Jenis-Jenis Strategi Strategi Integrasi: Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi

21 3. Evaluasi Strategi Ini tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah: 8 1. Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini. 2. Mengukur kinerja. 3. Melakukan tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok. Proses manajemen strategis ditujukan untuk membuat organisasi dapat menyesuaikan diri secara efektif terhadap perubahan dalam jangka panjang, sebagaimana diterangkan oleh Waterman, seperti dikutip oleh Fred R. David: “Di lingkungan bisnisnon bisnis saat ini, dibandingkan dengan era sebelumnya, satu-satunya hal yang tetap adalah perubahan. Organisasi- organisasi yang berhasil adalah organisasi yang secara efektif mengelola perubahan dan selalu menyesuaikan birokrasi, strategi, sistem, produk dan budaya mereka supaya dapat bertahan dan berkembang melalui guncangan dan kekuatan-kekuatan yang menghancurkan persaingan”. 9

3. Jenis-Jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di 8 Fred R. David, Manajemen Strategi, Terjemahan Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2004, edisi 9, h. 6-7 9 Ibid 22 perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: 10

1. Strategi Integrasi: Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi

horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan pesaing. 2. Strategi Intensifikasi: Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. 3. Strategi Diversifikasi: Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. 10 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik; Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003, Cet.2, h. 148-151 23 4. Strategi Defensif: Disamping strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi defensif melalui rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.

B. Penguatan Daya Saing