Metode Rasional Perancangan Produk

3.5. Perancangan Produk

Metode perancangan adalah setiap prosedur, teknik, bantuan, dan peralatan yang dipakai untuk perancangan. Hal-hal tersebut mewakili sejumlah aktivitas tertentu yang mungkin digunakan oleh perancang dan dikombinasikan dalam suatu proses perancangan keseluruhan. Tujuan utama dari metode perancangan adalah untuk menghadirkan prosedur-prosedur yang masuk akal ke dalam proses perancangan. Salah satu ciri dari aktivitas perancangan adalah bahwa selalu dimulai dari akhir dan berakhir di awal. Artinya, fokus dari semua aktivitas perancangan adalah titik akhir deskripsi produk.

3.5.1. Metode Rasional

Metode rasional menganjurkan suatu pendekatan sistematis dalam perancangan. Metode rasional ini sering memiliki tujuan yang hampir sama dengan metode kreatif, seperti memperluas daerah pencarian untuk mendapat solusi potensial, atau memfasilitasi kelompok kerja dan kelompok pengambil keputusan. Jadi tidak sepenuhnya benar bahwa metode rasional merupakan lawan atau kebalikan dari metode kreatif. Beberapa perancang mengkhawatirkan jika metode ini dapat mengekang kreativitas. Hal ini merupakan kesalahpahaman dari maksud perancangan sistematis, yang berarti untuk meningkatkan keputusan kualitas rancangan dan kualitas akhir dari rancangan. Ada beberapa langkah dari metode perancangan rasional yang dapat dilihat pada Tabel 3.6. mencakup semua aspek dari proses perancangan dari klarifikasi permasalahan hingga rincian perancangan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6. Langkah Perancangan Produk dengan Metode Rasional No Langkah Perancangan Metode yang Sesuai Tujuan dari Metode 1 Karifikasi Tujuan Pohon Tujuan Mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan perancangan, serta hubungan satu sama lain 2 Penetapan Fungsi Analisis Fungsional Menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk yang baru 3 Penyusunan Kebutuhan Performance Specification Membuat spesifikasi kinerja yang akurat dari suatu solusi rancangan yang diperlukan 4 Penentuan Karakteristik QFD Menetapkan target apa yang akan dicapai oleh karakteristik teknis produk sehingga dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen 5 Pembangkitan Alternatif Morphological Chart Membangkitkan solusi-solusi rancangan alternatif 6 Evaluasi Alternatif Weight Objective Untuk membandingkan nilai utilitas dari proposal alternatif rancangan berdasrkan performansi dan pembobotan yang bersbeda 7 Pengembangan Rancangan Value Engineering Meningkatkan atau mempertahankan nilai produk bagi para pembeli sementara mengurangi biaya bagi pembuat produsen Perancangan produk menurut Nigel Cross terbagi atas tujuh langkah yang masing-masing disertai dengan metodenya yaitu seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Klarifikasi Tujuan

Tahap ini bertujuan untuk mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan perancangan serta hubungannya satu sama lain. Akhir dari klarifikasi tujuan ini Universitas Sumatera Utara adalah sekumpulan tujuan perancangan objek yang harus dibuat walaupun tujuan- tujuan yang dibuat itu mungkin saja berubah dalam proses perancangan selanjutnya. Metode yang relevan: Pohon Tujuan Objective Tree Metode ini memberikan bentuk dan penjelasan dari pernyataan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan pertimbangan. Prosedur : 1. Mempersiapkan daftar tujuan rancangan. 2. Menyusun daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. 3. Membuat diagram pohon tujuan.

2. Penetapan Fungsi

Tahap ini bertujuan untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem dari rancangan produk baru. Titik pangkal untuk metode ini adalah memusatkan pada apa yang didapat dari desain baru. Metode yang relevan: Analisis Fungsional Prosedur: 1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi inputoutput. 2. Mengelompokkan sub–sub fungsi. 3. Menggambar blok diagram. 4. Menggambar pembatasan sistem. Universitas Sumatera Utara 5. Mencari komponen yang sesuai untuk menghasilkan sub–sub fungsi dan interaksi diantara sub–sub fungsi tersebut. Didalam penetapan fungsi ini tidak trlpas dari yang namanya kotak hitam black box. Kotak hitam ini berguna untuk memastikan semua input-input yang ada relevan dan output yang dihasilkan sesuai spesifikasi. Pada Gambar 3.11. dapat dilihat gambar black box yang menggambarkan hubungan input, fungsi, dan output. Gambar 3.4. Kotak Hitam Black Box

3. Penyusunan Kebutuhan

Pada tahap ini ditujukan untuk menetapkan spesifikasi pembuatn desain yang akurat dari solusi rancangan yang diperlukan. Metode yang relevan : Performance Specification Method Prosedur: 1. Mempertinggi berbagai level yang sifatnya umum dari solusi yang diusulkan. 2. Menentukan level yang sifatnya umum yang mana akan digunakan dalam operasi level of generality. 3. Mengidentifikasi atribut pembuatan yang perlu persiapan 5W, yaitu : a. What apa Produk apa yang akan dirancang? b. Who siapa INPUT FUNGSI OUTPUT Universitas Sumatera Utara Kepada siapa produk ini akan dipasarkan? c. Why mengapa Mengapa produk ini dibuat? d. Where dimana Dimana produk ini digunakan? e. When kapan Kapan produk ini digunakan? 4. Menguraikan syarat-syarat pembuatan secara ringkas dan jelas untuk setiap atribut.

4. Penentuan Karakteristik

Tahap ini bertujuan untuk menetapkan target yang akan dicapai oleh karakteristik teknis produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode yang relevan: Quality Functional Deployment QFD Quality Function Deployment QFD merupakan suatu metodologi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut dalam produk atau jasa yang disediakan bagi konsumen 9 . Prosedur : 1 Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam batas pada atribut produk. 9 http:technoscientia.akprind.ac.idwp-contentuploads200911Endang-WA- 181_190.pdf Universitas Sumatera Utara 2 Menentukan kepentingan relatif dari atribut. 3 Mengevaluasi atribut dari produksi pesaing. 4 Menggambarkan matriks dari produk atribut dengan karakteristik teknis. 5 Mengidentifikasikan hubungan antara karakteristik dan produk atribut. 6 Mengidentifikasi interaksi antara karakteristik teknis. 7 Membuat rumah mutu House of Quality. Untuk lebih jelasnya, pada Gambar 3.5. dapat dilihat contoh rumah mutu House of Quality Gambar 3.5. Contoh Rumah Mutu House of Quality Universitas Sumatera Utara Keuntungan yang didapat dari penggunaan QFD antara lain adalah: a. Fokus kepada keinginan konsumen QFD disusun berdasarkan keinginan dari konsumen yang menggunakan produk tersebut. b. Efisiensi waktu QFD menmenghemat didalam waktu pengembangan dan pendesainan produk karena QFD langsung fokus kepada keinginan konsumen. c. Memperbaiki performansi perusahaan d. Biaya mendesain dan manufaktur lebih rendah e. Menaikkan produktivitas staf dan teknisi Kekuatan QFD terletak pada keterlibatan sebuah tim, masing- masing dengan pengetahuan dan pengalaman individual. Mereka menetapkan konsensus opini pada bagaimana kebutuhan end-user. Proses penyusunan QFD memerlukan disiplin pemikiran dan diskusi. Proses ini berguna jika digunakan untuk menghadapi banyak situasi kompleks seperti yang pernah terjadi pada masalah karat badan mobil Toyota pada tahun 1960 dan 1970. Penggunaan QFD sebaiknya tidak dibatasi oleh pemecahan masalah saja. Fungsi utama QFD adalah mengungkapkan kepuasan konsumen melalui perbaikan kualitas.

5. Pembangkitan Alternatif

Pada tahap ini dimaksudkan untuk membangkitkan solusi-solusi rancangan alternatif memperluas pencarian terhadap solusi baru yang potensial. Universitas Sumatera Utara Metode yang relevan: Morphological Chart Metode ini menggunakan peristiwa ataupun fenomena yang mendorong para perancang untuk mencari kombinasi susunan elemen, komponen, atau sub- sub solusi secara sempurna untuk menghasilkan suatu solusi. Prosedur: 1. Buat daftar hal atau fungsi yang penting untuk produksi. 2. Untuk tiap hal atau fungsi, buat daftar cara-cara yang dapat dicapai olehnya. 3. Gambarkan peta yang berisi semua sub-sub solusi yang mungkin. 4. Identifikasi kombinasinya yang mungkin.

6. Evaluasi Alternatif

Bertujuan untuk membandingkan nilai-nilai dari utilitas berbagai usulan alternatif berdasar kinerjanya terhadap tujuan-tujuan yang telah terbobot. Ketika perancangan alternatif telah diciptakan, perancang dihadapkan pada masalah pemilihan yang terbaik. Dalam kenyataan, pengevaluasian secara alternatif hanya dapat dilakukan dengan pertimbangan tujuan. Metode yang relevan: Weighted Objective Prosedur: 1. Daftarkan tujuan perancangan. 2. Golongkan urutan daftar tujuan. 3. Berikan hubungan kepentingan pada tujuan. 4. Menetapkan parameter pelaksanaan atau nilai kegunaan untuk masing-masing tujuan. Universitas Sumatera Utara 5. Hitung dan bandingkan hubungan nilai kegunaan perancangan alternatif.

7. Pengembangan Rancangan

Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan nilai atau mempertahankan nilai produk tetapi dapat memperkecil biaya bagi prodeusen. Metode yang relevan: Value Engineering Suatu pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan kreasi atas konsep desain baru yang radikal, tapi pembuatan modifikasi yang berusaha mengembangkan suatu produk, meningkatkan penampilannya, mengurangi biaya dan meningkatkan daya tariknya. Nilai suatu produk bagi konsumen adalah apa yang mereka pikirkan tentang harga produk tersebut. Biaya produk bagi produsen adalah semua yang membiayai perancangan, manufaktur dan pengiriman ke bagian penjualan. Harga jual suatu produk secara normal berada diantara biaya produsen dan nilainya untuk pembeli. Oleh karena itu merancang merupakan penambahan nilai. Berapa banyak yang ditambahkan bergantung pada seberapa berharganya suatu produk bagi pembeli dan persepsi itu ditentukan oleh atribut produk yang disediakan perancang. Prosedur: 1 Membuat daftar komponen produk dan mengidentifikasi fungsi tiap komponen. 2 Menentukan nilai dari fungsi yang diidentifikasi. Universitas Sumatera Utara 3 Menentukan biaya komponen. 4 Mencari cara mengurangi biaya tanpa menurunkan nilai atau menambah nilai tanpa memperbesar biaya. 5 Mengevaluasi alternatif dan menyeleksi perkembangannya. Universitas Sumatera Utara IV-1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan harus secara terarah sehingga tepat dalam mencapai tujuan penelitian yang ditetapkan. Agar penelitian dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, terlebih dahulu ditetapkan metodologi penelitian yang merupakan tahapan penelitian yang harus dilakukan. Metodologi penelitian adalah langkah-langkah penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan penelitian terhadap pokok-pokok permasalahan yang akan diselesaikan. Metodologi yang sistematis akan membantu peneliti untuk melakukan penelitian dengan lebih terarah dan memudahkan dalam menganalisa masalah serta menarik kesimpulan dari permasalahan yang akan diteliti.

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UD Ponimin yang beralamat di jalan Bilal no 29 A, kelurahan Sari Rejo kecamatan Medan Polonia. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2010.

4.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu studi eksploratif dan studi deskriptif. Studi eksploratif dilakukan studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang kondisi perusahaan serta proses produksi sehingga dapat dialkukan perumusan masalah Studi Universitas Sumatera Utara