23
4. Tahap evaluasi dan pelaporan
Pada tahap evaluasi dan pelaporan, peneliti melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan.
C. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa teks partitur dari lagu
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
karya Iwan Tanzil, ditambah dengan data-data pendukung berupa video pertunjukan untuk kepentingan audio visual, buku-buku, artikel dan
wawancara dengan narasumber untuk kepentingan analisis, klasifikasi dan identifikasi tanda.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Moleong 2000:19, dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau bantuan orang lain adalah alat pengumpul data utama. Peneliti sebagai
instrumen penelitian berfungsi dalam mengambil inisiatif yang berhubungan dengan penelitian.Inisiatif ini meliputi pencarian data, pembuatan pertanyaan
untuk wawancara, dan sebagai pengolah data.Berdasarkan pengertian tersebut, maka instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.
E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akandigunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati, mendengarkan, dan memainkan
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
karya Iwan Tanzil serta melakukan wawancara terhadap ahlidan beberapa pemain gitar yang pernah memainkan karya tersebut.
Metode yang digunakan, yaitu:
24
1. Observasi
Observasi berperan
serta atau
partisipatif
participant observation
.Sugiono 2010: 204 mengatakan bahwa dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Selain melakukan pengamatan, penelitian juga melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, sehingga data
yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan mengetahui makna dari setiap perilaku yang nampak.
Peneliti melakukan observasi, dengan cara berpartisipasi langsung baik sebagai penyaji maupun
audience
dalam beberapa pertunjukan musik yang menyajikan
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
. Selain observasi dalam pertunjukan musik, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap teks
The Spirit of Kuda Lumping in Trance.
2.Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada bapak Iwan Tanzil pada bulan Mei 2014.Iwan Tanzil adalah komposer
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
itu sendiri
.
Peneliti mendapatkan informasi berupa latar belakang karya
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
. Selain itu, Iwan tanzil juga memberikan gambaran visual prihal karya tersebut yang erat kaitanya dengan kesenian kuda lumping.
Peneliti melakukan wawancara kepada bapak Bakti Setiaji, S.Pd pada bulan Desember 2014.Bakti Setiaji adalah komposer yang dalam kekaryaanya
seringkali merepresentasikan unsur-unsur tradisi.Selain itu, Bakti Setiaji juga ahli
25
dalam analisis bentuk dan struktur musik.Peneliti mendapatkan informasi bahwa struktur music dalam karya ini terdiri dari pengulangan motif yang
diperkembangkan.Selain itu narasumber menyatakan bahwa karakter iringan kuda lumping direpresentasikan dalam karya
The Spirit of Kuda Lumping in Trance.
Peneliti melakukan wawancara dengan bapak Rahmat Raharjo, S.Sn pada bulan Maret 2015.Beliau adalah pemain gitar klasik yang pertama kali memainkan
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
karya Iwan Tanzil. Peneliti mendapatkan informasi bahwa nara sumber Rahmat Raharjo adalah orang pertama yang
membawakan karya tersebut. Selain itu narasumber melalui pengalaman empirisnya dalam penggarapan karya
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
memberikan petunjuk mengenai tanda-tanda musical yang memiliki kedekatan dengan iringan kuda lumping secara
auditif.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk menunjang data hasil penelitian. Dokumentasi merupakan bahan tertulis atau film lain dari rekaman yang
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik Moleong, 2000: 161. Dokumentasi yang dilakukan berupa partitur yang didapat dari Iwan Tanzil
komposer, rekaman video seorang mahasiswa Institut Seni IndonesiaYogyakarta Edo Diaz;dan rekaman
audio
Rahmat Raharjo dalam memainkan
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
karya Iwan Tanzil.