Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Obat Pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan.

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 MEDAN

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR PRIBADI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT PADA

APOTEK KIMIA FARMA NO. 27 MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH NANCY 050502101 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Nancy (2009) Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Obat Pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan dibawah bimbingan Dr. Yeni Absah, S.E., MBA. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, S.E., M.si selaku Ketua Departemen Manajemen. Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen. Dra. Marhayanie, Msi selaku Dosen Penguji I dan Syafrizal Helmi Situmorang, S.E., Msi selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan dan

faktor pribadi terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27

Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Variabel yang diteliti terdiri dari faktor lingkungan dan faktor pribadi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 13. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda diperoleh nilai F hitung sebesar 23,490 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan dan pribadi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena tingkat signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Dari uji parsial diketahui bahwa variabel lingkungan sebesar 0,265 dan variabel pribadi sebesar 0,011. Ini menunjukkan bahwa secara individual faktor lingkungan berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan, tetapi faktor pribadi berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan.


(3)

KATA PENGANTAR

Segala hormat, kuasa dan kemuliaan penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang luar biasa dan begitu melimpah bagi penulis sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara .

Selama menyelesaikan skripsi ini, penulis memperoleh banyak masukan, motivasi, perhatian dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen dan Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam proses bimbingan dan arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.


(4)

7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya pegawai Departemen Manajemen: bang Jumadi, kak Dhani, kak Susi dan kak Vina yang telah banyak membantu penulis.

8. Bapak Firdaus Sitepu selaku Apoteker pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan riset pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan dan telah banyak membantu penulis di dalam memperoleh data dan informasi tentang Apotek Kimia Farma no. 27 Medan.

9. PT Kimia Farma apotek yang telah memberikan data gambaran perusahaan untuk penelitian ini.

10. Ayahanda tercinta yang sangat saya sayangi, Kasiman serta Ibundaku, Alm. Rohany Widjaja yang telah banyak mendukung, baik dalam doa maupun dana sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Thanks ya “ papa “ dan “ mama “ atas doa, dukungan serta dana yang tak tehingga yang diberikan kepada penulis. Saya takkan lupa akan jerih payah dan pengorbanan yang telah papa dan mama berikan.

11. Kakak-kakak senior: kak Rosdiana, bang Harto, bang Rudy dan kak Sumi. Terima kasih buat motivasi, semangat, doa dan bimbingan gratis dalam memberikan saran dan dukungan buat penulis

12. Adik-adik junior: Sufany, Ika, Tere, DT, Jimmy, Anjeli. Terima kasih buat motivasi, semangat dan canda tawa yang diberikan buat penulis

13. Teman-teman yang selalu memberikan semangat: Erika, Esther, Tashia, Putri, CT, Erwin, Mansur, Freddy, Dian dan teman-teman lainnya yang turut membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Buat pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu penulis baik moril maupun materiil.


(5)

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenan untuk membacanya dan menyadari skripsi ini masih memiliki keterbatasan. Penulis dengan segala kerendahan hati, menerima saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa depan

Medan, September 2009 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

BAB I PENDAHULUAN ……….….……..…1

A. Latar Belakang ………...………..…..….1

B. Perumusan Masalah……….……….3

C. Kerangka Konseptual……..……….…………...….3

D. Hipotesis………..….4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………...5

1. Tujuan Penelitian………...…...5

2. Manfaat Penelitian………...………...5

F. Metode Penelitian………...6

1. Batasan Operasional………...6

2. Definisi Operasional Variabel………...….6

3. Uji Validitas dan Reliabilitas ………...8

4. Skala Pengukuran Variabel ...11

5. Lokasi dan Waktu Penelitian….………..12

6. Populasi dan Sampel………..12

7. Jenis dan Sumber Data………...13

8. Teknik Pengumpulan Data……….14

9. Teknik Analisis Data………..14

BAB II URAIAN TEORITIS……….…...……..17

A. Penelitian Terdahulu………..……….17

B. Pengertian Pemasaran……….17

C. Pengertian Perilaku Kesehatan…….…………..………...18

D. Pengertian Perilaku Konsumen………..19

E. Proses Pengambilan Keputusan……….20

F. Faktor Lingkungan……….23

G. Faktor Pribadi………25

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan...27

B. Fungsi Perusahaan ……….…...…29

C. Visi dan Misi serta Motto Perusahaan...29


(7)

E. Uraian Tugas...31

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif………...34

B. Analisis Linier Berganda……….39

C. Pengujian Hipotesis ………... 41

D. Pembahasan ………44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………...46

B. Saran………..………..47

DAFTAR PUSTAKA...48 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel 7

Tabel 1.2 Item Total Statistics 8

Tabel 1.3 Hasil Analisis Uji Validitas 10

Tabel 1.4 Hasil Analisis Uji Reliabilitas 10

Tabel 1.5 Realibility Statistics 15

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 34 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 35 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 35 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan 36 Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Lingkungan 37 Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pribadi 37 Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel

Keputusan Pembelian Obat Di Apotek Kimia Farma 38 Tabel 4.8 Variables Entered / Removed 39 Tabel 4.9 Coefficientsa

Tabel 4.10 Model Summary

40

b

Tabel 4.11 ANOVA(b) 42 41


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 7


(10)

ABSTRAK

Nancy (2009) Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Obat Pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan dibawah bimbingan Dr. Yeni Absah, S.E., MBA. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, S.E., M.si selaku Ketua Departemen Manajemen. Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen. Dra. Marhayanie, Msi selaku Dosen Penguji I dan Syafrizal Helmi Situmorang, S.E., Msi selaku Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan dan

faktor pribadi terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27

Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Variabel yang diteliti terdiri dari faktor lingkungan dan faktor pribadi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 13. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda diperoleh nilai F hitung sebesar 23,490 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan dan pribadi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena tingkat signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Dari uji parsial diketahui bahwa variabel lingkungan sebesar 0,265 dan variabel pribadi sebesar 0,011. Ini menunjukkan bahwa secara individual faktor lingkungan berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan, tetapi faktor pribadi berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat merupakan suatu komponen penting dan strategis dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu aturan di bidang pemakaian obat sehingga dapat diupayakan untuk memenuhi persyaratan efektif, aman, rasional dan murah. Pemilihan jenis obat yang tepat dan efektif sangat mempengaruhi proses penyembuhan penderita walaupun banyak faktor lain yang mempengaruhinya

Untuk dapat menuliskan resep yang tepat dan rasional seorang dokter harus memiliki cukup pengetahuan dasar mengenai ilmu-ilmu farmakologi yaitu tentang farmakodinamik, farmakokinetik, dan sifat-sifat fisiko kimia obat yang diberikan (Kurnia dkk., 2006:67). Oleh karena itu dokter memainkan peranan penting dalam proses pelayanan kesehatan khususnya dalam melaksanakan pengobatan melalui pemberian obat kepada pasien.

Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat. Tugas dan fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan, sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat, dan sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata (Harianto dkk., 2005:12).


(12)

Industri farmasi di Indonesia mengalami perkembangan dengan total pasar sebesar Rp.17,4 triliun pada tahun 2003 dan meningkat menjadi Rp. 20,7 triliun pada tahun 2004 atau bertumbuh sebesar 19,4%. Pada tahun 2007 mengalami kenaikan menjadi Rp. 24.8 triliun atau mengalami peningkatan 7.2% dari tahun 2006. Seiring dengan perkembangan pasar farmasi nasional ini maka akan mendukung perkembangan jumlah outlet apotek dan toko obat sebagai outlet tempat konsumen membeli kebutuhan obat tersebut. Pada tahun 2006 jumlah apotek di Indonesia sudah mencapai 10.332 apotek

PT. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat nasional tapi juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional. Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta bahan baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar beberapa negara seperti Eropa, India, Jepang, Taiwan dan Selandia Baru. Produk jadi dan kosmetik telah dipasarkan ke Yaman, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, dan Papua Nugini.

Merespons kondisi pasar yang semakin kompetitif dan dampak-dampaknya, perusahaan atau badan usaha harus selalu mengubah strategi dalam pemasaran. Sehubungan dengan itu, maka perlu dianalisis faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli obat (Muslichah, 2005:3). Penelitian yang dilakukan ini hanya difokuskan pada sejauh mana faktor lingkungan dan faktor pribadi mempunyai pengaruh terhadap keputusan membeli obat.


(13)

Faktor lingkungan adalah hal, keadaan, peristiwa yang ikut menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu (Alwi, 2002:239). Lingkungan diartikan sebagai semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan.

Faktor pribadi dapat diartikan sebagai hal atau keadaan yang melekat pada diri orang secara fisiologi. Jadi, faktor pribadi yang berhubungan dengan perilaku konsumen adalah kekuatan yang melekat pada konsumen yang mempengaruhi keputusan membeli.

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dirasa tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor Lingkungan dan Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Obat pada Apotek Avenxus Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah yang dirumuskan adalah:

1. Apakah faktor lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan?

2. Apakah faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan?

3. Apakah faktor lingkungan dan faktor pribadi sama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual merupakan sintesa hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono,2005:49). Pengambilan keputusan sebagai proses penting untuk


(14)

Adapun keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal (Assael, 2001:18). Untuk faktor eksternal atau pengaruh lingkungan terdiri dari faktor budaya, faktor kelompok referensi, dan faktor kelas sosial. Sedangkan faktor-faktor internal atau faktor-faktor pribadi terdiri dari faktor gagasan dan faktor karakteristik konsumen. Faktor-faktor ini dalam interaksinya dapat mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individual maupun secara bersama-sama.

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Assael, 2001:56 (Diolah peneliti)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada dan akan diuji kebenarannya secara ilmiah (Sugiyono, 2005:51). Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan adalah:

1. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan.

Lingkungan : • Budaya • Kelas sosial

• Kelompok referensi

Pribadi :

• Variabel gagasan (kebutuhan, sikap, persepsi)

• Karakteristik (demografi, gaya hidup)

Keputusan Konsumen


(15)

2. Faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan.

3. Faktor lingkungan dan faktor pribadi sama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana faktor lingkungan dan faktor pribadi mempengaruhi keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Apotek Kimia Farma. untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan usahanya di masa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dalam bidang ilmu tentang perilaku konsumen baik secara teoritis maupun aplikasi.


(16)

c. Bagi Peneliti Lanjutan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Faktor lingkungan adalah budaya, kelas sosial dan kelompok referensi. b. Faktor pribadi adalah kebutuhan, sikap, persepsi, demografi dan gaya hidup. c. Faktor keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen dalam usaha

untuk memenuhi kebutuhannya diikuti oleh kepuasan yang dirasakan oleh konsumen tersebut.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut


(17)

Tabel 1.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Ukur Lingkungan (X1) Budaya Kelas sosial Kelompok referensi

a. Konsumen memiliki kebiasaan membeli obat di Apotek Kimia Farma jika memerlukan obat. b.Konsumen membeli karena apotek ini dapat mencerminkan kelas sosial dari konsumen itu sendiri.

c. Konsumen membeli obat karena referensi keluarga/teman

d.Konsumen membeli karena pengaruh dari lembaga/ institusional.

Likert

Pribadi (X2) Kebutuhan

Sikap

Persepsi Demografi

Gaya hidup

a. Konsumen membeli di Apotek Kimia Farma pada saat membutuhkan obat.

b.Konsumen membeli obat bukan karena sekarang membutuhkannya, tetapi disimpan untuk keperluan mendadak pada masa yang akan datang.

c. Konsumen mempunyai keyakinan terhadap Apotek Kimia Farma menjual obat dengan harga yang terjangkau.

d.Konsumen menilai apotek Kimia Farma adalah sebuah apotek yang berkualitas.

e. Tingkat pendapatan konsumen mempengaruhi pertimbangan konsumen untuk membeli obat di Apotek Kimia Farma.

f. Jenis obat-obat tertentu (vitamin, multivitamin, mineral) yang dijual di apotek ini merupakan gaya hidup konsumen setiap hari.

Likert Keputusan Pembelian (Y) suatu tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya diikut i oleh kepuasan yang

dirasakan oleh konsumen tersebut.

a. Konsumen telah menjatuhkan pilihan atau alternatif yang terbaik dengan membeli di Apotek Kimia Farma.

b.Konsumen terdorong untuk melakukan pembelian kembali di Apotek Kimia Farma jika memerlukan obat pada masa yang akan datang.

Likert


(18)

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugas mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 13.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rtabel > rhitung b. Jika r

, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. tabel < rhitung

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid

(1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel (2) Jika r

maka pertanyaan reliabel.

alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 1.2

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir1 41,4333 52,599 ,737 ,934

Butir2 41,0333 54,171 ,798 ,932

Butir3 41,3000 53,666 ,735 ,934

Butir4 41,1000 53,266 ,817 ,931

Butir5 41,0667 53,651 ,681 ,936

Butir6 40,9000 54,921 ,732 ,934

Butir7 40,7667 53,357 ,768 ,933

Butir8 40,9333 55,995 ,554 ,940

Butir9 40,8333 55,523 ,764 ,933

Butir10 40,9667 55,413 ,705 ,935

Butir11 40,8333 53,523 ,801 ,931

Butir12 40,9000 54,162 ,680 ,936


(19)

Interpretasi item total statistic yaitu:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

tersebut dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar 41,4333; jika butir (item) dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 41,0333; dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya varians total jika butir

(item) satu dihapus maka besarnya varians adalah sebesar 52,599; sedangkan jika butir dua dihapus adalah 54,171; dan seterusnya.

3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antarskor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir instrumen. Nilai rtabel

Ketentuan untuk pengambilan keputusan validitas adalah:

pada α 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah sampel. Jumlah sampel adalah 30, jadi df adalah 30, maka r (0,05;30) pada uji satu arah 0,361.

a. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung > rtabel b. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai r

. hitung positif dan rhitung < rtabel c. Nilai r

. hitung dapat dilihat pada kolom Corrected item total correlation.


(20)

Tabel 1.3

Hasil Analisis Uji Validitas

No Butir

Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan

1 Butir 1 0,361 0,737 Valid

2 Butir 2 0,361 0,798 Valid

3 Butir 3 0,361 0,735 Valid

4 Butir 4 0,361 0,817 Valid

5 Butir 5 0,361 0,681 Valid

6 Butir 6 0,361 0,732 Valid

7 Butir 7 0,361 0,768 Valid

8 Butir 8 0,361 0,554 Valid

9 Butir 9 0,361 0,764 Valid

10 Butir 10 0,361 0,705 Valid

11 Butir 11 0,361 0,801 Valid

12 Butir 12 0,361 0,680 Valid

Sumber: Hasil Penelitian, (2009) (data diolah)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan reliabilitas adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 (Kuncoro dalam Situmorang 2008:40), maka

pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.

2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 (Kuncoro dalam Situmorang 2008:40), maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 1.4

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Butir

Instrumen

Nilai Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Keterangan

Butir 1 0,8 0,934 Reliabel

Butir 2 0,8 0,932 Reliabel

Butir 3 0,8 0,934 Reliabel

Butir 4 0,8 0,931 Reliabel

Butir 5 0,8 0,936 Reliabel

Butir 6 0,8 0,934 Reliabel

Butir 7 0,8 0,933 Reliabel

Butir 8 0,8 0,940 Reliabel

Butir 9 0,8 0,933 Reliabel

Butir 10 0,8 0,935 Reliabel

Butir 11 0,8 0,931 Reliabel

Butir 12 0,8 0,936 Reliabel


(21)

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha if item deleted setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrumen dinyatakan reliabel.

Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut: Tabel 1.5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,939 12

Sumber: Hasil Penelitian, (2009) (data diolah)

4. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran pada masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. “Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor” (Sugiyono, 2005:86).

Pengukuran dengan Skala Likert dilakukan dengan pembagian: 1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2. Setuju (S) diberi skor 4

3. Kurang Setuju (KS) diberi skor 3 4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban yang tersedia. Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang ditafsirkan sebagai posisi


(22)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di Apotek Kimia Farma no. 27 yang beralamat di Jalan Palang Merah No. 32 Medan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2009.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen lengkap yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen yang melakukan pembelian di Apotek Kimia Farma no. 27.

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive

sampling, yaitu pemilihan sampel dengan tujuan tertentu dengan kriteria

bahwa konsumen yang dijadikan sampel adalah konsumen yang membeli dan menggunakan obat dan minimal telah 2 kali melakukan pembelian obat mulai dari bulan Februari 2009 sampai penelitian dilakukan.

Menurut Supramono (2003:63) alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang tidak diketahui jumlahnya adalah:

n = d²

(Zα²) (p) (q)


(23)

N = jumlah sampel

Zα² = Z tabel dengan tingkat signifikan tertentu

p = proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu q = (1-p), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik

tertentu

d = penyimpangan yang ditolerir

Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 20% dan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 10% adalah sebagai berikut:

n =

(0,1)²

(1,96²) (50%) (50%)

n = 96,04 =96 orang.

Maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam penelitian adalah 96 orang.

6. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari respon terpilih pada lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal penelitian, informasi dari Apotek Avenxus, dan internet yang berhubungan dengan penelitian tersebut.


(24)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Angket (Questionaire)

Angket ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.

b. Wawancara (Interview)

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara langsung dengan pihak Apotek Kimia Farma dan pembeli obat di Apotek Kimia Farma sebagai responden terpilih.

c. Studi Kepustakaan

Teknik studi kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data-data yang diperoleh dari kepustakaan dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan penelitian.

8. Teknik Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian sehingga mendapat gambaran umum.

b. Metode Statistik

Peneliti menganalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dalam peneltian ini menggunakan aplikasi software SPSS 13.0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:


(25)

Y= βο+β1X1+β2X2+e Di mana:

Y = Keputusan pembelian β = Konstanta

β1 = Koefisien regresi X1 X1 = Lingkungan

β2 = Koefisien regresi X2 X2 = Pribadi

e = standard error/variabel pengganggu c. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji Fhitung

Ho : b1 = b2 = 0

dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel dependen (Y). Dengan rumus hipotesis sebagai berikut:

(Variabel bebas secara bersama – sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0

(Variabel bebas secara bersama – sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel, kriteria pengambilan keputusan yaitu:


(26)

Ha diterima jika Fhitung › Ftabel b. Uji Signifikan Individual (Uji t)

pada = 5%

Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (Xi) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara parsial.

Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat).

Ha : bi ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai T hitung akan dibandingkan dengan nilai T tabel, kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima jika Thitung ‹ Ttabel Ha diterima jika T

pada = 5% hitung › Ttabel

c. Pengujian Koefisien Determinan (R²)

pada = 5%

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel yang diteliti (X1, X2) yaitu variabel faktor lingkungan dan faktor individu terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Koefisien determinan (R²) berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ‹ R² ‹ 1). Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R² mendekati 1 menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel bebas terhadap variabel terikat.


(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Tesis Muslichah (2005) yang berjudul “ Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor Individu, dan Faktor Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Obat Farmasi Antara Apotek Di Kabupaten Sukoharjo Dan Apotek Di Kota Surakarta “ menggunakan kerangka konseptual dari Kotler yang memiliki tiga variabel dimana ketiga variabel ini mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Tujuannya adalah untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan masyarakat kabupaten Sukoharjo dan kota Surakarta dalam membeli obat. Dalam penelitian ini telah terbukti bahwa faktor lingkungan, faktor individu, dan faktor komunikasi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli obat farmasi antara apotek di Kabupaten Sukoharjo dan kota Surakarta. Variabel pribadi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian obat farmasi daripada faktor lingkungan dan faktor komunikasi pemasaran.

B. Pengertian Pemasaran

Pemasaran atau marketing, menurut Kotler dan Armstrong (2003:7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.


(28)

Pemasaran adalah segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memeuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Laksana, 2008:4). Jadi, pemasaran adalah suatu kegiatan pertukaran timbal balik yang saling menguntungkan antara pihak pemasar dengan para konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan kedua belah pihak.

C. Pengertian Perilaku Kesehatan

Perilaku merupakan refleksi dari berbagai gejala jiwa seperti : keinginan, minat, kehendak, pengetahuan,emosi, berpikir, sikap, motivasi,situasi atau keadaan di luar diri seseorang. Respon tersebut dapat bersifat pasif dan dapat pula bersifat aktif.

Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, persepsi, keyakinan, nilai, berkenaan dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak. Yang termasuk faktor predisposisi adalah pengetahuan terhadap keberadaan apotek dan sikap atas anjuran untuk menebus resep di apotek.

2. Faktor pendukung (enabling factors), terwujud dalam bentuk sarana fisik (tersedia atau tidak tersedianya fasilitas) yang meliputi ketersediaan dana dan ketersediaan waktu konsumen.

3. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), terwujud dalam bentuk pengaruh lingkungan sosial yang menentukan apakah tindakan tersebut memperoleh dukungan atau tidak. Dalam hal ini sebagai faktor penguat adalah adanya pihak penanggung biaya (Harianto dkk., 2004).


(29)

D. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat (Suryani, 2008:6).

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan (Mangkunegara, 2005:4).

Menurut Peter dan Olson (1999:6), perilaku konsumen (consumer behaviour) didefinisikan sebagai “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi di atas :

1. Perilaku Konsumen Adalah Dinamis

Pertama, definisi di atas bahwa perilaku konsumen itu dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masysrakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumem, salah satu impilkasinya dalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu.

2. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi


(30)

sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.

3. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran

Hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.

E. Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Mowen dan Minor (2002:2), pengambilan keputusan konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka.

Pengambilan keputusan sebagai proses penting untuk mempengaruhi konsumen sangat penting untuk dipahami pemasar. Ada lima tahap proses pengambilan keputusan, yaitu:

1. Mengenali kebutuhan.

Pada tahap ini konsumen merasakan bahwa ada hal yang dirasakan kurang dan menuntut untuk dipenuhi. Konsumen menyadari bahwa terdapat perbedaan antara apa yang dialaminya dengan yang diharapkan Kesadaran akan perlunya


(31)

memenuhi kebutuhan ini terjadi karena adanya ransangan dari dalam maupun dari luar.

2. Mencari informasi

Apa yang terbaik yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pertanyaan ini muncul pada konsumen. Supaya dirinya dapat memenuhi kebutuhan dengan cara terbaik, maka konsumen berusaha untuk mencari informasi. Pencarian informasi ini akan berbeda tingkatannya tergantung pada persepsi konsumen atas risiko dari produk yang akan dibelinya. Produk yang dinilai berisiko akan menyebabkan situasi pengambilan keputusan lebih kompleks, sehingga upaya pencarian informasi akan lebih banyak. Sebaliknya produk yang dipersepsikan kurang berisiko akan mendorong konsumen untuk tidak terlalu intensif mencari informasi.

3. Mengevaluasi alternatif

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tesebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan. Konsumen akan mempertimbangkan manfaat termasuk keterpercayaan merek dan biaya atau risiko yang akan diperoleh jika membeli suatu produk.

4. Mengambil keputusan

Setelah melalui evaluasi dengan pertimbangan yang matang, konsumen akan mengambil keputusan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan membeli dan tujuan pembelian yaitu sikap orang lain, dan faktor situasional yang tidak dapat diprediksikan (tidak terduga). Pengaruh dari sikap orang lain tergantung pada intensitas sikap negatifnya terhadap alternatif pilihan konsumen yang akan membeli dan derajat motivasi dari konsumen yang akan


(32)

merupakan faktor situasional yang menyebabkan konsumen mengubah tujuan pembelian maupun keputusan pembelian.

5. Evaluasi Paskapembelian

Setelah membeli, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli. Jika konsumen menilai kinerja produk atau layanan yang dirasakan sama atau melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika kinerja produk atau jasa yang diterima kurang dari yang diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen akan berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya (Suryani, 2008:17).

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran. Model dasar ini menunjukkan beberapa kegiatan penting yang terlibat dalam pemecahan masalah: mengaktifkan motivasi awal untuk terlibat dalam pemecahan masalah, pencarian informasi yang relevan terhadap masalah yang dihadapi, mengevaluasi alternatif tindakan, dan memilih tindakan yang akan dilakukan. Meskipun demikian, untuk beberapa alasan, model generik ini sering tidak sesuai dengan proses pemecahan masalah yang sesungguhnya (Peter dan Olson, 1999:164).

Salah satu alasannya adalah bahwa pemecahan masalah nyata jarang yang berjalan dalam urutan linier seperti yang digambarkan pada model generik. Kedua, proses pemecahan masalah sesungguhnya interaksi timbal balik ganda di antar proses kognitif konsumen, perilaku mereka, serta aspek-aspek fisik dan sosial lingkungan. Ketiga, sebagian besar proses pemecahan masalah sebenarnya melibatkan multikeputusan dan multimasalah. Model generik menyiratkan bahwa pemecahan


(33)

masalah konsumen hanya melibatkan satu keputusan, biasanya berupa pilihan merek, yang ternyata bukan masalah yang sering terjadi (Peter dan Olson, 1999:164).

F. Faktor Lingkungan

Lingkungan fisik mempengaruhi persepsi konsumen melalui mekanisme sensor penglihatan, pendengaran, penciuman, dan bahkan sentuhan (Mowen dan Minor, 2002:133).Lingkungan sangat penting bagi para pengusaha ritel; tugasnya yang paling penting adalah mengelola lingkungan fisik sehingga dapat mempengaruhi perilaku, sikap, keyakinan konsumen kearah yang diinginkan.

Persepsi keamanan merupakan faktor lain yang sebagian dikendalikan oleh lingkungan fisik. Lahan parkir yang luas, penerangan luar yang cukup, dan ruang yang terbuka menambah rasa aman bagi orang yang berbelanja. Adanya atribut fisik seperti itu dapat meningkatkan berbelanja di malam hari, khususnya dikalangan orang tua, yang sangat sadar akan kepekaan terhadap tindakan kejahatan.

Lingkungan sosial (social surroundings) berhubungan dengan pengaruh orang lain terhadap konsumen dalam situasi konsumsi. Demikian pula, pengetahuan bahwa situasi konsumsi meliputi kehadiran orang lain secara dramatis dapat mempengaruhi tindakan konsumen. Orang lain juga mempengaruhi dampak komunikasi terhadap konsumen. Dalam situasi penjualan pribadi, adanya seorang teman dapat menurunkan dampak presentasi penjualan

Bagian penting dari lingkungan adalah ransangan fisik dan sosial yang diciptakan oleh pemasar untuk mempengaruhi konsumen. Termasuk di dalamnya adalah produk, iklan, pernyataan verbal oleh salesman, label harga, lampu tanda, dan toko.


(34)

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dengan menyela atau menganggu aliran proses pemecahan masalah yang sedang berjalan. Ada empat jenis kejadian yang dapat mengganggu atau mencela (interrupts), yaitu:

1. Gangguan dapat muncul ketika informasi tidak diharapkan unexpected

information (tidak konsisten dengan struktur pengetahuan yang telah ada)

muncul dari lingkungan. Gangguan lingkungan ini dapat mendorong konsumen untuk kemudian melakukan kontrol sadar atas proses pemecahan masalah, menentukan tujuan akhir yang baru, mengembangkan hirarki tujuan yang baru, dan membangun rencana keputusan baru.

2. Rangsangan lingkungan yang mencolok (prominent environmental stimuli) dapat mengganggu proses pemecahan masalah. Beberapa strategi pemasaran ditujukan untuk menyela proses pemecahan masalah yang sedang berlangsung. 3. Status pengaruh (affective state) seperti suasana hati (merasa bosan) dan kejadian psikososial (merasa lapar, ngantuk, dan haus) dapat menyela proses pemecahan masalah yang sedang berlangsung. Mengalami suasana hati yang buruk benar-benar dapat menghentikan proses pemecahan masalah.

4. Konflik (conflicts) yang muncul pada saat proses pengambilan keputusan dapat menyela proses pemecahan masalah. Konflik tujuan (goal conflict) terjadi ketika konsumen menyadari adanya tujuan yang tidak sejalan. Konflik tujuan dapat muncul ketika konsumen menemukan bahwa tidak ada alternatif yang tersedia yang dapat memuaskan tujuan yang tidak sejalan (Peter dan Olson, 1999:184).

Dampak dari penyelaan, proses pemecahan masalah konsumen tergantung pada bagaimana konsumen menerjermahkan (memahami) kejadian yang mengganggu


(35)

tersebut. Pada umumnya, konsumen cenderung melanjutkan kembali upaya pemecahan masalah yang tersela, terlebih jika masalahnya penting atau tingkat keterlibatannya tinggi. Pada kasus lainnya, kejadian yang menyela malah dapat mengubah proses pemecahan masalah yang sedang berlangsung.

G. Faktor Pribadi

Karakteristik pribadi dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli suatu produk, menurut Kotler,” A buyer decisions are also influenced by personal

characteristics, notably the buyers age and life cycle stag, occupation, economic circumstances, life style, and personality and self concept ”. Karakteristik tersebut

meliputi usia dan tahap siklus hidup pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri (Laksana, 2008:28).

1. Umur dan Tahap Daur Hidup

Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh daur hidup keluarga atau tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap dan daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap 2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerja kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerja kantoran membeli lebih banyak jas dan dasi.


(36)

3. Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Seseorang dapat mempertimbangkan membeli kamera yang mahal bila dia mempunyai cukup pendapatan untuk dibelanjakan, tabungan, atau kemampuan meminjam. 4. Kepribadian

Setiap individu memiliki karakteristik sendiri yang unik. Kumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh setiap individu dan bersifat permanen biasa disebut kepribadian. Secara lebih jelas, kepribadian adalah pola perilaku yang konsisten dan bertahan lama (enduring). Oleh karena itu, variabel kepribadian bersifat lebih dalam daripada gaya hidup.


(37)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Sejarah Perusahaan

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917 ketika NV Chemicalien Handle

Rathkamp & Co., perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan. Sejalan

dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 Nopember 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 508. Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa - Medan.


(38)

Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta.

PT Kimia Farma Tbk. merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan. Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri, dimana kelimanya telah mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan sertifikat ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 14001 dari institusi luar negeri. (Llyod's, SGS, TUV).

Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, formulasi dan herbal dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu: etikal; obat bebas; generik; narkotika; lisensi; dan bahan baku. Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

PT. Kimia Farma Trading & Distribution adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan perpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya. PT Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang


(39)

identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

B. Fungsi Perusahaan

Sebagai perusahaan milik negara pemerintah, PT Kimia Farma mempeunyai dua fungsi utama yaitu:

a. Sebagai badan usaha milik pemerintah, menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan berkewajiban menjamin kesinambungan dan pengembangan usahanya dengan memupuk laba.

b. Sebagai aparat pemerintah, menjadi penunjang bagi setiap kebijaksanaan pemerintah dalam rangka sistem kesehatan nasional.

Mengembangkan dua fungsi itu merupakan tugas yang cukup berarti tetapi juga sebaliknya justru dapat menjadi kekuatan bagi perushaan Kimia Farma, karena saling berkaitan, salaing memeberi dan menguatkan.

C. Visi dan Misi serta Motto Perusahaan

Visi dari PT. Kimia Farma adalah berkomitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan dan lingkungan. Misi dari PT. Kimia Farma adalah:

1. Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.


(40)

2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.

PT. Kimia Farma mempunyai motto yang disebut dengan i CARE.

i : Innovative C : Customer First A : Accountability R : Responsibility E : Eco Friendly

D. Struktur Organisasi Apotek Kimia Farma

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.

Apotek Kimia Farma menggunakan struktur organisasi garis dalam menjalankan organisasi. Struktur organisasi garis ini menunjukkan bahwa pimpinan merupakan pengambil keputusan yang utama dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan. Wewenang yang diberikan berupa garis lurus dari pimpinan sampai dengan pelimpahan wewenang kepada sub-sub divisi lainnya. Pengawasan


(41)

juga dilakukan secara langsung sampai kepada karyawan serta staf-staf lainnya. Adapun struktur organisasi Apotek Kimia Farma adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Kimia Farma Sumber: Apotek Kimia Farma, 2009 (Diolah peneliti) E. Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing dari organisasi dapat diuraikan secara terperinci sebagai berikut:

1. Apoteker

a. Sebagai pemimpin apotek yang merencanakan, mengkoordinasi serta mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek

b. Memberikan pelayanan yang berupa komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat

c. Memberikan kesejahteraan pegawai dan membina hubungan yang baik dengan para pegawai, PBF, dokter dan tenaga medis lainnya di lingkungan apotek

Apoteker


(42)

2. Asisten Apoteker

a. Membantu apoteker dalam hal penerimaan perbekalan farmasi dan memastikan keabsahannya

b. Melayani resep dari dokter termasuk memberi harga, meracik, dan mempersiapkan resep di bawah pengawasan apoteker

c. Memberikan penjelasan tentang cara pemakaian obat pada saat menyerahkan obat kepada pasien

d. Melakukan pengontrolan harga dan tanggal kadaluarsa obat pada saat pembelian obat

e. Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati batas untuk dipesan kembali, mengontrol obat-obat yang mendekati batas kadaluarsa

f. Melakukan pencatatan dan pelaporan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika.

3. Juru Resep

a. Membantu Asisten Apoteker dalam mempersiapkan obat dan peracikan. b. Bertanggungjawab terhadap kebersihan apotek dan obat-obatnya

c. Mengantarkan obat ke pasien

d. Membantu pengadaan obat yaitu membelikan obat yang dibutuhkan ke apotek lain karena tidak tersedia di apotek

e. Bertanggungjawab terhadap persediaan perlengkapan apotek misalnya etiket, kertas perkamen, plastik dan lainnya.


(43)

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik. Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.


(44)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel bebas adalah 10 butir pernyataan dan 2 butir pernyataan untuk variabel terikat. Kuesioner yang diberikan kepada responden mengenai pendapat responden tentang seberapa besar pengaruh faktor lingkungan dan faktor pribadi terhadap keputusan mereka membeli di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden pada penelitian ini seperti pada tabel dibawah ini:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan Usia Usia

18-27 tahun 28-37 tahun 38-47 tahun 48-57 tahun >58 tahun Total

F % F % F % F % F % F %

20 20,83 36 37,50 25 26,04 12 12,05 3 3,13 96 100 Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa banyaknya responden berdasarkan usia yang memiliki rentang usia 18-27 tahun sebanyak 20 orang atau sebesar 20,83%, banyaknya responden rentang usia 28-37 tahun sebanyak 36 orang atau sebesar 37,50%, banyaknya responden rentang usia 38-47 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 26,04%, banyaknya responden rentang usia 48-57 tahun sebanyak 12 orang atau sebesar 12,05%, dan banyaknya responden usia > dari


(45)

58 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 3,13%. Jadi sebagian besar responden berusia antara 28-37 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin

Laki-Laki Perempuan Total

F % F % F %

62 64,6 34 35,4 96 100 Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa banyaknya responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 62 orang atau sebesar 64,6% dan responden perempuan berjumlah 34 orang atau sebesar 35,4%. Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang berjenis kelamin laki-laki.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat

Pendidikan

SMP SMA D3 S1 S2 S3 Total

F % F % F % F % F % F % F %

2 2,1 45 46,9 1 1,0 44 45,8 2 2,1 2 2,1 96 100 Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat diktehui bahwa banyaknya responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir SMP sebanyak 2 orang atau sebesar 2,1%, banyaknya responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 45 orang atau sebesar 46,9%, banyaknya responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir D3 sebanyak 1 orang atau sebesar 1,0%, banyaknya


(46)

sebesar 45,8%, banyaknya responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir S2 sebanyak 2 orang atau sebesar 2,1%, dan banyaknya responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir S3 sebanyak 2 orang atau sebesar 2,1%. Ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan jumlah responden yang sangat tipis dimana jumlah responden yang tamat SMA lebih banyak 1 orang daripada jumlah responden yang tamat S1.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan

Karakteristik berdasarkan jumlah penghasilan tiap bulannya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik responden berdasarkan Jumlah Penghasilan Jumlah

Penghasilan

< Rp. 1 juta Rp. 1 juta–Rp. 3 juta > Rp. 3 juta Total

F % F % F % F %

16 16,7 51 53,1 29 30,2 96 100

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa banyaknya responden berdasarkan jumlah penghasilan di bawah Rp. 1 juta per bulan sebanyak 16 orang atau sebesar 16,7%, banyaknya responden berdasarkan jumlah penghasilan antara Rp. 1 juta per bulan sebanyak 51 orang atau sebesar 53,1%, dan banyaknya responden berdasarkan jumlah penghasilan di atas Rp. 3 juta per bulan sebanyak 29 orang atau sebesar 30,2%. Jadi sebagian besar responden berasal dari masyarakat golongan ekonomi menengah.


(47)

e. Distribusi Jawaban Responden

Tabel 4.5

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Lingkungan

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0 16 16,7 32 33,3 30 31,3 18 18,8 96

2 0 0 5 5,2 35 36,5 36 37,5 20 20,8 96

3 0 0 12 12,5 29 30,2 32 33,3 23 24 96

4 0 0 6 6,3 31 32,3 39 40,6 20 20,8 96

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat diketahui Butir (1) Konsumen biasanya membeli obat di Apotek Kimia Farma mendapat tanggapan sangat setuju 18,8%, setuju 31,3%, kurang setuju 33,3%, tidak setuju 16,7%, sangat tidak setuju 0%. Butir (2) Apotek ini dapat mencerminkan kelas sosial konsumen mendapat tanggapan sangat setuju 20,8%, setuju 37,5%, kurang setuju 36,5%, tidak setuju 5,2%, sangat tidak setuju 0%. Butir (3) Konsumen membeli di apotek ini karena saran dari keluarga atau teman mendapat tanggapan sangat setuju 24%, setuju 33,3%, kurang setuju 30,2%, tidak setuju 12,5%, sangat tidak setuju 0%. Butir (4) Konsumen membeli karena rekomendasi dari pihak rumah sakit mendapat tanggapan sangat setuju 20,8%, setuju 40,6%, kurang setuju 32,3%, tidak setuju 6,3%, sangat tidak setuju 0%.

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pribadi

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0 8 8,3 32 33,3 35 36,5 21 21,9 96 2 0 0 10 10,4 29 30,2 41 42,7 16 16,7 96

3 0 0 5 5,2 29 30,2 39 40,6 23 24 96

4 0 0 2 2,1 36 37,5 33 34,4 25 26 96

5 0 0 5 5,2 26 27,1 40 41,7 25 26 96


(48)

Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat diketahui Butir (1) Konsumen membeli karena konsumen membutuhkan obatnya sekarang mendapat tanggapan sangat setuju 21,9%, setuju 36,5%, kurang setuju 33,3%, tidak setuju 8,3%, sangat tidak setuju 0%. Butir (2) Konsumen membeli dengan tujuan disimpan di rumah untuk berjaga-jaga mendapat tanggapan sangat setuju 16,7%, setuju 42,7%, kurang setuju 42,7%, tidak setuju 5,2%, sangat tidak setuju 0%. Butir (3) Harga obat di apotek ini terjangkau mendapat tanggapan sangat setuju 24%, setuju 40,6%, kurang setuju 30,2%, tidak setuju 5,2%, sangat tidak setuju 0%. Butir (4) Apotek ini terkenal sebagai apotek yang berkualitas baik mendapat tanggapan sangat setuju 26%, setuju 34,4%, kurang setuju 37,5%, tidak setuju 2,1%, sangat tidak setuju 0%. Butir (5) Konsumen mempertimbangkan jumlah pendapatan saat ingin membeli di apotek ini mendapat tanggapan sangat setuju 26%, setuju 41,7%, kurang setuju 27,1%, tidak setuju 5,2%, sangat tidak setuju 0%. Butir (6) Beberapa jenis obat (vitamin, multivitamin dan multimineral) yang responden konsumsi setiap hari dijual di apotek ini mendapat tanggapan sangat setuju 24%, setuju 38,5%, kurang setuju 31,3%, tidak setuju 6,3%, sangat tidak setuju 0%.

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Di Apotek Kimia Farma

Item STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F %

1 0 0 6 6,3 28 29,2 36 37,5 26 27,1 96

2 0 0 3 3,1 34 35,4 34 35,4 25 26 96

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diketahui Butir (1) Konsumen telah menjatuhkan pilihannya yang terbaik dengan membeli di apotek ini mendapat tanggapan sangat setuju 27,1%, setuju 37,5%, kurang setuju 29,2%, tidak


(49)

setuju 6,3%, sangat tidak setuju 0%. Butir (2) Konsumen terdorong untuk melakukan pembelian kembali di apotek ini jika membutuhkan obat pada masa yang akan datang mendapat tanggapan sangat setuju 26%, setuju 35,4%, kurang setuju 35,4%, tidak setuju 3,1%, sangat tidak setuju 0%.

B. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (lingkungan dan pribadi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 13.00 dengan menggunakan metode enter. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat.

Tabel 4.8

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Pribadi,

Lingkungan( a)

. Enter a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Tabel 4.8 menunjukkan variables entered/removed menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:

1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel bebas yaitu lingkungan (X1) dan pribadi (X2).

2. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan (removed).


(50)

Tabel 4.9 Coeffi cientsa

2,730 ,750 3,639 ,000

,089 ,079 ,180 1,121 ,265

,161 ,062 ,418 2,605 ,011

(Const ant) Lingkungan Pribadi Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ients

Beta St andardiz ed

Coeffic ients

t Sig.

Dependent Variable: Keputusan_Pembelian a.

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Persamaan regresi linier berganda dapat diperoleh melalui Tabel 4.9 sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 2,730 + 0,089X1 + 0,161X2 + e Dimana: Y = keputusan pembelian obat

X1 = variabel lingkungan X2 = variabel pribadi e = standard error Interpretasi model:

1. Konstanta (a) = 2,730, menunjukkan harga konstan, jika nilai variabel bebas/independen = 0, maka keputusan pembelian (Y) = 2,730.

2. Variabel lingkungan mempunyai mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma dengan koefisien sebesar 0,089. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian meningkat sebesar satu satuan dengan menganggap faktor lain tetap (cateris paribus).

3. Variabel pribadi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma dengan koefisien sebesar 0,161. Hal ini


(51)

menunjukkan bahwa keputusan pembelian meningkat sebesar satu satuan dengan menganggap faktor lain tetap (cateris paribus).

C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square berkisar nol sampai satu (Nugroho, 2005:37). Ada dua pilihan yang dapat dipilih yaitu apakah memakai R Square atau Adjusted R

Square. Jika variabel lebih dari dua variabel maka yang dipakai adalah Adjusted R Square. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel

independen yaitu variabel lingkungan dan pribadi. Maka dalam penelitian ini yang dipakai adalah R Square.

Model Summary

Tabel 4.10

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,579(a) ,336 ,321 1,254

a Predictors: (Constant), Pribadi, Lingkungan

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (R Square) sebesar 0,336 atau sebesar 33,6%. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh lingkungan dan pribadi sebesar 33,6% sedangkan sisanya sebesar 66,4% (100% - 33,6%) dijelaskan oleh faktor lainnya seperti promosi, bauran pemasaran dan lain-lainnya yang tidak


(52)

2. Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya: a. Menentukan model hipotesis untuk H0

b. Mencari F

dan Ha. tabel

c. Mencari nilai F

dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan (df).

hitung

d. Terima H

dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS for

Windows.

0 bila Fhitung < Ftabel atau H0 e. Tolak H

diterima apabila signifikansi F > (α). 0 (terima Ha) bila Fhitung > Ftabel atau Ha diterima apabila signifikansi F < (α).

Tabel 4.11

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 73,916 2 36,958 23,490 ,000(a)

Residual 146,323 93 1,573

Total 220,240 95

a Predictors: (Constant), Pribadi, Lingkungan b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Dari uji ANOVA atau F-test pada tabel 4.14, dapat diketahui nilai F hitung sebesar 23,490 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel sebesar 3,094 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Maka Fhitung > Ftabel (23,490 > 3,094), sedangkan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa variabel lingkungan dan variabel pribadi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Kesimpulannya adalah tolak


(53)

H0

3. Pengujian parsial (Uji T)

dan terima Ha, berarti variabel bebas dalam penelitian ini dapat dipakai untuk mengestimasi keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma.

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test). Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: X1 : Lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian X2 : Pribadi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Untuk melihat pengaruh lingkungan dan pribadi secara individu terhadap keputusan pembelian, dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara satu variabel penjelas/independen secara individual/parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui lingkungan dan pribadi secara individu terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Tabel 4.12

Coeffi cientsa

2,730 ,750 3,639 ,000

,089 ,079 ,180 1,121 ,265

,161 ,062 ,418 2,605 ,011

(Const ant) Lingkungan Pribadi Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ients

Beta St andardiz ed

Coeffic ients

t Sig.

Dependent Variable: Keputusan_Pembelian a.

Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)

Dari tabel 4.12 hasil uji signifikasi parsial dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Nilai thitung variabel lingkungan adalah 1,121 dan ttabel bernilai 1,985


(54)

dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Koefisien regresi untuk untuk variabel lingkungan adalah 0,089, artinya bahwa apabila lingkungan meningkat, maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,089, begitu pula sebaliknya jika terjadi penurunan pada lingkungan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,089. Dalam hal ini hipotesis untuk variabel X1 ditolak.

2. Nilai thitung variabel pribadi adalah 2,605 dan ttabel bernilai 1,985 sehingga thitung > ttabel (2,605 > 1,985) dan nilai signifikan 0,011 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Koefisien regresi untuk untuk variabel pribadi adalah 0,161, artinya bahwa apabila lingkungan meningkat, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,161, begitu pula sebaliknya jika terjadi penurunan pada lingkungan, maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,161. Dalam hal ini hipotesis untuk variabel X2 diterima.

D. Pembahasan

Pada jurnal yang ditulis oleh Sudiyarto dan Nuhfil Hanani (2007:12) yang berjudul ” Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli/Mengonsumsi Buah Lokal ” dijelaskan bahwa lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap konsumen dalam membeli buah lokal karena status sosial, keluarga (anak; suami/istri), dan kelompok acuan (teman; tetangga dan ahli) tidak mempengaruhi dalam sikap konsumen untuk mengkonsumsi /membeli buah


(55)

lokal. Hal ini berarti bahwa konsumen tidak perlu mempertimbangkan status sosialnya dan tidak perlu untuk minta pendapat/pertimbangan kepada anak, suami/istri, teman, tetangga dan para ahli dalam hal membeli buah, atau dengan kata lain pendapat dan saran keluarga, tetangga dan teman tidak berpengaruh nyata terhadap sikap kepercayaan dalam mengkonsumsi/membeli buah lokal.

Penelitian tersebut sama dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan faktor lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian karena konsumen tidak terlalu mempertimbangkan faktor lingkungan seperti: budaya, status sosial, rekomendasi dari keluarga/teman ataupun rumah sakit ketika membeli obat di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Pembeli obat cenderung memilih apotek yang berlokasi lebih dekat dengan rumah sakit atau tempat tinggalnya.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pribadi berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian obat. Faktor pribadi terdiri dari: kebutuhan, sikap, persepsi, demografi dan gaya hidup menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen ketika membeli di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Ini sesuai dengan penelitian terdahulu dari Muslichah (2005:55) yang juga menunjukkan bahwa variabel pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian obat antara Apotek di Kabupaten Sukoharjo dan Apotek di Kabupaten Surakarta.


(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Pada penelitian dan analisis yang telah dilakukan di Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F) menunjukkan bahwa variabel lingkungan dan pribadi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan. Hasil ini menunjukkan lingkungan dan pribadi akan secara bersama-sama berdampak pada meningkatnya keputusan pembelian. Jadi keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh kombinasi dari faktor eksternal ( lingkungan ) dan internal ( pribadi ).

2. Uji Signifikan Parsial (Uji T) menunjukkan bahwa variabel lingkungan (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan. Artinya konsumen tidak terlalu mempertimbangkan faktor lingkungan dalam membeli di Apotek Kimia Farma. 3. Uji Signifikan Parsial (Uji T) menunjukkan bahwa variabel pribadi (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian obat pada Apotek Kimia Farma no. 27 Medan. Artinya konsumen sangat mempertimbangkan faktor pribadi dalam membeli di Apotek Kimia Farma.

4. Berdasarkan koefisien determinasi, maka variabel lingkungan dan pribadi mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 33,6%. Dan sisanya 66,4% dipengaruhi faktor lain diluar dari kedua faktor di atas. Maka dapat disimpulkan


(57)

bahwa keputusan pembelian tercipta bukan hanya dari faktor lingkungan dan pribadi semata, tetapi faktor diluar juga menjadi penyebab terciptanya keputusan pembelian.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran sebagai berikut:

1. Ditinjau dari tingkat pendapatan bahwa sebagian besar konsumen adalah golongan ekonomi menengah, oleh karena itu perlu adanya upaya serius untuk menjaring segmen menengah ke bawah. Cara yang ditempuh bisa melalui iklan yang mampu meyakinkan masyarakat bahwa harga obat di apotek tersebut adalah terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat ataupun melalui kebijakan lainnya.

2. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa diketahui bahwa variabel lingkungan kurang diterapkan oleh pihak Apotek Kimia Farma. Ini harus lebih diperhatikan pihak apotek melalui perubahan kebijakan atau perubahan lainnya yang dapat meningkatkan faktor lingkungan dan pribadi. 3. Variabel pribadi memberi kontribusi yang lebih besar terhadap keputusan

pembelian obat pada Apotek Kimia Farma No. 27 Medan, maka bagi pihak Apotek Kimia Farma diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan persepsi dan keyakinan para pelanggannya agar tidak beralih ke apotek lain. 4. Kepada peneliti berikutnya agar mencari faktor-faktor lain yang mungkin

memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian seperti iklan, hubungan masyarakat, sehingga dapat memberi kontribusi khusus untuk Apotek Kimia


(58)

DAFTAR PUSTAKA

.

Alwi H, 2002, Kamus Besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Assael, Henry, 2001, Consumer Behavior and Marketing Action, 6th Edition., Singapore, Thompson Learning.

Harianto, Sudibjo Supardi dan Nana Khasanah, 2005, Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta, Departemen Farmasi FMIPA-UI, Litbang Depkes RI, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 2, no.1, April 2005.

______________________________________, 2004, Penebusan Resep Oleh Pasien Rawat Jalan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Departemen Farmasi FMIPA-UI, Litbang Depkes RI, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1, no.3, Desember 2004.

Kotler, Philip dan Armstrong, 2003, Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Prenhellindo, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 1, Erlangga, Jakarta.

Kurnia, Ridwan dan Syafrida Siregar, 2006, Hubungan Antara Kualifikasi Dokter Dengan Kerasionalan Penulisan Obat (Studi Kasus di apotek ”x” di Jawa Timur, Departemen Farmasi FMIPA-UI, Litbang Depkes RI, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 3, no.2, Agustus 2006.

Laksana, Fajar, 2008, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005, Perilaku Konsumen, Edisi Revisi, Refika Aditama, Bandung.

Muslichah, 2005, Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor Individu, dan Faktor Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Obat Far masi Antara Apotek di Kabupaten Sukoharjo dan Apotek di Kota Surakarta, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Mowen, John C. dan Michael Minor, 2005, Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, Jilid 2, Erlangga , Jakarta.

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson, 2005, Consumer Behaviour and Marketing Strategy, 7th Edition, Boston, Mc Graw Hill.


(59)

Situmorang, Syafrizal Helmi,dkk. 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan Program SPSS, USU Press, Medan.

Sudiyarto dan Nuhfil Hanani, 2007, Kajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membeli/Mengonsumsi Buah Lokal, Universitas Lampung, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5, No. 2, Januari 2007.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta.

Supramono dan Haryanto, 2003, Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran, Yogyakarta, Andi.

Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran, Edisi Pertama , Graha Ilmu, Yogyakarta.

10 Maret 2009 pada pukul 18.00

Diakses oleh


(60)

LAMPIRAN

Hasil Pengujian SPSS 13.0 for

WINDOWS

b1 b2 b3 b4 Lingkungan b5 b6 b7 b8 b9 b10 Pribadi b11 b12 Keputusan_Pembelian

3 4 4 5 16 5 5 5 3 5 3 26 4 4 8

4 4 2 3 13 4 4 4 3 4 3 22 3 3 6

2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 17 3 2 5

5 5 5 4 19 4 4 4 5 4 5 26 5 5 10

4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 5 26 5 5 10

3 3 4 4 14 4 4 4 3 4 3 22 4 5 9

3 4 4 5 16 4 4 4 4 4 4 24 5 5 10

4 4 4 5 17 5 4 5 4 5 4 27 4 5 9

2 3 2 3 10 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6

2 3 2 3 10 4 3 4 3 4 3 21 3 3 6

4 5 5 4 18 3 4 4 4 5 5 25 5 4 9

2 3 3 3 11 4 3 3 4 4 4 22 4 4 8

3 3 3 2 11 2 3 2 2 2 3 14 2 3 5

5 4 4 5 18 5 5 5 5 4 4 28 4 4 8

4 4 4 4 16 4 5 5 4 4 4 26 4 4 8

3 3 3 3 12 3 4 5 5 4 4 25 3 5 8

3 4 4 4 15 3 5 5 3 4 4 24 5 4 9

4 4 4 4 16 4 4 5 5 4 5 27 5 5 10


(1)

DAFTAR PUSTAKA

.

Alwi H, 2002, Kamus Besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Assael, Henry, 2001, Consumer Behavior and Marketing Action, 6

th

Edition.,

Singapore, Thompson Learning.

Harianto, Sudibjo Supardi dan Nana Khasanah, 2005, Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Resep di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta,

Departemen Farmasi FMIPA-UI, Litbang Depkes RI, Majalah Ilmu

Kefarmasian, Vol. 2, no.1, April 2005.

______________________________________, 2004, Penebusan Resep Oleh Pasien

Rawat Jalan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Departemen Farmasi

FMIPA-UI, Litbang Depkes RI, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1, no.3,

Desember 2004.

Kotler, Philip dan Armstrong, 2003, Manajemen Pemasaran; Analisis,

Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Prenhellindo, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 1,

Erlangga, Jakarta.

Kurnia, Ridwan dan Syafrida Siregar, 2006, Hubungan Antara Kualifikasi Dokter

Dengan Kerasionalan Penulisan Obat (Studi Kasus di apotek ”x” di Jawa

Timur, Departemen Farmasi FMIPA-UI, Litbang Depkes RI, Majalah Ilmu

Kefarmasian, Vol. 3, no.2, Agustus 2006.

Laksana, Fajar, 2008, Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis, Edisi Pertama,

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005, Perilaku Konsumen, Edisi Revisi, Refika

Aditama, Bandung.

Muslichah, 2005, Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor Individu, dan Faktor

Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Obat Far masi


(2)

Situmorang, Syafrizal Helmi,dkk. 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan

Program SPSS, USU Press, Medan.

Sudiyarto dan Nuhfil Hanani, 2007, Kajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Konsumen Dalam Membeli/Mengonsumsi Buah Lokal, Universitas Lampung,

Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5, No. 2, Januari 2007.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta.

Supramono dan Haryanto, 2003, Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran,

Yogyakarta, Andi.

Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran,

Edisi Pertama , Graha Ilmu, Yogyakarta.

10 Maret 2009 pada pukul 18.00

Diakses oleh


(3)

LAMPIRAN

Hasil Pengujian SPSS 13.0 for

WINDOWS

b1 b2 b3 b4 Lingkungan b5 b6 b7 b8 b9 b10 Pribadi b11 b12 Keputusan_Pembelian 3 4 4 5 16 5 5 5 3 5 3 26 4 4 8

4 4 2 3 13 4 4 4 3 4 3 22 3 3 6 2 3 2 3 10 3 2 3 3 3 3 17 3 2 5 5 5 5 4 19 4 4 4 5 4 5 26 5 5 10 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 5 26 5 5 10 3 3 4 4 14 4 4 4 3 4 3 22 4 5 9 3 4 4 5 16 4 4 4 4 4 4 24 5 5 10 4 4 4 5 17 5 4 5 4 5 4 27 4 5 9 2 3 2 3 10 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6


(4)

3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 4 18 3 3 6 4 5 4 5 18 5 4 5 4 5 5 28 5 3 8 2 3 2 3 10 4 4 4 3 4 4 23 4 3 7 2 3 3 3 11 2 3 3 5 3 2 18 3 3 6 5 4 5 4 18 4 4 4 4 4 4 24 4 5 9 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 4 25 4 5 9 4 4 3 3 14 3 5 3 5 4 4 24 4 3 7 4 5 3 4 16 5 4 5 4 4 4 26 4 4 8 4 5 4 4 17 5 5 5 4 5 4 28 5 4 9 2 3 3 2 10 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 2 3 3 3 11 3 3 3 3 4 3 19 4 3 7 5 4 5 4 18 4 5 5 4 4 5 27 5 5 10 4 4 4 3 15 2 3 3 3 4 4 19 4 4 8 2 3 3 2 10 3 3 3 5 5 3 22 3 2 5 4 4 4 4 16 5 4 4 5 5 4 27 4 4 8 4 4 4 5 17 4 4 4 4 4 4 24 4 4 8 3 5 3 5 16 3 3 3 3 5 4 21 4 4 8 5 4 5 4 18 3 4 4 4 3 4 22 4 4 8 5 5 5 4 19 4 4 4 4 5 5 26 5 4 9 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 3 17 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 4 19 4 3 7 3 4 4 4 15 5 4 5 4 4 4 26 4 5 9 4 3 3 4 14 3 3 4 4 3 4 21 4 4 8 2 3 2 2 9 3 2 2 3 2 2 14 3 3 6 5 5 5 5 20 4 5 4 4 5 5 27 4 4 8 4 5 5 4 18 4 4 4 4 5 4 25 4 4 8 3 4 5 5 17 3 3 3 5 5 5 24 5 3 8 3 5 5 3 16 4 4 5 4 5 3 25 4 5 9 4 4 5 5 18 4 4 5 5 5 5 28 5 5 10 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 3 18 3 3 6 5 4 5 4 18 5 4 3 4 4 4 24 5 4 9 3 3 4 4 14 4 3 4 3 3 3 20 4 3 7 3 2 2 3 10 3 2 2 3 3 2 15 3 2 5 4 5 4 4 17 4 4 5 5 5 5 28 4 4 8 4 4 4 4 16 4 5 4 5 5 5 28 4 5 9 3 3 3 5 14 3 5 3 4 4 5 24 3 5 8 4 4 5 4 17 5 4 3 5 5 5 27 5 4 9 4 4 5 5 18 5 4 4 4 4 5 26 5 4 9 3 3 3 3 12 3 3 2 3 3 3 17 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 2 3 3 3 17 3 3 6 5 4 3 4 16 4 4 5 5 3 4 25 4 4 8 4 3 4 3 14 3 4 4 4 4 3 22 4 4 8 3 2 2 3 10 2 2 3 2 2 3 14 3 5 8 4 4 5 5 18 5 5 4 4 5 5 28 5 4 9 4 5 4 5 18 5 4 4 4 4 5 26 5 5 10 3 5 3 4 15 5 5 4 4 3 4 25 3 3 6 5 4 3 5 17 5 3 4 4 3 5 24 3 3 6 5 4 4 4 17 5 5 5 4 4 4 27 4 5 9 3 3 2 3 11 3 3 3 3 2 3 17 2 3 5 3 3 2 3 11 3 3 4 3 2 3 18 2 3 5 4 4 5 5 18 5 5 5 3 4 3 25 5 4 9


(5)

3 4 4 4 15 4 4 4 3 3 4 22 4 4 8 2 2 3 2 9 3 2 3 3 5 2 18 4 4 8 5 5 4 4 18 4 4 4 5 4 5 26 4 5 9 5 4 4 4 17 4 4 4 5 5 4 26 4 5 9 5 5 4 4 18 4 4 4 3 5 3 23 5 4 9 5 3 4 4 16 4 4 4 4 4 3 23 5 4 9 5 5 5 4 19 5 4 5 4 4 4 26 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 2 17 3 3 6 3 3 4 3 13 4 3 4 3 3 2 19 3 4 7 3 4 4 4 15 4 3 4 4 4 5 24 4 3 7 4 3 3 4 14 3 4 3 3 4 4 21 2 3 5 2 3 2 2 9 2 2 3 5 3 3 18 5 5 10 5 5 5 5 20 4 5 5 5 4 4 27 4 5 9 4 5 5 4 18 5 4 5 5 4 4 27 3 4 7 3 4 5 5 17 5 3 4 5 5 3 25 3 5 8 3 5 5 3 16 4 3 5 5 4 5 26 4 4 8 4 4 5 5 18 4 4 4 5 5 5 27 2 3 5 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 17 2 3 5 2 3 3 3 11 3 2 3 3 3 3 17 5 4 9 5 4 5 4 18 4 5 4 5 5 4 27 5 5 10 3 3 4 4 14 3 4 4 4 4 4 23 5 3 8 3 2 2 3 10 2 2 3 3 5 3 18 5 5 10 4 5 4 4 17 5 4 4 4 4 4 25 3 3 6 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24 3 3 6 3 3 3 5 14 3 3 5 3 3 5 22 5 4 9

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Pribadi,

Lingkungan( a)

. Enter a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Coeffi cientsa


(6)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,579(a) ,336 ,321 1,254

a Predictors: (Constant), Pribadi, Lingkungan

ANOV Ab

73,916 2 36,958 23,490 ,000a

146,323 93 1,573

220,240 95

Regres sion Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Pribadi, Lingkungan a.

Dependent Variable: Keputusan_Pembelian b.