Analisis Laporan Utama 1 “ Seruan Boikot Israel dari New York”
seruan boikot terhadap produk-produk Israel dikumandangkan. Adalah Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon
utama seruan tersebut. Skema yang kedua adalah Story yang menguraikan situasi yakni proses
atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah lead. Berita diuraikan dengan menceritakan situasi bagaimana seruan boikot itu
muncul pertama kali oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa di sela-sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa di New York, yang dihadiri Sekjen PBB Ban Ki-moon. Kemudian pada bagian tengah berita atau isi berita menceritakan bahwa ide aksi boikot
ini dilakukan sebagai langkah konkret untuk membantu Palestina. Dipaparkan “bagi yang sudah terlanjur memiliki hubungan dagang,
direkomendasikan agar produk – produk Israel diberi label khusus, yang menyatakan produk ini dihasilkan Israel di wilayah pendudukan. Dengan
begitu, konsumen yang akan membeli jadi sadar kalau ini produk wilayah pendudukan. Melalui aksi boikot ini, diharapkan Israel tidak bisa
mendapatkan keuntungan ekonomi dari produk itu. Komite merujuk aksi boikot yang dilaksanakan Afrika Selatan. Negeri yang sukses berjuang
melawan diskriminasi rezim apartheid itu memiliki hubungan dagang dengan Israel, namun mereka melabeli produk Israel secara khusus dan
menyatakan bahwa barang ini dihasilkan di daerah pendudukan Palestina. Setelah dilabeli, produk Israel itu biasanya jadi kurang laku, ujar Marty.
Selanjutnya isi pemberitaan ini diceritakan bagaimana dampak yang dihasilkan dari aksi boikot negara-negara Arab terhadap perekonomian
Israel. Gerakan boikot yang dilakukan negara-negara Arab juga memberikan pukulan tak kalah hebat. Dari gerakan boikot yang
berlangsung sejak tahun 1945 hingga akhir tahun 1990-an, ditengarai Israel telah mengalami kerugian sebanyak US 90 milyar. Data statistik ini
sangat penting sekali untuk memahami bagaimana sebenarnya keberhasilan aksi boikot Arab pada Israel. Tak ada keraguan bahwa aksi boikot telah
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara mendasar pada bangsa Israel. Sedangkan bagian penutup dari laporan utama ini penjelasan mengenai
sikap pemerintah Indonesia dalam aksi boikot produk Israel ini. “Dewan Perwakilan Rakyat mendesak pemerintah agar segera merealisasikan
seruan tersebut. Anggota Komisi I DPR-RI, Roy Suryo, mengatakan pemerintah harus membuat daftar produk yang secara keseluruhan dibuat
Israel, dan yang merupakan produk campuran. Hal ini penting lantaran dalam produk militer, meski Indonesia tak berhubungan langsung, juga
membeli produk senjata Israel seperti, senapan serbu Uzi dan GalilGalatz. Sementara itu, menurut Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi
perdagangan, Aria Bima, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Menteri Perdagangan untuk membahas langkah kongkret seruan ini.
Selanjutnya, ujar dia, pemerintah harus menyampaikan produk-produk tersebut pada masyarakat. Aria Bima menegaskan, pemerintah juga harus
menjelaskan apakah boikot juga meliputi produk turunan. Ia berharap langkah ini bisa menegaskan sikap Indonesia dalam mendukung
kemerdekaan Palestina”.
Skema ini disusun sedemikian rupa sesuai dengan gaya penuturan Gatra berupa feature reporting. Skema yang digunakan diurutkan sesuai dengan
peristiwa antara lain apa yang dilakukan Marty dalam sidang PBB, lalu isi pernyataan Marty, dan kemudian upaya-upaya yang dilakukan negara-
negara lain dalam memboikot produk-produk Israel. 3.
Latar Latar termasuk ke dalam bagian tingkat analisis struktur mikro yakni
semantik. Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik arti yang ingin ditampilkan. Latar biasanya ditulis sebagai latar
belakang suatu berita atau peristiwa. Latar yang ditulis tersebut menentukan ke arah mana pandangan khalayak dibawa oleh wartawan tersebut.
3
Latar dalam pemberitaan “Seruan Boikot Israel dari New York” ini muncul dalam paragraf pertama yang merupakan lead, isinya menceritakan
latar belakang kota New York sebagai basis Yahudi. “New York adalah kota yang menjadi basis komunitas Yahudi terbesar di Amerika Serikat.
Ironisnya, Kamis pekan lalu, di kota ini pula seruan boikot terhadap produk-produk Israel dikumandangkan. Adalah Menteri Luar Negeri
Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon utama seruan tersebut”.
Latar yang ingin ditampilkan wartawan pada pemberitaan ini adalah mengajak pembaca terlebih dahulu mengenal peran kota New York,
sebagai kota tempat pertama kali seruan boikot itu dikumandangkan sebelum lebih jauh membahas mengenai boikot Israel tersebut.
3
Ibid h. 235.
4. Detil
Detil juga masuk dalam semantik. Detil ini merupakan elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang.
Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.
4
Detil yang hendak disampaikan penulis dalam pemberitaan “Seruan Boikot Israel dari New York” ini adalah ketika penulis memaparkan
bagaimana dampak yang diakibatkan dari aksi boikot Israel ini. “Seruan boikot terhadap produk-produk Israel memang bisa menjadi senjata ampuh
untuk menekan. Menengok sedikit ke belakang, ulama internasional Dr. Yusuf Qaradhawy pada November 2000 pernah mengeluarkan fatwa haram
membelanjakan uang yang dimiliki kaum Muslimin untuk membeli produk- produk pro-zionis. Dampak fatwa ini ternyata bisa membuat guncang
perekonomian Israel hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Qardhawi memfatwakan, tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang
digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi
pemuda dan bocah-bocah Palestina. Karena itu, ulama kharismatik ini pun mengharamkan umat Islam membeli barang-barang atau produk Israel.
Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka
terhadap umat Islam di belahan dunia lainnya.”
4
Ibid, h. 238.
Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara panjang dan lebar. Tidak diketahui secara jelas makna apa yang hendak
disampaikan kepada pembaca jika tidak membacanya secara keseluruhan. Tetapi, jika dibaca secara utuh, maksudnya dapat diketahui untuk
mempengaruhi pembaca bahwa dengan apapun yang berhubungan menguntungkan Israel berarti turut serta dalam mendukung aneksasi atas
Palestina. 5.
Maksud Elemen maksud, hampir sama dengan elemen detil. Bedanya, jika
dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detil yang panjang, maka dalam elemen maksud informasi yang
menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,
implisit, dan tersembunyi.
5
Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan ini ada pada teks yang memaparkan dampak dari aksi boikot negara-negara Arab
terhadap Israel. “Gerakan boikot yang dilakukan negara-negara Arab juga memberikan pukulan tak kalah hebat. Dari gerakan boikot yang
berlangsung sejak tahun 1945 hingga akhir tahun 1990-an, ditengarai Israel telah mengalami kerugian sebanyak US 90 milyar. Data statistik ini
sangat penting sekali untuk memahami bagaimana sebenarnya keberhasilan aksi boikot Arab pada Israel. Tak ada keraguan bahwa aksi
5
Ibid, h. 240.
boikot telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara mendasar pada bangsa Israel”.
Dalam teks tersebut, wartawan menggambarkan secara jelas bahwa aksi boikot yang dilakukan negara-negara di dunia ini telah berhasil
setidaknya membuat perekonomian Israel guncang. 6.
Pra Anggapan Elemen wacana lainnya, praanggapan merupakan pernyataan yang
digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Hampir serupa dengan latar yang berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang.
Kalau praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya.
6
Bagian praanggapan yang ada dalam teks berita tersebut yakni bagian berita yang memaparkan “...tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang
digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi
pemuda dan bocah-bocah Palestina”. Bagian praanggapan di dalam teks dibuat oleh penulis untuk
mendukung pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan. Artinya bahwa, jika kita membeli produksi dan barang Israel
atau Amerika Serikat secara cepat akan menjadi senjata untuk membunuh pemuda dan bocah Palestina. Pernyataan tersebut merupakan fakta yang
belum terbukti kebenaran seluruhnya tetapi memang dipercayai oleh semua orang.
6
Ibid, h. 256.
7. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat
dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang
menghubungkannya.
7
Bentuk koherensi yang terkandung dalam laporan utama ini yakni : -
“Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka makin kuat”. Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang
menyatakan tujuan yaitu “agar”. Proposisi “upaya menekan Israel” dan “mau mengakui Palestina merdeka makin kuat” adalah dua hal
yang berlainan. Tetapi, dengan menggunakan kata hubung “agar” dua hal tersebut menjadi tampak koheren.
8. Leksikon
Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seorang wartawan atau penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang
tersedia. Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi bisa jadi mengandung unsur ideologis yang menunjukkan bagaimana
pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.
8
Pemilihan kata dalam laporan utama “Seruan boikot Israel dari New York ini dapat dilihat sebagai berikut.
7
Ibid, h. 242.
8
Ibid, h. 255.
- Kata pelakon dalam kalimat : Adalah Menteri Luar Negeri
Indonesia, Marty Natalegawa, yang menjadi pelakon utama seruan tersebut. Kata Pelakon memiliki kata lain yakni tokoh.
- Kata menangguk dalam kalimat : “Tujuannya agar negara kaum
Yahudi itu tidak bisa menangguk keuntungan ekonomi yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Kata menangguk di atas
sebenarnya memiliki kata lain seperti mengambil atau meraih. -
Kata enteng dalam kalimat : Marty sendiri, ketika itu, menanggapi enteng aksi pengusiran tersebut.
- Kata pro-zionis pada kalimat : Menengok sedikit ke belakang,
ulama internasional Dr. Yusuf Qaradhawy pada November 2000 pernah mengeluarkan fatwa haram membelanjakan uang yang
dimiliki kaum Muslimin untuk membeli produk-produk pro- zionis.
- Kata mengucurkan pada kalimat : AS juga mengucurkan uang
sebesar US 730 juta untuk bidang keuangan. -
Kata pukulan dalam kalimat : Gerakan boikot yang dilakukan negara-negara Arab juga memberikan pukulan tak kalah hebat.
- Kata membabi-buta dalam kalimat : Dukungan AS yang membabi
buta terhadap Israel dinilai wajar. 9.
Grafis Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan
atau ditonjolkan yang berarti dianggap penting oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat
bagian tulisan yang dibuat lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat besar. Termasuk didalamnya
adalah pemakaian caption, raster. Grafik, gambar, tabel, dan pemakaian angka untuk mendukung arti penting sebuah pesan.
9
Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan laporan utama Majalah Gatra ini diantaranya muncul dalam foto yang menggambarkan demo
mendukung boikot Israel diletakkan paling depan dan berukuran sangat besar. Kemudian unsur grafis lainnya adalah adanya peta negara-negara
yang melakukan aksi boikot terhadap Israel. Sedangkan unsur grafis yang muncul dalam teks, yakni data yang menunjukkan angka penurunan sektor
perekonomian Israel baik dari segi pariwisata maupun investasi akibat boikot negara-negara lain.
10. Metafora
Metafora adalah bentuk pengungkapan pesan melalui kiasan atau ungkapan. Metafora ini dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari
suatu berita.
10
Unsur metafora yang termuat dalam teks berita “Seruan Boikot Israel dari New York” ini yakni ada dalam kata “semua tutup mata”
pada kalimat Dari zaman dahulu, semua tutup mata senjata itu produksi mana, karena kita dalam posisi embargo,................ Sedangkan yang
kedua adalah kata membabi-buta dalam kalimat “Dukungan AS yang membabi buta terhadap Israel dinilai wajar.”
9
Ibid, h. 257.
10
Ibid, h. 259.
Tabel. 4.1 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “Seruan Boikot Israel dari New York”
Struktur Wacana
Elemen Keterangan
Makro •
TopikTema Lead berita Super struktur
Skema : -
Diawali dengan Judul berita -
Lead Berita -
Story : 1.
Situasi apa yang terjadi yakni pernyataan Marty Natalegawa.
2. Bentuk upaya negara di dunia terhadap
produk Israel. 3.
Dampak yang terjadi atas boikot produk Israel
4. Sikap pemerintah Indonesia terhadap
boikot produk Israel Struktur Mikro
Latar Paragraf 1
Detil Paragraf 10
Maksud Paragraf 15
Pra anggapan
Paragraf 10 Koherensi
Lead berita : Upaya menekan Israel agar mau mengakui Palestina merdeka makin kuat...
Paragraf 4 : ....Tel Aviv menganggap pertemuan itu ilegal, lalu mengusir para menlu tersebut,
termasuk Marty lantaran mewakili negara-negara, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan
Israel, serta tidak mengakui negara Yahudi tersebut.
Leksikon -
Kata pelakon dalam paragraf 1
- Kata menangguk dalam Lead berita
- Kata enteng dalam paragraf 5
- Kata pro-zionisdalam paragraf 9
- Kata mengucurkan dalam paragraf 14
- Kata pukulan dalam paragraf 15
- Kata membabi-buta dalam paragraf terakhir
Grafis -
Foto diletakkan paling depan dan berukuran sangat besar.
- Peta negara-negara yang melakukan aksi
boikot terhadap Israel. -
grafis dalam
teks, yakni
data yang
menunjukkan angka
penurunan sektor
perekonomian Israel baik dari segi pariwisata maupun investasi akibat boikot negara-negara
lain. Metafora
Kata “semua tutup mata” pada paragraf 17 Kata “membabi-buta” pada paragraf terakhir