Pendekatan Penelitian Tahap-tahap Penelitian

25 dalam analisis bentuk dan struktur musik.Peneliti mendapatkan informasi bahwa struktur music dalam karya ini terdiri dari pengulangan motif yang diperkembangkan.Selain itu narasumber menyatakan bahwa karakter iringan kuda lumping direpresentasikan dalam karya The Spirit of Kuda Lumping in Trance. Peneliti melakukan wawancara dengan bapak Rahmat Raharjo, S.Sn pada bulan Maret 2015.Beliau adalah pemain gitar klasik yang pertama kali memainkan The Spirit of Kuda Lumping in Trance karya Iwan Tanzil. Peneliti mendapatkan informasi bahwa nara sumber Rahmat Raharjo adalah orang pertama yang membawakan karya tersebut. Selain itu narasumber melalui pengalaman empirisnya dalam penggarapan karya The Spirit of Kuda Lumping in Trance memberikan petunjuk mengenai tanda-tanda musical yang memiliki kedekatan dengan iringan kuda lumping secara auditif.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk menunjang data hasil penelitian. Dokumentasi merupakan bahan tertulis atau film lain dari rekaman yang dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik Moleong, 2000: 161. Dokumentasi yang dilakukan berupa partitur yang didapat dari Iwan Tanzil komposer, rekaman video seorang mahasiswa Institut Seni IndonesiaYogyakarta Edo Diaz;dan rekaman audio Rahmat Raharjo dalam memainkan The Spirit of Kuda Lumping in Trance karya Iwan Tanzil. 26

4. Studi kepustakaan

Peneliti melakukan studi pustaka yang bertujuan untuk melengkapi data penelitian melalui penelusuran literatur mengenai analisis bentuk struktur musik dan teori tentang tanda serta makna, baik berupa buku, jurnal, maupun artikel dari internet untuk mendapatkan data yang menunjang penelitian ini.

F. Teknik analisis data

Menurut Creswell 2010: 275, analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian. Selain itu, analisis data melibatkan pengumpulan data yang terbuka, didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan umum, dan analisis informasi dari para partisipan.Keterkaitan hal-hal tersebut berpengaruh pada tingkat pemahaman dan interpretasi. Seperti dijelaskan oleh Creswell 2010: 274 bahwa peneliti perlu mempersiapkan data tersebut untuk diteliti, melakukan analisis- analisis yang berbeda, memperdalam pemahaman terhadap data tersebut, menyajikan data, dan membuat interpretasi makna yang lebih luas terhadap data tersebut. Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan metode penelitian deskriptif kualitatif.Jadi data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dan dideskripsikan dengan kenyataan yang ada, tujuannya yaitu untuk mendeskripsikan makna The Spirit of Kuda Lumping in Trance. Pertama, peneliti mencoba memahami dan menerjemahkan apa yang ada di dalam teks The Spirit of Kuda Lumping in Trance kedalam teknis permainan 27 gitar, kemudian menyajikannya dalam sebuah pementasan gitar klasik. Selain sebagai penyaji, peneliti juga terlibat dalam sebuah pementasan musik yang menyajikan repertoar The Spirit of Kuda Lumping in Trance sebagai audience. Langkah-langkah tersebut diambil agar peneliti mengalami keterlibatan langsung dalam proses penelitian. Selanjutnya peneliti mengamati teks The Spirit of Kuda Lumping in Trance dari segi bentuk dan struktur dengan acuan buku-buku analisis musik.Peneliti membagi berdasarkan pembagian terbesar dalam struktur musik yaitu periode sampai kepada pembagian frase dan motif. Langkah ini dilakukan agar sebuah teks musik menjadi jelas antara kalimat satu dengan kalimat yang lain serta untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada teks tersebut. Seperti diketahui musik yang menggunakan lirik, musik instrumental atau musik tanpa lirik syair juga memiliki kalimat-kalimat di dalamnya. Kemudian pemilahan motif bertujuan untuk melihat sejauh mana motif-motif tersebut merepresentasikan kesenian kuda lumping. Setelah melakukan analisis bentuk dan struktur dalam teks The Spirit of Kuda Lumping in Trance, peneliti melakukan wawancara kepada tiga narasumber.Wawancara yang pertama, peneliti melakukan wawancara kepada bapak Iwan Tanzil pada bulan mei 2014. Iwan Tanzil adalah komposer The Spirit of Kuda Lumping in Trance itu sendiri . Peneliti mendapatkan informasi berupa latar belakang karya The Spirit of Kuda Lumping in Trance . Selain itu, Iwan tanzil juga memberikan gambaran visual prihal karya tersebut yang erat kaitanya dengan kesenian kuda lumping. Hasil wawancara menunjukan bahwa komposer