.8 5.028983 -0.609885698 0.49365398 0.306346022 9 101.7 93.08 0.9 5.028983 1.74031078 0.95674155 0.056741548 10 99.2 93.08 1 5.028983 1.254732996 0.88818761 0.111812394 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari hasil perhitunngan anthropometri pada Dimensi Tinggi Pinggang Berdiri di peroleh nilai D max = 0.367399332, kemudian dibandingkan dengan nilai D  = 0.36866, maka dipeoleh D max  D  0.351766138  0.36866, maka Ho Universitas Sumatera Utara diterima. Dapat disimpulkan bahwa dimensi Tinggi Pinggang Berdiri berdistribusi normal. Pada Tabel 5.12. dapat dilihat hasil perhitungan dimensi anthropometri operator di UD. Ponimin untuk Tinggi Lutut Berdiri dengan uji Kolmogorof- Smirnov. Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Uji kolmogorof-Smirnov Dimensi Tinggi Lutut Berdiri No Tinggi Lutut Berdiri X Fa X σ Z FeX D 1 42.7 47.39 0.1 3.708084 -1.2648 0.102971 0.00297 2 40.1 47.44 0.2 3.708084 -1.96597 0.024651 0.175349 3 47.1 47.44 0.3 3.708084 -0.07821 0.468831 0.16883 4 50 47.44 0.4 3.708084 0.703868 0.759242 0.35924 5 47 47.44 0.5 3.708084 -0.10518 0.458118 0.041882 6 49.4 47.44 0.6 3.708084 0.542059 0.706111 0.10611 7 47.2 47.44 0.7 3.708084 -0.05124 0.479567 0.220433 8 47 47.44 0.8 3.708084 -0.10518 0.458118 0.341882 9 51.4 47.44 0.9 3.708084 1.081421 0.860245 0.039755 10 52 47.44 1 3.708084 1.24323 0.893108 0.106892 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari hasil perhitunngan anthropometri pada Dimensi Tinggi Lutut Berdiri di peroleh nilai D max = 0.35924, kemudian dibandingkan dengan nilai D  = 0.36866, maka dipeoleh D max  D  0.35924  0.36866, maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa dimensi Tinggi Lutut Berdiri berdistribusi normal. Pada Tabel 5.13. dapat dilihat perhitungan dimensi anthropometri operator di UD. Ponimin untuk Pangkal ke Tangan dengan uji Kolmogorof-Smirnov. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Hasil Perhitungan Uji kolmogorof-Smirnov Dimensi Pangkal ke Tangan No Pangkal ke Tangan X Fa X σ Z FeX D 1 15.8 17.73 0.1 1.014396 -1.90261 0.028546 0.071454 2 17.6 17.73 0.2 1.014396 -0.12816 0.449013 0.24901 3 16.1 17.73 0.3 1.014396 -1.60687 0.054042 0.245958 4 18.3 17.73 0.4 1.014396 0.561911 0.712912 0.31291 5 18 17.73 0.5 1.014396 0.266168 0.604945 0.10495 6 18.3 17.73 0.6 1.014396 0.561911 0.712912 0.11291 7 18.6 17.73 0.7 1.014396 0.857653 0.804458 0.10446 8 17.6 17.73 0.8 1.014396 -0.12816 0.449013 0.350987 9 18.8 17.73 0.9 1.014396 1.054814 0.854245 0.045755 10 18.2 17.73 1 1.014396 0.46333 0.678436 0.321564 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari hasil perhitunngan anthropometri pada dimensi tubuh Pangkal ke Tangan di peroleh nilai D max = 0.350987, kemudian dibandingkan dengan nilai D  = 0.36866, maka dipeoleh D max  D  0.350987  0.36866, maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa dimensi Pangkal ke Tangan berdistribusi normal. Pada Tabel 5.14. dapat dilihat perhitungan dimensi anthropometri operator di UD. Ponimin untuk Lebar Tangan dengan uji Kolmogorof-Smirnov. Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Dimensi Lebar Tangan No Lebar Tangan X Fa X σ Z FeX D 1 8 8.26 0.1 0.295146 -0.88092 0.189181 0.08918 2 8.1 8.26 0.2 0.295146 -0.5421 0.293873 0.09387 3 7.7 8.26 0.3 0.295146 -1.89737 0.02889 0.27111 4 8.2 8.26 0.4 0.295146 -0.20329 0.419454 0.01945 5 8.3 8.26 0.5 0.295146 0.135526 0.553902 0.0539 6 8.8 8.26 0.6 0.295146 1.829604 0.966345 0.36635 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Dimensi Lebar Tangan Lanjutan No Lebar Tangan X Fa X σ Z FeX D 7 8.3 8.26 0.7 0.295146 0.135526 0.553902 0.146098 8 8.5 8.26 0.8 0.295146 0.813157 0.791936 0.008064 9 8.3 8.26 0.9 0.295146 0.135526 0.553902 0.346098 10 8.4 8.26 1 0.295146 0.474342 0.682372 0.317628 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari hasil perhitunngan anthropometri pada Dimensi Lebar Tangan di peroleh nilai D max = 0.36635, kemudian dibandingkan dengan nilai D  = 0.36866, maka dipeoleh D max  D  0.36635  0.36866, maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa dimensi Lebar Tangan berdistribusi normal. Setelah dilakukan perhitungan dengan uji Kolmogorof-Smirnov secara manual untuk dimensi anthropometri, maka untuk membuktikan perhitungan yang dilakukan benar dapat diuji Kolmogorof-Smirnov dengan software SPSS 13. Hasil uji dengan software SPSS 13 dapat dilihat pada lampiran

5.2.2.6. Penentuan Dimensi Fasilitas Kerja yang Akan Dirancang

Data antropometri digunakan sebagai data untuk perancangan fasilitas kerja. Tiga prinsip antropometri yang digunakan dalam perancangan suatu fasilitas kerja adalah : 1. Prinsip penggunaan data antropometri yang ekstrem 2. Prinsip penggunaan data antropometri rata-rata 3. Prinsip penggunaan data antropometri yang dapat disesuaikan. Universitas Sumatera Utara Pengolahan data untuk menentukan dimensi rancangan fasilitas kerja ini menggunakan prinsip penggunaan data antropometri yang ada dengan tujuan hasil rancangan dapat digunakan dengan nyaman oleh seluruh populasi yang ada di UD. Ponimin tersebut dari deimensi tong penampung sari buburan kedelai dan dimensi ember pembawa sari buburan kedelai. Dimensi tersebut adalah: a. Dimensi Tong Penampung Sari Buburan Kedelai 1. Tinggi Tong TT a. Dimensi : Tinggi pinggang berdiri – tinggi lutut berdiri b. Ukuran data : menggunakan pendekatan ekstrim dengan nilai maksimum c. Kelonggaran : Tidak ada d. TT : 101.7 cm – 52 cm : 49.7 cm  50 cm 2. Jarak Tong dari Lantai Dasar JTLD a. Dimensi : Tinggi lutut berdiri b. Ukuran data : menggunakan pendekatan ekstrim dengan nilai maksimum c. Kelonggaran : tidak ada d. JTLD : 52 cm b. Dimensi Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai 1. Panjang Pegangan Ember PPE a. Dimensi : Lebar tangan b. Ukuran data : menggunakan pendekatan ekstrim dengan nilai minimum c. Kelonggaran : tidak ada d. LPE : 7.774485 cm  8 cm Universitas Sumatera Utara 2. Diameter Pegangan Ember DPE a. Dimensi : Pangkal ke Tangan b. Ukuran data : menggunakan pendekatan data antropometri yang dapat disesuaikan. c. Kelonggaran : 2 cm d. PkT : 15.8 cm  16 cm Pegangan ember pembawa sari buburan kedelai yang dirancang berbentuk silindertabung. Maka diperlukan nilai jari-jari tabung. Untuk mendapatkan jari- jari tabung maka digunakan PkT. Perhitungannya sebagai berikut : Diketahui : Luas Selimut Tabung = Luas Persegi Panjang Panjang = 16 cm Lebar = 8 cm LS = Panjang x Lebar = 16 cm x 8 cm = 128 cm Ls = 2nrt 128 cm = 2 x 3.14 x r x 8 cm = 50.24 r r = 14450.24 = 2.5 cm DPE = 5 cm Universitas Sumatera Utara Karena menggunakan pendekatan data anthropometri yang dapat disesuaikan maka, diameter pegangan ember adalah 5 cm – 2 cm = 3 cm Hasil perhitungan akan digunakan untuk ukuran dalam usulan rancangan fasilitas kerja.

5.2.3. Penerapan Metode Perancangan Rasional

Usulan fasilitas kerja yang akan dirancang yaitu tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai dengan menggunakan metode perancangan rasional yang dikembangkan oleh Nigel Cross. Adapun langkah – langkah metode perancangan tersebut adalah : 1. Klarifikasi Tujuan Clarifying Objectives 2. Penetapan Fungsi–Fungsi Establishing Functions 3. Penyusunan Kebutuhan Setting Requirement 4. Penentuan Karakteristik Determining Characteristics 5. Pembangkitan Alternatif Generating Alternatives 6. Evaluasi Alternatif Evaluating Alternatives 7. Komunikasi Improving Details 5.2.3.1.Klarifikasi Tujuan Langkah awal yang dilakukan dalam proses perancangan adalah pengklarifikasian tujuan. Langkah ini bertujuan untuk menentukan tujuan dilakukannya perancangan produk yang dilakukan dengan menggunakan Metode Pohon Tujuan Objectives Tree Method. Universitas Sumatera Utara Untuk melakukan pengklarifikasikan tujuan dari perancangan produk, harus dipisahkan tujuan dan sub–sub tujuan dari perancangan produk tersebut. Dimana hubungan antara keduanya dihubungkan oleh pertanyaan ‘bagaimana’ How dan petanyaan ‘mengapa’ Why. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan dalam membuat pohon tujuan tersebut adalah sebagai berikut : a Produk tong penampung sari buburan kedelai a. Membuat daftar tujuan perancangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau pengguna. Daftar tujuan perancangan produk Tong penampung sari buburan kdedelai adalah : 1. Kualitas tong 2. Desain tong 3. Efisien dalam penggunaan b. Membuat skala prioritas tujuan yaitu dengan mengurutkan tujuan perancangan di atas dari level tertinggi hingga level terendah. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui hal yang menjadi tujuan utama dan tujuan tambahan dari perancangan produk serta memperlihatkan hubungan antara kedua tujuan tersebut. 1. Berkualitas baik, berkaitan dengan bahan yang digunakan untuk membuat tong agar tong penampung sari buburan kdedelai yang dirancang menggunakan bahan yang berkualitas baik. Pada Gambar 5.2. dapat dilihat gambar sub tujuan bahan yang digunakan untuk membuat tong penampung sari buburan kdedelai Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Sub Tujuan Kualitas Baik 2. Efisien dalam penggunaan, berkaitan dengan fungsi tambahan yang dimiliki tong yang dirancang agar pekerjaan yang dilakukan oleh operator menjadi lebih cepat dan efisien. Pada Gambar 5.3. dapat dilihat gambar sub tujuan efisien dalam penggunaan Gambar 5.3. Sub Tujuan Efisien Dalam Penggunaan 3. Desain, berkaitan dengan semua yang berhubungan dengan rancangan fisik tong yang dirancang. Pada Gambar 5.4 dapat dilihat gambar sub tujuan desain tong penampung sari buburan kedelai. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Sub Tujuan Desain c. Membuat suatu diagram sistematis yang menunjukkan hierarki dari setiap tujuan dan sub – sub tujuan perancangan produk. Pada Gambar 5.5. dapat dilihat gambar pohon tujuan. Universitas Sumatera Utara Tong Penampung Sari Buburan Kedelai Berkualitas Baik How ? Why ? Bahan Tong Alumunium Bahan Tiang Penyanga Besi Daya Tampung Tong 380 Kg Desain Bentuk Kran Persegi Panjang Bentuk Tong Silinder Efisien Dalam Penggunaan Diameter Pipa Kran 3 Inchi Ketebalan Tong 3 mm Fungsi Tambahan Membersihkan Busa Sari Buburan Kedelai Gambar 5.5. Pohon Tujuan Pembuatan Tong Penampung Sari Buburan Kedelai b Ember pembawa sari buburan kedelai a. Membuat daftar tujuan perancangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau pengguna. Daftar tujuan perancangan produk ember pembawa sari buburan kdedelai adalah : 1. Kualitas ember pembawa sari buburan kedelai. 2. Desain ember pembawa sari buburan kedelai. Universitas Sumatera Utara b. Membuat skala prioritas tujuan yaitu dengan mengurutkan tujuan perancangan di atas dari level tertinggi hingga level terendah. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui hal yang menjadi tujuan utama dan tujuan tambahan dari perancangan produk serta memperlihatkan hubungan antara kedua tujuan tersebut. 1. Kualitas, berkaitan dengan bahan yang digunakan untuk membuat ember agar ember pembawa sari buburan kedelai yang dirancang menggunakan bahan yang berkualitas baik. Pada Gambar 5.6. dapat dilihat gambar sub tujuan bahan yang digunakan untuk membuat ember pembawa sari buburan kedelai. Gambar 5.6. Sub Tujuan Kualitas 2. Desain, berkaitan dengan semua yang berhubungan dengan rancangan fisik ember yang dirancang.Pada Gambar 5.7. dapat dilihat sub tujuan desain. . Universitas Sumatera Utara Gambar 5.7. Sub Tujuan Desain c. Membuat suatu diagram sistematis yang menunjukkan hierarki dari setiap tujuan dan sub – sub tujuan perancangan produk yang dapat dilihat pada Gambar 5.8. pohon tujuan ember pembawa sari buburan kedelai Gambar 5.8. Pohon Tujuan Pembuatan Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara 5.2.3.2.Penetapan Fungsi – Fungsi Langkah ini dilakukan untuk menentukan fungsi-fungsi yang timbul dalam perancangan produk yang meliputi fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan- batasan dari perancangan produk tersebut. Untuk itu digunakan Metode Analisis Fungsi Analysis Function Method yang menggambarkan System input-output dari proses pembuatan tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai dengan prinsip Black Box. a. Produk Tong Penampung Sari Buburan Kedelai Adapun tahap-tahap dalam penggunaan Metode Analisis Fungsi ini adalah: 1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi input-output. Langkah ini digambarkan melalui suatu diagram transformasi input-output Black Box yang memperlihatkan proses pertambahan nilai suatu input menjadi output. Pada Gambar 5.9. dapat dilihat sistem input output tong penampug sari buburan kedelai. Gambar 5.9. Sistem Input Output Tong Penampung Sari Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara 2. Menetapkan karakteristik fungsi-fungsi. Pada Gambar 5.10. dapat dilihat penetapan fungsi dari tong penampung sari buburan kedelai. Gambar 5.10. Fungsi Tong Penampung Sari Buburan Kedelai 3. Menggambarkan sistem pembatas Boundary System Pada Boundary System ini sistem digambarkan secara terpisah sehingga dapat terlihat jelas input, proses transformasi produk dan output yang dihasilkan. Secara jelas, pada Gambar 5.11. dapat dilihat Boundary System Universitas Sumatera Utara V-1 Gambar 5.11. Sistem Pembatas Tong Penampung Sari Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara V-1 b. Produk Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Adapun tahap-tahap dalam penggunaan Metode Analisis Fungsi ini adalah: 1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi input-output. Langkah ini digambarkan melalui suatu diagram transformasi input-output Black Box yang memperlihatkan proses pertambahan nilai suatu input menjadi output. Pada Gambar 5.12. dapat dilihat sistem input output ember pembawa sari buburan kedelai. INPUT BAHAN PLASTIK ALUMUNIUM PERALATAN GUNTING PEMOTONG MARTIL ALAT UKUR TENAGA KERJA MODAL DESIGN INFORMASI PROSES TRANSFORMASI OUTPUT EMBER PEMBAWA SARI BUBURAN KEDELAI Gambar 5.12. Sistem Input Output Produk Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara 2. Menetapkan karakteristik fungsi-fungsi. Pada Gambar 5.13. dapat dilihat fungsi dari ember pembawa sari buburan kedelai. Gambar 5.13. Fungsi Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai 4. Menggambarkan sistem pembatas Boundary System Pada Boundary System ini sistem digambarkan secara terpisah sehingga dapat terlihat jelas input, proses transformasi produk dan output yang dihasilkan. Secara jelas, pada Gambar 5.14. dapat dilihat Boundary System Universitas Sumatera Utara V-1 Gambar 5.14. Sistem Pembatas Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Universitas Sumatera Utara V-1 5.2.3.3.Menyusun Kebutuhan Penyusunan kebutuhan terhadap tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai perlu dilakukan untuk membandingkan keinginan konsumen Demand dengan keinginan produsen Wish. Hal ini dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen. Atribut produk tong penampung sari buburan kedelai yang dipertanyakan kepada responden yaitu: 1. Bahan tong 2. Daya tampung tong 3. Bentuk tong 4. Fungsi tambahan tong 5. Bahan tiang penyangga 6. Ketebalan tong 7. Bentuk kran 8. Diameter pipa kran Sedangkan atribut produk ember pembawa sari buburan kedelai yang dipertanyakan kepada responden yaitu: 1. Bahan ember 2. Daya tampung ember 3. Bentuk ember 4. Bahan pegangan ember 5. Ketebalan ember Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 5.15. dapat dilihat rekapitulasi kuesioner terbuka yang disusun berdasarkan setiap pertanyaan atribut produk tong penampung sari buburan kedelai. Tabel 5.15. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka Tong Penampung Sari Buburan Kedelai No Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah Modus Kuesioner Kayu 3 Alumunium Alumunium 5 1 Bahan Tong Stainless Steel 2 360 Kg 3 380 Kg 380 Kg 6 2 Daya Tampung Tong 400 Kg 1 Silinder 8 Silinder 3 Bentuk Tong Persegi Panjang 2 Membersihkan Busa 6 Membersihkan Busa 4 Fungsi Tambahan Tong Menggantungkan Peralatan 4 Besi 7 Besi 5 Bahan Tiang Penyangga Kayu 3 2 mm 4 3 mm 6 Ketebalan Tong 3 mm 6 Persegi Panjang 8 Persegi Panjang 7 Bentuk Kran Segitiga 2 2 inchi 3 8 Diameter Kran 3 inchi 7 3 inchi Sedangkan pada Tabel 5.16. dapat dilihat rekapitulasi kuisioner terbuka untuk produk ember pembawa sari buburan kedelai. Tabel 5.16. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai No Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah Modus Kuesioner Kayu 1 Alumunium Alumunium 5 1 Bahan Ember Stainless Steel 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Lanjutan No Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah Modus Kuesioner 9 Kg 6 9 Kg 6 Kg 2 2 Daya Tampung ember 5 Kg 2 Silinder 7 Silinder 3 Bentuk Ember Kubus 3 Plastik 8 Plastik 4 Bahan Pegangan Ember Kayu 2 0.8 mm 4 1 mm 5 Ketebalan Ember 1 mm 6 25 cm 7 25 cm 6. Tinggi Ember 20 cm 3 Langkah – langkah dalam menyusun kebutuhan ini adalah : 1. Menentukan produk alternatif untuk menemukan solusi yang dapat diterima. Produk alternatifnya adalah tong dan ember pembawa sari buburan kedelai dengan desain yang ergonomis dan sesuai keinginan konsumen. Spesifikasi tong penampung sari buburan kedelai : 1. Bahan tong 2. Daya tampung tong 3. Bentuk tong 4. Fungsi tambahan tong 5. Bahan tiang penyangga 6. Ketebalan tong 7. Bentuk kran 8. Diameter pipa kran Universitas Sumatera Utara Spesifikasi ember pembawa sari buburan kedelai : 1. Bahan ember 2. Daya tampung ember 3. Bentuk ember 4. Bahan pegangan ember 5. Ketebalan ember 6. Tinggi ember 2. Penetapan 5 W Metode analisa 5 W What, Who, Why, Where, When untuk perancangan produk tong dan ember sari buburan kedelai ini adalah sebagai berikut : What apa : Produk yang akan dibuat adalah tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai Who siapa : Produk tong dan ember ini ditujukan khususnya kepada operator pada UD Ponimin Why mengapa : Produk tong dan ember ini dibuat karena adanya keluhan oleh operator pada waktu bekerja sehinnga perlu dirancang suatu fasilitas kerja yang bisa mengurangi tingkat kelelahan pekerja Where di mana : Produk tong dan ember dirancang untuk digunakan pada stasiun pencetakan When kapan : Produk tong dan ember ini digunakan setiap ada proses pembuatan tahu Universitas Sumatera Utara 3. Menentukan performansi kebutuhan untuk setiap atribut Pada langkah ini dilakukan penentuan spesifikasi produk tong dan ember sari buburan kedelai berdasarkan demands dari konsumen dan wishes dari produsen. Pada Tabel 5.17. dapat dilihat spesifikasi produk tong yang telah ditentukan dan pada Tabel 5.18. dapat dilihat sepesifikasi produk tong yang telkah ditentukan. Tabel 5.17. Spesifikasi Produk Tong Penampung Sari Buburan Kedelai D atau W Syarat D D W D W D D W Bahan tong yang terbuat dari alumunium Daya tampung tong 380 Kg Bentuk tong silinder Fungsi tambahan tong membersihkan busa Bahan tiang penyangga tong yang terbuat dari besi Ketebalan tong setebal 3 mm Bentuk kran tong yang berbentuk persegi panjang Diameter pipa kran sebesar 3 inchi Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18. Spesifikasi Produk Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai D atau W Syarat D D W W D W Bahan ember alumunium Daya tampung ember 9 Kg Bentuk ember silinder Bahan pegangan ember plastik Ketebalan ember 1 mm Tinggi ember 25 cm 5.2.3.4.Penentuan Karakteristik Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai yang sedang dirancang. Langkah ini ditempuh dengan menggunakan metode QFD Quality Function Development. QFD merupakan suatu matriks yang sistematis dengan menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merancang produk yang berkualitas yaitu dengan menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam bentuk atribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknik produk tersebut. QFD menggunakan House of Quality yaitu suatu matriks yang menerjemahkan keinginan konsumen. Prosedur penggunaan matriks House of Quality adalah : a. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam bentuk atribut produk Universitas Sumatera Utara Pada tahap ini akan diuji sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap produk. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui keinginan konsumen adalah dengan menyebarkan kuesioner. Penyebaran kuesioner ini dilakukan melalui dua tahap yaitu sebagai berikut:

1. Kuesioner Terbuka

Kuesioner ini berisikan keinginan konsumen terhadap atribut–atribut produk yang telah ditentukan. Dalam hal ini kuesioner disebarkan kepada 10 orang responden yang akan menggunakan fasilitas kerja yang akan dirancang. Pada kuesioner ini responden diminta untuk memberikan jawaban secara bebas mengenai atribut yang ditanyakan. Pada Tabel 5.19. dapat dilihat hasil rekapitulasi kuesioner terbuka untuk atribut tong penampung sari buburan kedelai. Tabel 5.19. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Terbuka untuk Atribut Tong No Atribut Primer Sekunder Tersier Bahan Tong Alumunium 1 Berkualitas Baik Bahan Tiang Penyangga Besi Bentuk Kran Persegi Panjang Bentuk Tong Silinder Ketebalan Tong 3 mm Daya Tampung Tong 380 Kg 2 Desain Diameter Pipa Kran 3 Inchi 3 Efisien dalam Pengunaan Fungsi Tambahan Membersihkan Busa Pada Tabel 5.20. dapat dilihat hasil rekapitulasi kuesioner terbuka untuk atribut ember pembawa sari buburan kedelai. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Terbuka untuk Atribut Ember No Atribut Primer Sekunder Tersier Bahan Ember Alumunium 1 Berkualitas Baik Bahan Pegangan Ember Plastik Bentuk Ember Silinder Ketebalan Ember 1 mm Daya Tampung Ember 9 Kg 2 Desain Tinggi Ember 25 cm 2 . Kuesioner Tertutup Kuesioner ini berisikan pernyataan dimana pernyataan tersebut diambil berdasarkan modus hasil pengolahan data dari kuesioner terbuka. Responden diminta untuk mengisi kolom-kolom yang disediakan mengenai kinerja dari masing- masing fasilitas kerja Sebelum dilakukan rekapitulasi kuesioner tertutup mengenai peta posisi produk rancangan dengan produk pesaing, dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas Kuesioner Tertutup untuk Tingkat Kepentingan Atribut

Sebelum dilakukan uji validitas, data-data persepsi responden terhadap setiap atribut perlu dikelompokkan terlebih dahulu. Adapun nomor dari skala Likert yang digunakan antara lain: 1. Jawaban Sangat Penting diberi bobot 5 2. Jawaban Penting diberi bobot 4 3. Jawaban Cukup diberi bobot 3 Universitas Sumatera Utara 4. Jawaban Kurang Penting diberi bobot 2 5. Jawaban Tidak Penting diberi bobot 1 Adapun rumus yang digunakan adalah teknis korelasi “Product Moment” sebagai berikut:               2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy dimana : X : Jumlah jawaban seluruh responden per pertanyaan Y : Jumlah jawaban seluruh pertanyaan per responden N : Jumlah seluruh responden R xy : Koefisien Product Moment Pada Tabel 5.21. dapat dilihat rekapitulasi untuk atribut produk bahan tong penampung sari buburan kedelai. Tabel 5.21. Rekapitulasi untuk Atribut Bahan Tong No X Y XY X2 Y2 1 5 39 195 25 1521 2 5 39 195 25 1521 3 5 39 195 25 1521 4 4 32 128 16 1024 5 5 32 160 25 1024 6 4 31 124 16 961 7 5 32 160 25 1024 8 5 36 180 25 1296 9 4 29 116 16 841 10 5 39 195 25 1521 Total 47 348 1648 223 12254 Adapun langkah-langkah pengujian untuk atribut bahan tong penampung sari buburan kedelai adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Ho : Kuesioner merupakan instrumen yang valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data H 1 : Kuesioner bukan merupakan instrumen yang valid 2. Taraf signifikan yang dipilih α = 0,05 3. Wilayah kritis Product Moment dengan α = 0,05 dan N = 10 adalah r tabel = 0,632 4. Perhitungan r hitung :              2 2 2 2 .            Y Y N X X N Y X XY N r                  2 2 450 26048 8 . 32 136 8 450 32 1866 8     r 638877 ,  r 5. Kesimpulan : Karena nilai r hitung r tabel 0,6388 0,632, maka Ho diterima, berarti kuisioner merupakan instrumen yang valid tingkat validitasnya tinggi dan dapat dipergunakan. Demikianlah cara perhitungan uji validitas untuk pernyataan atribut produk untuk bahan tong. Pada Tabel 5.22.dapat dilihat hasil perhitungan uji validitas untuk tingkat kepentingan atribut pada tong penampung sari buburan kedelai. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Tingkat Kepentingan Atribut Pada Tong Penampung Sari Buburan Kedelai Atribut N ΣX ΣY ΣX2 ΣY2 ΣXY Hasil Keterangan Bahan Tong 10 47 39 223 12254 1648 0.71406 Data Valid Bahan Tiang Penyangga 10 43 39 189 12254 1517 0.848981 Data Valid Bentuk Kran 10 42 39 184 12254 1492 0.920216 Data Valid Bentuk Tong 10 44 32 196 12254 1545 0.743355 Data Valid Ketebalan Tong 10 47 32 223 12254 1647 0.656475 Data Valid Daya Tampung Tong 10 42 31 182 12254 1480 0.648853 Data Valid Diameter Pipa Kran 10 40 32 189 12254 1513 0.68413 Data Valid Fungsi Tambahan 10 43 36 166 12254 1412 0.681361 Data Valid Dengan langkah yang sama dengan pengujian validitas untuk atribut tong penampung sari buburan kedelai, dilakukan juga lngkah-langkah yang sama untuk pengujian validitas untuk atribut ember penampung sari buburan kedelai. Pada Tabel 5.23. dapat dilihat hasil perhitungan uji validitas untuk tingkat kepentingan atribut pada ember pembawa sari buburan kedelai Tabel 5.23. Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Tingkat Kepentingan Atribut Pada Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Atribut N ΣX ΣY ΣX2 ΣY2 ΣXY Hasil Keterangan Bahan Ember 10 46 270 216 7346 1253 0.700765 Data Valid Bahan Pegangan Ember 10 49 270 241 7346 1329 0.845154 Data Valid Bentuk Ember 10 43 270 189 7346 1174 0.857941 Data Valid Ketebalan Ember 10 41 270 171 7346 1116 0.706235 Data Valid Daya Tampung Ember 10 43 270 189 7346 1172 0.72595 Data Valid Tinggi Ember 10 48 270 232 7346 1302 0.633866 Data Valid Universitas Sumatera Utara

b. Uji Reliabilitas Kuesioner Tertutup