Penggunaan Identifikasi dan Klasifikasi Tanda
60
tersebut pada
dasarnya memiliki kaitan dengan tanda
musik tipe indeks nomer empat.
Petunjuk tersebut
memberi perintah agar tangan kiri menekan senar tanpa
dipetik oleh tangan kanan. Hasil yang diperoleh dari
kombinasi tanda ini dan sebelumnya
menghasilkan nada ke-2 yang diperjelas
dengan notasi yang terdapat didalam tanda kurung.
6. Tanda
hammering on
Tanda musik Sebuah tanda bantu yang
memiliki tujuan agar pemain memukul senar dengan jari
tangan kiri
hammering on.
7. Tanda
petunjuk untuk
senar dan tangan kanan
Tanda musik Sebuah
tanda yang
menunjukan “p” untuk
pulgar
atau jempol tangan kanan dan angka 5 untuk nomer senar.
Komposer menggunakan
tanda tersebut dengan tujuan jempol menekan senar 5
hingga menyentuh
permukaan leher
gitar
fingerboard
dan petunjuk
tersebut menghasilkan
special effect
yang memiliki
61
karakteristik bunyi yang unik.
Tanda indeks nomor satu merupakan judul karya
The Spirit of Kuda Lumping in Trance.
Judul tersebut mengacu pada kesenian kuda lumping. Kuda lumping merupakan salah satu kesenian yang menampilkan tarian prajurit
berkuda.Kuda Lumping merupakan kesenian tari yang menggunakan peralatan berupa kuda buatan yang terbuat dari anyaman bambu. Anyaman tersebut
kemudian diberi aksesoris berupa mata, rambut, rambut dan tali untuk memudahkan pemain dalam memainkanya saat menari. Tarian ini biasanya
dimainkan oleh 10 orang penari atau lebih. Hampir semua kesenian tari sangat akrab dengan musik, termasuk kesenian kuda lumping. Soedarsono 1992: 88
menyatakan bahwa iringan merupakan salah satu aspek terpenting dari kesenian tari. Peran iringan tidak hanya sebagai pelengkap tari, Iringan juga merupakan
bagian dari kesenian tari. Menurut Supanggah 2002: 14, iringan tari berfungsi sebagai tanda perubahan gerak, memberi tanda permulaan dan akhir penyajian.
In Trance
merupakan salah satu fenomena yang menjadi identitas kesenian tersebut. Iwan Tanzil dalam karya
The Spirit of Kuda Lumping in Trance
ingin merepresentasikan kesenian kuda lumping melalui karya untuk solo gitar.
Tanda indeks nomer dua merupakan nama Iwan Tanzil sendiri sebagai seorang komposer. Nama seseorang dapat mengacu pada beberapa hal, yakni:
Tempat kelahiran, marga, agama, dll.Iwan Tanzil lahir di Jakarta tahun 1963. Keterangan tentang hubungan Nama Iwan Tanzil dan Negara kelahiran
62
Indonesia diperkuat dengan arti nama Iwan Tanzil yang hanya dapat diartikan dengan bahasa Indonesia dan bahasa sansekerta.
“Iwan” menurut bahasa Indonesia
yaitu bumi atau tumbuhan dan ”Tanzil” berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti keindahan surga.
Tanda indeks nomer tiga merupakan tahun kelahiran komposer. Pembagian era dalam konteks musik dapat diklasifikasikan melalui beberapa hal
yang salah satunya adalah tahun kelahiran komposer. Iwan Tanzil lahir di era modern 1963. Klasifikasi zaman musik menyatakan bahwa musik modern
berkisar antara tahun 1910-saat ini. Tanda indeks nomor empat merupakan tanda petunjuk untuk tangan kiri.
Notasi dan tanda panah tersebut mengacu pada hubungan eksistensi antar tanda. Notasi menunjukan nada yang harus ditekan tanpa dibunyikan oleh tangan kiri,
tanda panah menunjukan teritorial penggunaan tanda tersebut dan secara visual tanda tersebut memiliki perbedaan dengan notasi pada umumnya.
Tanda indeks nomer lima merupakan tanda yang mengacu pada teknik permainan tangan kiri. Tanda tersebut berhubungan dengan tanda indeks nomor
empat. Tanda indeks nomer lima memiliki tujuan agar pemain memukul senar pada nada yang ditunjukan oleh partitur dengan jari tangan kiri. Kesan
auditif
yang dihasilkan oleh hubungan tanda indeks nomor empat dan lima adalah munculnya nada ke-2 yang secara visual ditunjukan oleh notasi dalam kurung.
Tanda indeks nomor enam merupakan tanda
hammering on
yang mengacu pada salah satu teknik tangan kiri pada permainan gitar. Istilah tersebut banyak
digunakan dalam teknik permainan gitar
electric
. Namun, kemunculan tanda