Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya perusahaan dengan ukuran yang lebih besar dan kompleks tidak mempunyai kendala untuk
mendapatkan dana eksternal hutang. Oleh karena itu, berdasar pada Static Trade Off STO, size berpengaruh positif terhadap leverage. Hal ini disebabkan perusahaan
dengan ukuran besar mempunyai risiko kebangkrutan yang kecil dibandingkan dengan perusahaan level yang lebih kecil.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Werner 2009, Ng 2008, Gurcharan 2010 dan Shashi 2009 menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan signifikan dan positif terhadap struktur modal.
b. Pengaruh Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal
Hasil pengujian pertumbuhan terhadap struktur modal menggunakan uji t, diperoleh hasil nilai
8,018 dari nilai 1,6521 dengan tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan untuk negara
ASEAN. Hal ini menunjukkan pertumbuhan perusahaan dapat dipertimbangkan untuk menentukan struktur modal.
Menurut Sartono 2010 pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim industri lokal.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Werner 2009 yang menunjukkan faktor yang menentukan kebijakan utang adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, asset
tangibility dan tingkat pertumbuhan. Dilain pihak, non-debt tax shield tidak memiliki
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang signifikan. Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan praktek yang nyata antara penggunaan utang di keenam negara ASEAN dan
Ng 2008 yang menunjukkan Profitabilitas dan pertumbuhan hubungan terbalik dengan leverage sedangkan non-utang tax shield memiliki dampak negatif yang signifikan
terhadap leverage. Ukuran perusahaan memberikan hubungan yang signifikan positif
c. Pengaruh Risiko Keuangan Terhadap Struktur Modal
Hasil pengujian risiko keuangan terhadap struktur modal menggunakan uji t, diperoleh hasil nilai
5,031 dari nilai 1,6521 dengan tingkat signifikansi
0,012 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel risiko keuangan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko keuangan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Penelitian ini tidak sejalan dengan teori trade off dan pecking order
yang seharusnya risiko keuangan berpengaruh negatif terhadap struktur modal, sehingga semakin besar risiko bisnis, penggunaan hutang yang tinggi akan mempersulit
perusahaan dalam mengembalikan hutang mereka. Agnes 2005 berpendapat bahwa risiko adalah kemungkinan penyimpangan antara
pendapatan yang sesungguhnya dengan pendapatan yang diharapkan, dengan kata lain risiko adalah merupakan variabilitas dari tingkat pendapatan. Ini berarti tinggi
rendahnya risiko akan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan. Agnes 2005 juga mengemukakan bahwa ada hubungan positif antar risiko keuangan dengan struktur
modal.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal