Bagian Produksi dan Tatamuka, Kepala Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi, Fotografer,
Reporter, Redaktur
Bahasa, dan
Kepala Penelitian
dan Pengembangan.
E. Segmentasi Pemasaran
Gatra terbit pada hari Kamis setiap minggunya. Hasil survey RSI Survey Research Indonesia 1996 di sembilan kota besar Indonesia menunjukkan, Gatra
dibaca oleh lebih dari 879.000 pembaca. Kemudian beberapa tahun setelahnya yaitu tahun 1999 Gatra terbit dengan oplah 95.000 eksemplar dan didistribusikan
ke berbagai provinsi di Indonesia. Sirkulasi per daerah :
• Jakarta
54,2 •
Jawa Barat 8,80
• Jawa Tengah
3,50 •
Daerah Istimewa Yogyakarta 3,10
• Jawa Timur
7,80 •
Sumatera Utara Daerah Istimewa Aceh 7,30
• Sumatera BaratJambiRiau
5,10 •
Sumatera SelatanBengkuluLampung 2,70
• Kalimantan Barat
0,60 •
Kalimantan Tengah 0,10
• Kalimantan Selatan
1,00 •
Kalimantan Timur 1,20
• Sulawesi Utara
0,80 \ •
Sulawesi SelatanTengah 1,50
• Maluku
• Irian Jaya
• BaliNusa Ten
• Luar Negeri
Kemudian seg responden 3.305 or
Gam
0,10 0,30
enggara 1.00
0,90 egmentasi pembaca Gatra berdasarkan angket pe
n 3.305 orang menampilkan hasil sebagai berikut :
ambar3.Pembaca berdasarkan Jenis Kelam
Pria 81
Wanita 19
Pembaca
t pembaca dengan
amin
G
Gam
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
Gambar 4. Pembaca Berdasarkan Usia
ambar 5. Pembaca berdasarkan Pendidikan
17 Tahun
17-25 Tahun
26-35 Tahun
36-45 Tahun
46-55 Tahun
0,60 16,70
42,60 25,50
10,20
SLTA 26
Sarjana 63
Pasca Sarjana
8 Lain-lain
3
Pen
55 un
56 Tahun
,20 4,40
Pendidikan
Gam
Gambar
35,80
21,30
Mulai mem tah
Mulai me per
Be
ambar 6. Pembaca berdasarkan pekerjaan
ar 7. Pembaca berdasarkan kesetiaan pembac
,30 15,30
9,70 9,30
2,80 2,50
membaca GATRA sejak 2 tahun atau lebih
ai membaca GATRA sejak pertama kali terbit
Beli eceran setiap edisi Berlangganan
36,80 42,40
32,60 41,80
Setia Pembaca
baca
2,50 3,30
Setia Pembaca
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Dalam bab ini, penulis akan menguraikan temuan data dan analisis pemberitaan laporan utama Majalah Gatra “Seruan Boikot Israel dari New York” .
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana model Teun A Van Dijk. Model analisis wacana van Dijk ini menganalisis tiga elemen yaitu analisis
dari segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.
A. Analisis Struktur Teks Majalah Gatra Edisi Bulan Oktober 2012
1. Analisis Laporan Utama 1 “ Seruan Boikot Israel dari New York”
1. Tematik
Tema termasuk ke dalam tingkatan analisis teks pertama yakni struktur makro. Tema merupakan gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu
teks. Tema atau kadang disebut topik ini menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh pemberitaan dalam berita yang dibuatnya.
1
Tema yang terkandung dalam laporan utama “Seruan Boikot Israel dari New York” ini yakni upaya masyarakat dunia untuk menekan Israel agar
mau mengakui Palestina semakin kuat . Upaya ini dilakukan dengan menyerukan boikot atas produk-produk Israel.
Tema yang diangkat penulis pada pemberitaan ini didasarkan pada seruan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty
Natalegawa untuk memboikot produk-produk Israel pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB di New York. Melalui tema
tersebut, penulis ingin menyampaikan kepada pembaca upaya yang
1
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS, 2001, h. 229.
dilakukan masyarakat dunia seperti yang oleh Marty Natalegawa dengan negara-negara lain untuk membantu Palestina meraih statusnya dan lepas
dari agresi negara Israel. 2.
Skematik Tingkatan yang kedua dalam analisis wacana van Dijk adalah super
struktur. Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan super struktur. Teks wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan
serta akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membuat kesatuan arti.
2
Alur dari skema ini memiliki bentuk yang beragam. Namun pada umumnya berita terbagi
menjadi dua skema besar yaitu, summary yang terdiri dari judul dan lead, dan yang kedua adalah story yaitu isi berita secara keseluruhan.
Skema berita dalam laporan utama Majalah Gatra ini dimulai dengan judul berita yakni “Seruan Boikot Israel dari New York” . Kemudian
dilanjutkan dengan paragraf yang disebut penulis “Peminat Pembaca” : Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka makin kuat.
Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel. Tujuannya agar negara kaum Yahudi itu
tidak bisa menangguk keuntungan ekonomi yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Seruan itu dihasilkan dari KTT Non-Blok di Iran.
Dilanjutkan masuk pada paragraf pertama yang merupakan lead berita berbunyi : New York adalah kota yang menjadi basis komunitas Yahudi
terbesar di Amerika Serikat. Ironisnya, Kamis pekan lalu, di kota ini pula
2
Ibid, h. 232.
seruan boikot terhadap produk-produk Israel dikumandangkan. Adalah Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon
utama seruan tersebut. Skema yang kedua adalah Story yang menguraikan situasi yakni proses
atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah lead. Berita diuraikan dengan menceritakan situasi bagaimana seruan boikot itu
muncul pertama kali oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa di sela-sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa di New York, yang dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-moon. Kemudian pada bagian tengah berita atau isi berita menceritakan bahwa ide aksi boikot
ini dilakukan sebagai langkah konkret untuk membantu Palestina. Dipaparkan “bagi yang sudah terlanjur memiliki hubungan dagang,
direkomendasikan agar produk – produk Israel diberi label khusus, yang menyatakan produk ini dihasilkan Israel di wilayah pendudukan. Dengan
begitu, konsumen yang akan membeli jadi sadar kalau ini produk wilayah pendudukan. Melalui aksi boikot ini, diharapkan Israel tidak bisa
mendapatkan keuntungan ekonomi dari produk itu. Komite merujuk aksi boikot yang dilaksanakan Afrika Selatan. Negeri yang sukses berjuang
melawan diskriminasi rezim apartheid itu memiliki hubungan dagang dengan Israel, namun mereka melabeli produk Israel secara khusus dan
menyatakan bahwa barang ini dihasilkan di daerah pendudukan Palestina. Setelah dilabeli, produk Israel itu biasanya jadi kurang laku, ujar Marty.
Selanjutnya isi pemberitaan ini diceritakan bagaimana dampak yang dihasilkan dari aksi boikot negara-negara Arab terhadap perekonomian