urutan preferensi pendanaan. Manajer keuangan disini diasumsikan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana murni hanya
ditentukan oleh kebutuhan investasi. Teori pecking order dapat menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat
hutang yang lebih kecil karena perusahaan-perusahaan seperti itu memiliki banyak surplus cash flow internal yang dapat dipakai sebagai sumber pendanaan nantinya
2.1.2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar atau kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar
saham dan lain-lain Herawaty dan Suwito, 2005. Pada dasarnya ukuran perusahaan menurut Herawaty dan Suwito, 2005 hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan
besar large firm, perusahaan menengah medium firm dan perusahaan kecil small firm. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset perusahaan.
Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai
pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Perusahaan besar cenderung untuk menyajikan laporan keuangan lebih
tepat waktu dari pada perusahaan kecil Rachmaf, 2004. Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan
tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan
kemakmuran mereka. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan maturity dimana dalam tahap ini
Universitas Sumatera Utara
arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif
lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil Daniati, 2006. Perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman,
mengingat nilai aktiva yang diagunkan juga lebih besar, dan tingkat kepercayaan bank juga lebih tinggi. Oleh karenanya dalam penelitian struktur modal salah satu variabel
penentunya adalah ukuran perusahaan. Hasil penelitian Werner 2009 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang
diukur dengan total aktiva berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.
2.1.3. Pertumbuhan Perusahaan
Menurut Sartono 2010 pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim industri lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya
dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan agency cost antara pemegang saham dengan manajemen
perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang akan
mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Pendapat Myers 1977, menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki peluang
tumbuh tinggi, volatilitas marjinal investasinya berkorelasi positif dengan rasio hutang optimal. Meningkatkan skala investasi akan meningkatkan volatilitas total arus kas
perusahaan dengan skala volatilitas marjinal investasi yang menurun, dan akhirnya menurunkan rasio hutang optimal. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
kesempatan investasi perusahaan dengan efek total diharapkan berimplikasi pada rendahnya tingkat leverage. Implikasinya, semakin tinggi tingkat pertumbuhan
perusahaan akan semakin rendah tingkat leveragenya. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan
melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. Pengukuran yang lain adalah dengan
melihat pertumbuhan laba operasi perusahaan. Dengan melakukan pengukuran laba operasi perusahaan, kita dapat melihat aspek pemasaran dan juga efisiensi perusahaan
dalam pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya Sartono, 2010. Hasil penelitian Werner 2009 menunjukkan bahwa pertumbuhan berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal.
2.1.4. Risiko Keuangan