2.1.7. Struktur Modal
Struktur modal sebagai perbandingan antara hutang perusahaan total debt dan total aktiva total asset. Perbandingan ini dilihat dengan bagaimana distribusi aktiva
perusahaan terhadap total kewajiban perusaahaan
.
Frank dan Goyal 2007 ada 3 sumber pendanaan bagi perusahaan yaitu laba ditahan, hutang, dan ekuitas. Dari ketiga sumber tersebut yang lebih aman didalam
pemilihan sumber pendanaan adalah laba ditahan. Hal ini terkait karena sumber pendanaan yang berasal dari laba ditahan mempunyai risiko yang kecil dibandingkan
sumber pendanaan yang berasal dari hutang dan ekuitas. Tetapi jika dibandingkan antara tingkat hutang dan ekuitas, maka dari sudut pandang investor, bahwa ekuitas
mempunyai tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan dengan hutang walaupun kedua sumber pendanaan tersebut mempunyai tingkat risiko yang besar bagi
perusahaan. Menurut Agnes 2005 struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri
dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus, modal
dan akumulasi ditahan.Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. Menurut Brigham dan Weston 2005, struktur modal yang ditargetkan adalah
bauran atau perpaduan dari utang, saham preferen, saham biasa yang dikehenhaki perusahaan dalam struktur modalnya.Struktur modal yang optimal adalah gabungan
ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan Investor lebih mengharapkan suatu pengembalian yang besar dari ekuitas
dibandingkan dengan hutang. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, laba ditahan merupakan sumber pendanaan yang lebih baik dibandingkan dengan pembiayaan yang
Universitas Sumatera Utara
berasal dari luar. Jika laba ditahan tidak cukup, maka hutang yang akan digunakan untuk membiayai. Sedangkan ekuitas merupakan jalan terakhir didalam membiayai
pendanaan perusahaan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Struktur Modal antara lain:
1. Struktur Aktiva Tangibility Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam
aktiva tetap , akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang
semakin besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan. 2. Growth Opportunity
yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori Agency menggambarkan hubungan yang negatif antara
Growth Opprtunity dan leverage. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan
investasi yang menguntungkan. 3. Ukuran Perusahaan Firm Size
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan
usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan,
dimana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
4. Profitabiltas Teori Pecking Order mengatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal
funding. Perusahaan dengan profitalitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitalitas rendah. Perusahaan
dengan tingkat pengembalian yang tinggi investasi menggunakan utang yang relatif kecil Bringham dan Houston, 2006. Tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitalitas
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah utang.
5. Risiko Bisnis Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan
eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal dalam penelitian ini menurut penelitian terdahulu adalah :
a. Ukuran Perusahaan, Penelitian empirik yang dilakukan Wald 1999, dan Booth et. Al 2001, menemukan bahwa leverage berkorelasi secara positif dengan ukuran
perusahaan. Tetapi, pada penelitian yang dilakukan Rajan dan Zingales, 1995 dan Wald 1999 menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar di Jerman cenderung
memiliki utang lebih kecil b. Struktur Aktiva, Penelitian yang dilakukan Chen dan Jiang, 2001, menunjukkan
struktur aktiva berkorelasi positif terhadap hutang. Sedangkan penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan Pandey 2001, menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal
c. Pertumbuhan, Perusahaan yang memiliki kesempatan pertumbuhan yang tinggi tidak mungkin mengeluarkan utang pada tempat pertama, dan diharapkan
berhubungan negatif dengan kesempatan pertumbuhan. Pernyataan diatas didukung oleh penelitian yang dilakukan Jensen dan Meckling, 1976 yaitu leverage
meningkat dengan berkurangnya kesempatan pertumbuhan. Sebaliknya penelitian yang dilakukan Pandey 2001 menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif terhadap kebijakan struktur modal. Ini berarti semakin besar pertumbuhan perusahaan maka semakin besar pula perusahaan membutuhkan dana
yang berasal dari hutang untuk mendanai pertumbuhannya tersebut. d. Risiko bisnis, Dalam perusahaan, risiko bisnis akan meningkat jika menggunakan
hutang yang tinggi. Hal ini juga akan meningkatkan kemungkinan kebangrutan. Hasil penelitian membuktikan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi
seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangrutan Titman dan Wessels 1998. Keputusan pendanaan
keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap risiko bisnis itu
sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Pandey 2001, yang meneliti tentang karakteristik perusahaan dan struktur modal, menunjukkan hasil bahwa risiko bisnis
berpengaruh negatif terhadap struktur modal e. Non debt tax shiled, Akthar 2005 menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif
antara non debt tax shiled dengan finansial leverage.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Review Penelitian Terdahulu