Tabel 5.7. Rekapitulasi Persentase Identifikasi Muskoloskeletal Disorders
Nama Opeator
Skor Resiko Muskoloskeletal Disorders
Leher, Bahu, Punggung
Bagian Atas Siku, lengan
Bawah, dan Tangan
Kaki Lutul, dan
Pinggul Pungung
Bagian Bawah
Danu 36.4
20,4 11,4
6,8 25
Heri 34.8
19,6 10,8
8,7 26,1
Hartoyo 35.6
20 11,1
8,9 24,4
Norman 37.2
20,9 11,7
9,3 20,9
Joko S 36
18 10
8 28
Panjang 39.1
19,6 10,9
8,7 21,7
Adi 36.7
18,4 10,2
8,2 26,5
Saring 34.8
19,6 10,8
8,7 26,1
Lukman 40
20 8,9
8,9 22,2
Candra 34.8
21,7 10,9
8,7 23,9
Jumlah 365.4
198.2 106.7 84.9
244.8
Persentase 36.54
19.82 10.67
8.49 24.48
Dari rekapitulasi persentase skor identifikasi muskoloskeletal disorders diketahui :
1. Semua operator mengatakan bahwa leher, bahu, punggung bagian atas
memiliki resiko muskoloskeletal disorders paling besar dengan persentase 36.54
2. Sembilan operator mengatakan bahwa punggung bagian bawah memiliki
resiko muskoloskeletal disorders terbesar kedua dengan persentase 24.48 . 3.
Semua operator mengatakan bahwa siku, lengan bawah, dan tangan memiliki resiko muskoloskeletal disorders terbesar ketiga dengan persentase 19.82
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Pengolahan Data Anthropometri 5.2.2.1.Nilai rata-rata, Maksimum dan Minimum, Standar Deviasi,
Dari hasil identifikasi resiko keluhan muskuloskeletal diperoleh bahwa fasilitas kerja aktual memiliki resiko keluhan muskuloskeletal, sehingga perlu
dilakukan perancangan fasilitas kerja yang baru yang disesuaikan dengan anthropometri tubuh operator yang menggunakannnya.
Data anthropometri dimensi tubuh operator UD Ponimin yang telah diperoleh kemudian ditentukan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum
dan minimum untuk masing-masing item pengukuran. Persamaan yang digunakan dalam menghitung nilai rata-rata, standard
deviasi, nilai minimum dan maksimum pada masing-masing item pengukuran adalah :
a. Nilai rata-rata
n X
n Xn
X X
rata rata
n
....
2 1
Dimana :
n = Banyaknya pengamatan
n
X
= Jumlah pengamatan ke n
X
= X rata-rata Contoh :
1. Nilai rata-rata pada data Tinggi Pinggang Berdiri adalah
08 .
93 10
7 .
101 ...
4 .
87 1
. 87
rata
Xrata
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai Minimum Dan Maksimum
Nilai minimum dan maksimum adalah nilai terkecil dan terbesar pada data hasil pengukuran setelah data tersebut telah diurutkan
Contoh : 1.
Nilai minimum dan maksimum pada data Tinggi Pinggang Berdiri adalah Nilai Minimum = 87.1 Nilai Maximum = 101.7
c. Nilai Standard Deviasi
Untuk menentukan nilai standard deviasi pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
1 n
X X
2 i
Contoh : 1.
Sehingga nilai standard deviasi pada data Tinggi Pinggang Berdiri adalah 5.028983
1 10
08 .
93 7
. 101
... 08
. 93
4 .
87 08
. 93
1 .
87
2 2
2
Pada Tabel 5.8. dapat dilihat perhitungan nilai rata-rata, nilai standard deviasi, nilai minimum dan maksimum hasil pengukuran seluruh dimensi tubuh
Tabel 5.8. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Nilai Standard Deviasi, Nilai Minimum dan Maksimum
No Dimensi Tubuh
X σ
Xmin Xmax
1. Tinggi pinggang berdiri
08 .
93
5.028983 87.1 101.7 2. Tinggi
lutut berdiri
47.39 3.708084 40.1
52 3.
Pangkal ke tangan 17.73
1.014396 15.8 18.6
4. Lebar tangan
8.26 0.295146 7.7
8.8
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2.Uji Keseragaman Data Anthropometri
Dilakukannya uji keseragaman data untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila
dalam satu pengukuran dimensi terdapat satu atau lebih data yang tidak seragam atau dengan kata lain tidak berada dalam batas kontrol maka akan langsung
ditolak dan dilakukan revisi data dengan cara mengeluarkan data yang berada di luar batas kontrol tersebut dan melakukan perhitungan kembali.
Untuk menguji keseragaman data, digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut ini :
k X
BKB k
X BKA
Jika BKB
X
min
atau BKA
X
max
maka data seragam JIka
BKB X
min
atau BKA
X
max
maka data tidak seragam Contoh :
Hasil uji keseragaman data pada Tinggi Pinggang Berdiri dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95 diperoleh nilai k = 2 sehingga :
5.028983 2
08 .
93 2
X BKA
= 103.138 cm 5.028983
2 08
. 93
2
X BKB
= 83.02203 cm Kesimpulan, karena hasil pengukuran menyatakan tidak terdapat data
Tinggi Siku Berdiri yang berada diatas BKA atau dibawah BKB, maka data hasil pengukuran yang dilakukan telah seragam.
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 5.1. dapat dilihat peta kontrol untuk dimensi tubuh Tinggi Pinggang Berdiri. Sedangkan Untuk peta kontrol dimensi tubuh yang lainnya
dapat dilihat pada lampiran
.
GRAFIK DIMENSI TUBUH TINGGI PINGGANG BERDIRI
50 100
150
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Banyak Data D
ime n
s i Tu
bu h
TPgB Mean
BKA BKB
Gambar 5.1. Grafik Dimensi Tubuh Tinggi Pinggang Berdiri
Pada Tabel 5.9. dapat dilihat hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, BKA dan BKB. Selain itu juga dapat
dilihat bahwa semua data sudah seragam dan tidak ada yang out of control sehingga tidak perlu dilakukan lagi revisi data.
Tabel 5.9. Uji Keseragaman Data Anthropometri No Dimensi Tubuh
X σ
Xmin Xmax
BKA BKB
Out of Control
1. Tinggi pinggang berdiri
93.08 5.028983 87.1
101.7 103.138
83.02203 -
2. Tinggi lutut
berdiri 47.39 3.708084 40.1 52
54.80617 39.97383
- 3.
Pangkal ke tangan 17.73
1.014396 15.8 18.6
19.75879 15.70121 -
4. Lebar tangan
8.26 0.295146 7.7 8.8 8.850292
7.669708 -
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
2 2
2
40
i i
i
X X
X N
N
8 .
930 7
. 101
... 4
. 87
1 .
87
i
X
48 .
86866 .
9840 ...
41 .
7586 76
. 7638
2
i
X
5.2.2.3.Uji Kecukupan Data
Untuk uji kecukupan data digunakan data antropometri dengan tingkat kepercayaan 95 k=2 dan tingkat ketelitian sebesar 5 s = 0.05. Dalam
perhitungan uji kecukupan digunakan rumus sebagai berikut :
= Keterangan : N = Jumlah pengamatan yang dilakukan
N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan
i
X
= Jumlah seluruh data
2 i
X
Jumlah kuadrat data Dengan ketentuan jika N’ N, maka jumlah data pengamatan sudah
mencukupi dan jika N’ N, maka jumlah data pengamatan belum mencukupi Contoh :
Uji kecukupan untuk dimensi Tinggi Pinggang Berdiri adalah sebagai berikut :
Maka,
20349 .
4 8
. 930
8 .
930 48
. 86866
10 40
2 2
N
Pada Tabel 5.10. dapat dilihat uji kecukupan dimensi tubuh yang diukur. Jika pengamatan tidak cukup maka diperlukan pengukuran selanjutnya.
2 2
2
i i
i
X X
X N
s k
N
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Hasil Uji Kecukupan Data No
Dimensi Tubuh N
N’ Keterangan
2. Tinggi pinggang berdiri
10
4.20349
Mencukupi 3. Tinggi
lutut berdiri
10
8.816339
Mencukupi 5.
Pangkal ke tangan 10
4.713683
Mencukupi 6. Lebar
tangan 10
1.838552
Mencukupi
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.2.2.4.Uji Kenormalan Data
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Alat uji
yang digunakan disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji K-S. Dalam uji Kolmogorov–Smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif
hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah :
1. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil
sampai nilai pengamatan terbesar. Contoh untuk tinggi dimensi Tinggi Pinggang Berdiri
87.4 cm 90.8 cm
93.7 cm 87.1 cm
93.8 cm 99.2 cm
87.6 cm 93 cm
96.5 cm 101.7 cm
2. Nilai-nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi
frekuensi kumulatif, dan notasikan dengan FaX dengan rumus
Data Banyaknya
FaX Data
No
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
1 .
10 1
FaX1
3. Hitung nilai Z dengan rumus
X
X Z
i
Keterangan : Xi = data ke-i
X
= nilai rata-rata = standard deviasi
Contoh :
87 -1.1294530
7 5.02898266
08 .
93 4
. 87
Z
4. Dari nilai Z yang didapat, cari nilai FeX dengan melihat tabel distribusi
normal. Contoh :
Nilai Z = 0.129353, Nilai tersebut dinotasikan dengan Fe X = 0.12935337
5. Hitung selisih antara FaX dengan FeX dan beri tanda mutlak, serta
notasikan dengan D. Contoh
Fa X = 0.1, Fe X = 0.12935337 D = l Fa X – Fe X l
= l 0.1 – 0.12935337l = 0.029353374
6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan
Dx yang didapatkan dari tabel D untuk uji Kolmogorov-Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusannya adalah : Ho
diterima apabila
D D
Ho ditolak apabila DD
D
yang digunakan adalah D
0.05
dengan nilai D
0.05
= 0.36866maka, D0.029353374
D
0.36866 Kesimpulan Untuk Dimensi Tinggi Pinggang Berdiri data dianggap
normal. Pada Tabel 5.11. dapat dilihat hasil perhitungan dimensi anthropometri operator di
UD. Ponimin untuk Tinggi Pinggang Berdiri dengan uji Kolmogorof-Smirnov
Tabel 5.11. Hasil Perhitungan Uji kolmogorof-Smirnov Dimensi Tinggi
Pinggang Berdiri No Tinggi Pinggang
Berdiri X
Fa X σ
Z FeX
D
1 87.4 93.08
0.1 5.028983
-1.037194148 0.12935337
0.029353374 2
87.1 93.08 0.2
5.028983 -1.095463482
0.11719872 0.082801277
3 87.6 93.08
0.3 5.028983
-0.998347925 0.13792627
0.162073731 4
96.5 93.08 0.4
5.028983 0.730308988
0.75176614 0.351766138
5 93.7 93.08
0.5 5.028983
0.186461869 0.54905944
0.049059438 6
90.8 93.08 0.6
5.028983 -0.376808361
0.32514044 0.274859557
7 93.8 93.08
0.7 5.028983
0.205884981 0.55692208
0.143077918 8
93 93.08 0.8
5.028983 -0.609885698
0.49365398 0.306346022
9 101.7 93.08
0.9 5.028983
1.74031078 0.95674155
0.056741548 10
99.2 93.08 1
5.028983 1.254732996
0.88818761 0.111812394
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil perhitunngan anthropometri pada Dimensi Tinggi Pinggang Berdiri di peroleh nilai D
max
= 0.367399332, kemudian dibandingkan dengan nilai D
= 0.36866, maka dipeoleh D
max
D
0.351766138 0.36866, maka Ho
Universitas Sumatera Utara
diterima. Dapat disimpulkan bahwa dimensi Tinggi Pinggang Berdiri berdistribusi normal.
Pada Tabel 5.12. dapat dilihat hasil perhitungan dimensi anthropometri operator di UD. Ponimin untuk Tinggi Lutut Berdiri dengan uji Kolmogorof-
Smirnov.
Tabel 5.12. Hasil Perhitungan Uji kolmogorof-Smirnov Dimensi Tinggi Lutut
Berdiri No
Tinggi Lutut Berdiri
X Fa X
σ Z
FeX D
1 42.7 47.39 0.1 3.708084 -1.2648 0.102971
0.00297 2 40.1
47.44 0.2 3.708084 -1.96597 0.024651 0.175349 3 47.1
47.44 0.3 3.708084 -0.07821 0.468831 0.16883 4 50
47.44 0.4 3.708084 0.703868 0.759242 0.35924 5 47
47.44 0.5 3.708084 -0.10518 0.458118 0.041882 6 49.4
47.44 0.6 3.708084 0.542059 0.706111 0.10611 7 47.2
47.44 0.7 3.708084 -0.05124 0.479567 0.220433 8 47
47.44 0.8 3.708084 -0.10518 0.458118 0.341882 9 51.4
47.44 0.9 3.708084 1.081421 0.860245 0.039755 10 52
47.44 1 3.708084 1.24323 0.893108
0.106892
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil perhitunngan anthropometri pada Dimensi Tinggi Lutut Berdiri di peroleh nilai D
max
= 0.35924, kemudian dibandingkan dengan nilai D
= 0.36866, maka dipeoleh D
max
D
0.35924 0.36866, maka Ho diterima.
Dapat disimpulkan bahwa dimensi Tinggi Lutut Berdiri berdistribusi normal. Pada Tabel 5.13. dapat dilihat perhitungan dimensi anthropometri operator
di UD. Ponimin untuk Pangkal ke Tangan dengan uji Kolmogorof-Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Hasil Perhitungan Uji kolmogorof-Smirnov Dimensi Pangkal ke
Tangan No
Pangkal ke Tangan
X Fa X
σ Z
FeX D
1 15.8 17.73 0.1
1.014396 -1.90261 0.028546 0.071454 2 17.6
17.73 0.2 1.014396 -0.12816 0.449013 0.24901
3 16.1 17.73 0.3
1.014396 -1.60687 0.054042 0.245958 4 18.3
17.73 0.4 1.014396 0.561911 0.712912 0.31291
5 18 17.73 0.5
1.014396 0.266168 0.604945 0.10495 6 18.3
17.73 0.6 1.014396 0.561911 0.712912 0.11291
7 18.6 17.73 0.7
1.014396 0.857653 0.804458 0.10446 8 17.6
17.73 0.8 1.014396 -0.12816 0.449013 0.350987
9 18.8 17.73 0.9
1.014396 1.054814 0.854245 0.045755 10 18.2
17.73 1
1.014396 0.46333 0.678436 0.321564
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil perhitunngan anthropometri pada dimensi tubuh Pangkal ke Tangan di peroleh nilai D
max
= 0.350987, kemudian dibandingkan dengan nilai D
= 0.36866, maka dipeoleh D
max
D
0.350987 0.36866, maka Ho diterima.
Dapat disimpulkan bahwa dimensi Pangkal ke Tangan berdistribusi normal. Pada Tabel 5.14. dapat dilihat perhitungan dimensi anthropometri operator
di UD. Ponimin untuk Lebar Tangan dengan uji Kolmogorof-Smirnov.
Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Dimensi Lebar
Tangan
No Lebar
Tangan X
Fa X σ
Z FeX
D 1 8
8.26 0.1 0.295146 -0.88092 0.189181 0.08918
2 8.1 8.26 0.2
0.295146 -0.5421 0.293873 0.09387 3 7.7
8.26 0.3 0.295146 -1.89737 0.02889 0.27111
4 8.2 8.26 0.4
0.295146 -0.20329 0.419454 0.01945 5 8.3
8.26 0.5 0.295146 0.135526 0.553902 0.0539
6 8.8 8.26 0.6
0.295146 1.829604 0.966345 0.36635
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Dimensi Lebar
Tangan Lanjutan
No Lebar
Tangan X
Fa X σ
Z FeX
D 7 8.3
8.26 0.7 0.295146 0.135526 0.553902 0.146098
8 8.5 8.26 0.8
0.295146 0.813157 0.791936 0.008064 9 8.3
8.26 0.9 0.295146 0.135526 0.553902 0.346098
10 8.4 8.26
1 0.295146 0.474342 0.682372 0.317628
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil perhitunngan anthropometri pada Dimensi Lebar Tangan di peroleh nilai D
max
= 0.36635, kemudian dibandingkan dengan nilai D
= 0.36866, maka dipeoleh D
max
D
0.36635 0.36866, maka Ho diterima.
Dapat disimpulkan bahwa dimensi Lebar Tangan berdistribusi normal. Setelah dilakukan perhitungan dengan uji Kolmogorof-Smirnov secara
manual untuk dimensi anthropometri, maka untuk membuktikan perhitungan yang dilakukan benar dapat diuji Kolmogorof-Smirnov dengan software SPSS 13. Hasil
uji dengan software SPSS 13 dapat dilihat pada lampiran
5.2.2.6. Penentuan Dimensi Fasilitas Kerja yang Akan Dirancang
Data antropometri digunakan sebagai data untuk perancangan fasilitas kerja. Tiga prinsip antropometri yang digunakan dalam perancangan suatu
fasilitas kerja adalah : 1.
Prinsip penggunaan data antropometri yang ekstrem 2.
Prinsip penggunaan data antropometri rata-rata 3.
Prinsip penggunaan data antropometri yang dapat disesuaikan.
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan data untuk menentukan dimensi rancangan fasilitas kerja ini menggunakan prinsip penggunaan data antropometri yang ada dengan tujuan hasil
rancangan dapat digunakan dengan nyaman oleh seluruh populasi yang ada di UD. Ponimin tersebut dari deimensi tong penampung sari buburan kedelai dan
dimensi ember pembawa sari buburan kedelai. Dimensi tersebut adalah: a. Dimensi Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
1. Tinggi Tong TT a.
Dimensi : Tinggi pinggang berdiri – tinggi lutut berdiri
b. Ukuran data : menggunakan pendekatan ekstrim dengan nilai maksimum
c. Kelonggaran : Tidak ada
d. TT
: 101.7 cm – 52 cm : 49.7 cm
50 cm 2. Jarak Tong dari Lantai Dasar JTLD
a. Dimensi
: Tinggi lutut berdiri b.
Ukuran data : menggunakan pendekatan ekstrim dengan nilai maksimum c.
Kelonggaran : tidak ada d.
JTLD : 52 cm b. Dimensi Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
1. Panjang Pegangan Ember PPE a.
Dimensi : Lebar
tangan b.
Ukuran data : menggunakan pendekatan ekstrim dengan nilai minimum c.
Kelonggaran : tidak ada d.
LPE : 7.774485 cm
8 cm
Universitas Sumatera Utara
2. Diameter Pegangan Ember DPE a.
Dimensi : Pangkal ke Tangan
b. Ukuran data : menggunakan pendekatan data antropometri yang dapat
disesuaikan. c.
Kelonggaran : 2 cm d.
PkT : 15.8 cm
16 cm
Pegangan ember pembawa sari buburan kedelai yang dirancang berbentuk silindertabung. Maka diperlukan nilai jari-jari tabung. Untuk mendapatkan jari-
jari tabung maka digunakan PkT. Perhitungannya sebagai berikut : Diketahui :
Luas Selimut Tabung = Luas Persegi Panjang Panjang
= 16 cm Lebar
= 8 cm LS
= Panjang x Lebar = 16 cm x 8 cm
= 128
cm Ls
= 2nrt
128 cm = 2 x 3.14 x r x 8 cm
= 50.24
r r
= 14450.24 = 2.5 cm DPE
= 5 cm
Universitas Sumatera Utara
Karena menggunakan pendekatan data anthropometri yang dapat disesuaikan maka, diameter pegangan ember adalah 5 cm – 2 cm = 3 cm
Hasil perhitungan akan digunakan untuk ukuran dalam usulan rancangan fasilitas kerja.
5.2.3. Penerapan Metode Perancangan Rasional
Usulan fasilitas kerja yang akan dirancang yaitu tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai dengan menggunakan
metode perancangan rasional yang dikembangkan oleh Nigel Cross. Adapun langkah – langkah metode perancangan tersebut adalah :
1. Klarifikasi Tujuan Clarifying Objectives
2. Penetapan Fungsi–Fungsi Establishing Functions
3. Penyusunan Kebutuhan Setting Requirement
4. Penentuan Karakteristik Determining Characteristics
5. Pembangkitan Alternatif Generating Alternatives
6. Evaluasi Alternatif Evaluating Alternatives
7. Komunikasi Improving Details
5.2.3.1.Klarifikasi Tujuan
Langkah awal yang dilakukan dalam proses perancangan adalah pengklarifikasian tujuan. Langkah ini bertujuan untuk menentukan tujuan
dilakukannya perancangan produk yang dilakukan dengan menggunakan Metode Pohon Tujuan Objectives Tree Method.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melakukan pengklarifikasikan tujuan dari perancangan produk, harus dipisahkan tujuan dan sub–sub tujuan dari perancangan produk tersebut.
Dimana hubungan antara keduanya dihubungkan oleh pertanyaan ‘bagaimana’ How dan petanyaan ‘mengapa’ Why. Adapun langkah – langkah yang harus
dilakukan dalam membuat pohon tujuan tersebut adalah sebagai berikut : a Produk tong penampung sari buburan kedelai
a. Membuat daftar tujuan perancangan produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen atau pengguna. Daftar tujuan perancangan produk Tong penampung sari buburan kdedelai
adalah : 1. Kualitas tong
2. Desain tong 3. Efisien dalam penggunaan
b. Membuat skala prioritas tujuan yaitu dengan mengurutkan tujuan perancangan di atas dari level tertinggi hingga level terendah.
Langkah ini bertujuan untuk mengetahui hal yang menjadi tujuan utama dan tujuan tambahan dari perancangan produk serta memperlihatkan hubungan
antara kedua tujuan tersebut. 1. Berkualitas baik, berkaitan dengan bahan yang digunakan untuk membuat tong
agar tong penampung sari buburan kdedelai yang dirancang menggunakan bahan yang berkualitas baik. Pada Gambar 5.2. dapat dilihat gambar sub tujuan
bahan yang digunakan untuk membuat tong penampung sari buburan kdedelai
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Sub Tujuan Kualitas Baik
2. Efisien dalam penggunaan, berkaitan dengan fungsi tambahan yang dimiliki tong yang dirancang agar pekerjaan yang dilakukan oleh operator menjadi
lebih cepat dan efisien. Pada Gambar 5.3. dapat dilihat gambar sub tujuan efisien dalam penggunaan
Gambar 5.3. Sub Tujuan Efisien Dalam Penggunaan
3. Desain, berkaitan dengan semua yang berhubungan dengan rancangan fisik tong yang dirancang. Pada Gambar 5.4 dapat dilihat gambar sub tujuan desain
tong penampung sari buburan kedelai.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Sub Tujuan Desain
c. Membuat suatu diagram sistematis yang menunjukkan hierarki dari setiap tujuan dan sub – sub tujuan perancangan produk. Pada Gambar 5.5. dapat
dilihat gambar pohon tujuan.
Universitas Sumatera Utara
Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
Berkualitas Baik
How ? Why ?
Bahan Tong Alumunium
Bahan Tiang Penyanga
Besi
Daya Tampung Tong
380 Kg Desain
Bentuk Kran Persegi Panjang
Bentuk Tong Silinder
Efisien Dalam Penggunaan
Diameter Pipa Kran 3 Inchi
Ketebalan Tong 3 mm
Fungsi Tambahan Membersihkan Busa
Sari Buburan Kedelai
Gambar 5.5. Pohon Tujuan Pembuatan Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
b Ember pembawa sari buburan kedelai a.
Membuat daftar tujuan perancangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau pengguna.
Daftar tujuan perancangan produk ember pembawa sari buburan kdedelai adalah :
1. Kualitas ember pembawa sari buburan kedelai. 2. Desain ember pembawa sari buburan kedelai.
Universitas Sumatera Utara
b. Membuat skala prioritas tujuan yaitu dengan mengurutkan tujuan perancangan di atas dari level tertinggi hingga level terendah.
Langkah ini bertujuan untuk mengetahui hal yang menjadi tujuan utama dan tujuan tambahan dari perancangan produk serta memperlihatkan hubungan
antara kedua tujuan tersebut. 1. Kualitas, berkaitan dengan bahan yang digunakan untuk membuat ember agar
ember pembawa sari buburan kedelai yang dirancang menggunakan bahan yang berkualitas baik. Pada Gambar 5.6. dapat dilihat gambar sub tujuan bahan
yang digunakan untuk membuat ember pembawa sari buburan kedelai.
Gambar 5.6. Sub Tujuan Kualitas
2. Desain, berkaitan dengan semua yang berhubungan dengan rancangan fisik ember yang dirancang.Pada Gambar 5.7. dapat dilihat sub tujuan desain.
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.7. Sub Tujuan Desain
c. Membuat suatu diagram sistematis yang menunjukkan hierarki dari setiap tujuan dan sub – sub tujuan perancangan produk yang dapat dilihat pada
Gambar 5.8. pohon tujuan ember pembawa sari buburan kedelai
Gambar 5.8. Pohon Tujuan Pembuatan Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.2.Penetapan Fungsi – Fungsi
Langkah ini dilakukan untuk menentukan fungsi-fungsi yang timbul dalam perancangan produk yang meliputi fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan-
batasan dari perancangan produk tersebut. Untuk itu digunakan Metode Analisis Fungsi Analysis Function Method yang menggambarkan System input-output
dari proses pembuatan tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai dengan prinsip Black Box.
a. Produk Tong Penampung Sari Buburan Kedelai Adapun tahap-tahap dalam penggunaan Metode Analisis Fungsi ini
adalah: 1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi
input-output. Langkah ini digambarkan melalui suatu diagram transformasi input-output Black Box yang memperlihatkan proses pertambahan nilai suatu
input menjadi output. Pada Gambar 5.9. dapat dilihat sistem input output tong
penampug sari buburan kedelai.
Gambar 5.9. Sistem Input Output Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
Universitas Sumatera Utara
2. Menetapkan karakteristik fungsi-fungsi. Pada Gambar 5.10. dapat dilihat
penetapan fungsi dari tong penampung sari buburan kedelai.
Gambar 5.10. Fungsi Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
3. Menggambarkan sistem pembatas Boundary System Pada Boundary System ini sistem digambarkan secara terpisah sehingga dapat
terlihat jelas input, proses transformasi produk dan output yang dihasilkan. Secara jelas, pada Gambar 5.11. dapat dilihat Boundary System
Universitas Sumatera Utara
V-1
Gambar 5.11. Sistem Pembatas Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
Universitas Sumatera Utara
V-1 b. Produk Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
Adapun tahap-tahap dalam penggunaan Metode Analisis Fungsi ini adalah:
1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi input-output. Langkah ini digambarkan melalui suatu diagram transformasi
input-output Black Box yang memperlihatkan proses pertambahan nilai suatu
input menjadi output. Pada Gambar 5.12. dapat dilihat sistem input output
ember pembawa sari buburan kedelai.
INPUT BAHAN
PLASTIK ALUMUNIUM
PERALATAN GUNTING PEMOTONG
MARTIL ALAT UKUR
TENAGA KERJA MODAL
DESIGN INFORMASI
PROSES TRANSFORMASI OUTPUT
EMBER PEMBAWA SARI BUBURAN KEDELAI
Gambar 5.12. Sistem Input Output Produk Ember Pembawa Sari Buburan
Kedelai
Universitas Sumatera Utara
2. Menetapkan karakteristik fungsi-fungsi. Pada Gambar 5.13. dapat dilihat
fungsi dari ember pembawa sari buburan kedelai.
Gambar 5.13. Fungsi Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
4. Menggambarkan sistem pembatas Boundary System Pada
Boundary System ini sistem digambarkan secara terpisah sehingga dapat terlihat jelas input, proses transformasi produk dan output yang dihasilkan.
Secara jelas, pada Gambar 5.14. dapat dilihat Boundary System
Universitas Sumatera Utara
V-1
Gambar 5.14. Sistem Pembatas Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
Universitas Sumatera Utara
V-1
5.2.3.3.Menyusun Kebutuhan
Penyusunan kebutuhan terhadap tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai perlu dilakukan untuk membandingkan
keinginan konsumen Demand dengan keinginan produsen Wish. Hal ini dapat
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen. Atribut produk tong
penampung sari buburan kedelai yang dipertanyakan kepada responden yaitu: 1.
Bahan tong 2.
Daya tampung tong 3.
Bentuk tong 4.
Fungsi tambahan tong 5.
Bahan tiang penyangga 6.
Ketebalan tong 7.
Bentuk kran 8.
Diameter pipa kran
Sedangkan atribut produk ember pembawa sari buburan kedelai yang
dipertanyakan kepada responden yaitu: 1.
Bahan ember 2.
Daya tampung ember 3.
Bentuk ember 4.
Bahan pegangan ember 5.
Ketebalan ember
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.15. dapat dilihat rekapitulasi kuesioner terbuka yang disusun berdasarkan setiap pertanyaan atribut produk tong penampung sari buburan
kedelai.
Tabel 5.15. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
No Pertanyaan
Jawaban Responden Jumlah
Modus Kuesioner
Kayu 3 Alumunium
Alumunium 5
1 Bahan Tong
Stainless Steel 2
360 Kg 3
380 Kg 380 Kg
6 2
Daya Tampung Tong 400 Kg
1 Silinder
8 Silinder
3 Bentuk Tong
Persegi Panjang 2
Membersihkan Busa
6
Membersihkan Busa 4
Fungsi Tambahan Tong Menggantungkan Peralatan
4 Besi
7 Besi
5 Bahan Tiang Penyangga
Kayu 3 2 mm
4 3 mm
6 Ketebalan Tong 3 mm
6
Persegi Panjang 8
Persegi Panjang 7 Bentuk
Kran Segitiga 2
2 inchi 3
8 Diameter Kran
3 inchi 7
3 inchi
Sedangkan pada Tabel 5.16. dapat dilihat rekapitulasi kuisioner terbuka untuk produk ember pembawa sari buburan kedelai.
Tabel 5.16. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
No Pertanyaan
Jawaban Responden Jumlah
Modus Kuesioner
Kayu 1 Alumunium
Alumunium 5
1 Bahan Ember
Stainless Steel 4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Rekapitulasi Kuesioner Terbuka Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai Lanjutan
No Pertanyaan
Jawaban Responden Jumlah
Modus Kuesioner
9 Kg 6
9 Kg 6 Kg
2 2
Daya Tampung ember 5 Kg
2 Silinder
7 Silinder
3 Bentuk Ember
Kubus 3 Plastik
8 Plastik
4 Bahan Pegangan Ember
Kayu 2 0.8 mm
4 1 mm
5 Ketebalan Ember
1 mm
6
25 cm 7
25 cm 6. Tinggi
Ember 20 cm
3
Langkah – langkah dalam menyusun kebutuhan ini adalah : 1. Menentukan produk alternatif untuk menemukan solusi yang dapat diterima.
Produk alternatifnya adalah tong dan ember pembawa sari buburan kedelai dengan desain yang ergonomis dan sesuai keinginan konsumen.
Spesifikasi tong penampung sari buburan kedelai : 1.
Bahan tong 2.
Daya tampung tong 3.
Bentuk tong 4.
Fungsi tambahan tong 5.
Bahan tiang penyangga 6.
Ketebalan tong 7.
Bentuk kran 8.
Diameter pipa kran
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi ember pembawa sari buburan kedelai : 1.
Bahan ember 2.
Daya tampung ember 3.
Bentuk ember 4.
Bahan pegangan ember 5.
Ketebalan ember 6.
Tinggi ember
2. Penetapan 5 W Metode analisa 5 W What, Who, Why, Where, When untuk perancangan
produk tong dan ember sari buburan kedelai ini adalah sebagai berikut : What apa
: Produk yang akan dibuat adalah tong penampung sari buburan kedelai dan ember pembawa sari buburan kedelai
Who siapa : Produk tong dan ember ini ditujukan khususnya kepada
operator pada UD Ponimin Why mengapa : Produk tong dan ember ini dibuat karena adanya keluhan
oleh operator pada waktu bekerja sehinnga perlu dirancang suatu fasilitas kerja yang bisa mengurangi
tingkat kelelahan pekerja Where di mana : Produk tong dan ember dirancang untuk digunakan pada
stasiun pencetakan When kapan
: Produk tong dan ember ini digunakan setiap ada proses pembuatan tahu
Universitas Sumatera Utara
3. Menentukan performansi kebutuhan untuk setiap atribut Pada langkah ini dilakukan penentuan spesifikasi produk tong dan ember
sari buburan kedelai berdasarkan demands dari konsumen dan wishes dari produsen. Pada Tabel 5.17. dapat dilihat spesifikasi produk tong yang telah
ditentukan dan pada Tabel 5.18. dapat dilihat sepesifikasi produk tong yang telkah ditentukan.
Tabel 5.17. Spesifikasi Produk Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
D atau W Syarat
D D
W D
W D
D W
Bahan tong yang terbuat dari alumunium Daya tampung tong 380 Kg
Bentuk tong silinder Fungsi tambahan tong membersihkan busa
Bahan tiang penyangga tong yang terbuat dari besi Ketebalan tong setebal 3 mm
Bentuk kran tong yang berbentuk persegi panjang Diameter pipa kran sebesar 3 inchi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.18. Spesifikasi Produk Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai D atau W
Syarat
D D
W W
D W
Bahan ember alumunium Daya tampung ember 9 Kg
Bentuk ember silinder Bahan pegangan ember plastik
Ketebalan ember 1 mm Tinggi ember 25 cm
5.2.3.4.Penentuan Karakteristik
Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap tong penampung sari buburan kedelai dan ember
pembawa sari buburan kedelai yang sedang dirancang. Langkah ini ditempuh
dengan menggunakan metode QFD Quality Function Development. QFD merupakan suatu matriks yang sistematis dengan menggambarkan pendekatan
yang dilakukan untuk merancang produk yang berkualitas yaitu dengan menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam bentuk atribut
produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknik produk tersebut. QFD menggunakan House of Quality yaitu suatu matriks yang menerjemahkan
keinginan konsumen. Prosedur penggunaan matriks House of Quality adalah :
a. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam bentuk atribut produk
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini akan diuji sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap produk. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
mengetahui keinginan konsumen adalah dengan menyebarkan kuesioner. Penyebaran kuesioner ini dilakukan melalui dua tahap yaitu sebagai berikut:
1. Kuesioner Terbuka
Kuesioner ini berisikan keinginan konsumen terhadap atribut–atribut produk yang telah ditentukan. Dalam hal ini kuesioner disebarkan kepada 10
orang responden yang akan menggunakan fasilitas kerja yang akan dirancang. Pada kuesioner ini responden diminta untuk memberikan jawaban secara bebas
mengenai atribut yang ditanyakan. Pada Tabel 5.19. dapat dilihat hasil rekapitulasi kuesioner terbuka untuk
atribut tong penampung sari buburan kedelai.
Tabel 5.19. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Terbuka untuk Atribut Tong No
Atribut Primer
Sekunder Tersier
Bahan Tong
Alumunium
1 Berkualitas Baik
Bahan Tiang Penyangga
Besi
Bentuk Kran
Persegi Panjang
Bentuk Tong
Silinder
Ketebalan Tong
3 mm
Daya Tampung Tong
380 Kg
2 Desain
Diameter Pipa Kran
3 Inchi
3 Efisien dalam Pengunaan
Fungsi Tambahan
Membersihkan Busa
Pada Tabel 5.20. dapat dilihat hasil rekapitulasi kuesioner terbuka untuk
atribut ember pembawa sari buburan kedelai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Terbuka untuk Atribut Ember No
Atribut Primer
Sekunder Tersier
Bahan Ember Alumunium
1 Berkualitas Baik
Bahan Pegangan Ember Plastik Bentuk Ember
Silinder Ketebalan Ember
1 mm Daya Tampung Ember
9 Kg
2 Desain
Tinggi Ember 25 cm
2 .
Kuesioner Tertutup
Kuesioner ini berisikan pernyataan dimana pernyataan tersebut diambil berdasarkan modus hasil pengolahan data dari kuesioner terbuka. Responden
diminta untuk mengisi kolom-kolom yang disediakan mengenai kinerja dari masing- masing fasilitas kerja
Sebelum dilakukan rekapitulasi kuesioner tertutup mengenai peta posisi produk rancangan dengan produk pesaing, dilakukan terlebih dahulu uji validitas
dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Kuesioner Tertutup untuk Tingkat Kepentingan Atribut
Sebelum dilakukan uji validitas, data-data persepsi responden terhadap setiap atribut perlu dikelompokkan terlebih dahulu. Adapun nomor dari skala
Likert yang digunakan antara lain: 1.
Jawaban Sangat Penting diberi bobot 5 2.
Jawaban Penting diberi bobot 4 3.
Jawaban Cukup diberi bobot 3
Universitas Sumatera Utara
4. Jawaban Kurang Penting diberi bobot 2
5. Jawaban Tidak Penting diberi bobot 1
Adapun rumus yang digunakan adalah teknis korelasi “Product Moment” sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
dimana : X
: Jumlah jawaban seluruh responden per pertanyaan Y
: Jumlah jawaban seluruh pertanyaan per responden N
: Jumlah seluruh responden R
xy
: Koefisien
Product Moment Pada Tabel 5.21. dapat dilihat rekapitulasi untuk atribut produk bahan tong
penampung sari buburan kedelai.
Tabel 5.21. Rekapitulasi untuk Atribut Bahan Tong No
X Y
XY X2
Y2 1 5
39 195 25
1521 2 5
39 195 25
1521 3 5
39 195 25
1521 4 4
32 128 16
1024 5 5
32 160 25
1024 6 4
31 124 16
961 7 5
32 160 25
1024 8 5
36 180 25
1296 9 4
29 116 16
841 10 5
39 195 25 1521
Total 47 348 1648 223 12254
Adapun langkah-langkah pengujian untuk atribut bahan tong penampung sari buburan kedelai adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Ho : Kuesioner merupakan instrumen yang valid dan dapat digunakan dalam
pengumpulan data H
1
: Kuesioner bukan merupakan instrumen yang valid 2.
Taraf signifikan yang dipilih α = 0,05
3. Wilayah kritis Product Moment dengan α = 0,05 dan N = 10 adalah r
tabel
= 0,632
4. Perhitungan r
hitung
:
2 2
2 2
.
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
2 2
450 26048
8 .
32 136
8 450
32 1866
8
r
638877 ,
r
5. Kesimpulan :
Karena nilai r
hitung
r
tabel
0,6388 0,632, maka Ho diterima, berarti kuisioner merupakan instrumen yang valid tingkat validitasnya tinggi dan dapat
dipergunakan. Demikianlah cara perhitungan uji validitas untuk pernyataan atribut
produk untuk bahan tong. Pada Tabel 5.22.dapat dilihat hasil perhitungan uji
validitas untuk tingkat kepentingan atribut pada tong penampung sari buburan kedelai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Tingkat Kepentingan Atribut Pada Tong Penampung Sari Buburan Kedelai
Atribut N
ΣX ΣY
ΣX2 ΣY2 ΣXY Hasil
Keterangan
Bahan Tong 10
47 39
223 12254
1648 0.71406
Data Valid Bahan Tiang Penyangga
10 43 39 189 12254
1517 0.848981
Data Valid
Bentuk Kran 10 42 39 184
12254 1492 0.920216
Data Valid
Bentuk Tong 10
44 32
196 12254
1545 0.743355 Data
Valid
Ketebalan Tong 10
47 32
223 12254
1647 0.656475 Data
Valid
Daya Tampung Tong 10
42 31
182 12254
1480 0.648853 Data
Valid
Diameter Pipa Kran 10
40 32
189 12254
1513 0.68413 Data Valid
Fungsi Tambahan 10
43 36
166 12254
1412 0.681361 Data
Valid
Dengan langkah yang sama dengan pengujian validitas untuk atribut tong penampung sari buburan kedelai, dilakukan juga lngkah-langkah yang sama untuk
pengujian validitas untuk atribut ember penampung sari buburan kedelai. Pada Tabel 5.23. dapat dilihat hasil perhitungan uji validitas untuk tingkat kepentingan
atribut pada ember pembawa sari buburan kedelai
Tabel 5.23. Hasil Perhitungan Uji Validitas untuk Tingkat Kepentingan Atribut Pada Ember Pembawa Sari Buburan Kedelai
Atribut N
ΣX ΣY
ΣX2 ΣY2 ΣXY Hasil
Keterangan
Bahan Ember 10
46 270
216 7346
1253 0.700765
Data Valid Bahan Pegangan Ember
10 49 270 241 7346 1329
0.845154 Data
Valid
Bentuk Ember 10 43 270 189 7346
1174 0.857941
Data Valid
Ketebalan Ember 10
41 270
171 7346
1116 0.706235
Data Valid
Daya Tampung Ember 10
43 270
189 7346
1172 0.72595
Data Valid
Tinggi Ember 10
48 270
232 7346
1302 0.633866
Data Valid
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Reliabilitas Kuesioner Tertutup