1.4.2 Kerangka Teori
Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu teori pendekatan yang menjadi suatu acuan bagi penulis dalam menganalisis perilaku atau fenomena yang terjadi
di masyarakat, khususnya masyarakat Jepang. Oleh karena itu, penulis menggunakan pendekatan sosiologis dan pendekatan historis di dalam
menganalisis hal tersebut di atas. Penulis akan menganalisis suatu peristiwa untuk dapat menyampaikan
berbagai macam tujuan, termasuk di dalamnya pesan atau nilai kebudayaan dalam
bushidou yang tercermin dalam karoushi.
Menurut Soekanto 2003:27 suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara
tertentu. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan fakta, membina struktur konsep-konsep serta mengembangkan definisi-definisi yang penting
untuk penelitian. Menurut Weber dalam Situmorang 1995:3 mengatakan bahwa
kebudayaan culture bagi telaah sosiologis diartikan sebagai seluruh cara hidup manusia, dari hasil kerajinan tangan dan pola sikap sampai ke ide-ide serta cita-
citanya. Dia menamakan gejala ini ‘ethos’. Ethos berarti sekalian sifat yang menjadi ke khasan seseorang, golongan atau suatu lembaga. Tujuan menggunakan
istilah ini adalah untuk menunjukkan apa yang dipentingkan oleh seseorang untuk menunjukkan komitmen pribadi setiap individu dalam masyarakat terhadap
sekalian masyarakat atau grup berstatus tertentu, mulai dari pola sikap sampai kepada cita-cita material ideal.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Soekanto 1985:2 mengatakan bahwa sosiologi bertujuan mempelajari semua aspek sosial kehidupan manusia, secara ilmiah. Sebagai
cerminan kehidupan masyarakat, sosiologis terfokus pada segi-segi sosial kemasyarakatan dan juga mempersoalkan segi-segi yang menunjang pembinaan
dan peningkatan pengembangan dalam tata cara kehidupan. Pendekatan sosiologis merupakan proses pengungkapan kebenaran yang
didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu. Konsep-konsep dasar tersebut merupakan sarana ilmiah yang
dipergunakan untuk mengungkapkan kebenaran yang ada dalam masyarakat dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat Soekanto, 2003:411.
Pendekatan sosiologis menganalisis manusia dalam masyarakat dengan proses pemahaman mulai dari masyarakat ke individu.
Dalam hal ini penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan sosiologis karena pendekatan sosiologis digunakan untuk membantu memahami
kesetiaan bushi terhadap tuannya, karyawan terhadap perusahaannya, serta memahami kehidupan manusia dalam masyarakat.
Untuk memahami peristiwa-peristiwa pada zaman dahulu di Jepang, pada zaman Edo yang mengungkapkan kesetiaan bushi maka penulis juga
menggunakan pendekatan historis untuk melihat latar belakang sejarah ajaran bushidou dalam kehidupan orang Jepang serta memahami unsur-unsur sejarahnya
dan juga agar penelitian ini dapat dilihat dari perspektif serta waktu terjadinya fenomena-fenomena yang diselidiki.
Kevin dalam Kaelan 2005:61 berpendapat bahwa sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi
Universitas Sumatera Utara
yang terpadu dari keadaan-keadaan, kejadian-kejadian atau fakta-fakta yang terjadi di masa lampau yang di tulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis
untuk mencari kebenaran. Kartodirjo dalam Kaelan 2005:61 juga mengatakan bahwa ilmu sejarah adalah ilmu yang membahas peristiwa di masa lampau, yang
mengungkapkan fakta mengenai apa, kapan dan di mana, serta juga menerangkan bagaimana sesuatu itu terjadi beserta sebab akibatnya.
Ratna 2004:65 berpendapat bahwa pendekatan historis memusatkan perhatian pada masalah bagaimana hubungannya terhadap karya yang lain,
sehingga dapat diketahui kualitas unsur-unsur kesejarahannya. Pada umumnya pendekatan historis dikaitkan dengan kompetensi sejarah umum yang dianggap
relevan.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penulisan