Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

dibedakan menjadi dua, yakni riset kualitatif dan kuantitatif. Pada riset kualitatif yang penulis pakai pada riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah dengan sengaja memilih informan atau dokumen atau bahan-bahan visual lain yang dapat memberikan jawaban terbaik pertanyaan penelitian. 5 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan untuk penelitian kualitatif. 6 Observasi merupakan metode pertama yang digunakan dalam penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistemastis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. 7 Pada metode observasi, periset biasanya menggunakan instrumen observasi. Instrumen observasi tersebut antara lain: sistem kategori, sistem skala, sistem tanda, diary keeping, analisis dokumen, lembar pengamatan, dan panduan pengamatan. Pada riset ini peneliti hanya menggunakan analisis dokumen sebagai instrumen observasi. Peneliti mengamati beberapa dokumen sebagai sumber informasi dan menginterpretasikannya ke dalam hasil penelitian. Dokumen yang digunakan bisa berupa dokumen publik atau dokumentasi privat sertasumber yang berkaitan dengan wacana dan objek penelitian. 8 2. Wawancara Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara 5 John W. Creswell, Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,Jakarta: KIK Press, 2003 h. 143. 6 M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gitanyali, 2004, h. 186. 7 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 21. 8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana 2007 Cet-2, h. 111-114. Konteks dengan informan terkait. 9 Wawancara dilakukan sebagai metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari narasumbernya. 10 Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi terstruktur. Dalam hal ini mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih jauh. 4. Teknis Analisis Data Bagian selanjutnya setelah pengumpulan data – data adalah menyusun data – data tersebut secara sistematis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis wacana Teun Van Djik. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai dimensibangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Gambar 1. Model Analisis Wacana van Dijk 9 M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia,2003 h. 193. 10 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung: Rosdakarya, 2006 h. 35.