Musik Sebagai Tanda dalam Komunikasi Estetis

19 Aranjuez berdasarkan perspektif semiotika. Concierto de Aranjuez terdiri dari tiga bagian: Allegro con spirito, Adagio and Allegro gentile. Bagian Adagio merupakan bagian yang paling umum dimainkan.Bagian Adagio ini bertempo lambat dalam tangga nada minor sehingga melodi yang dimainkan terasa melankolis dan dapat mendiskripsikan bahwa “pada melodinya tercium wangi bunga magnolias, terdengar nyanyian burung-burung dan bisikan pancuran air di taman istana Aranjuez”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adagio dari Concierto de Aranjuez memiliki tanda-tanda legisign, index, ikon, symbol dan rheme yang akan menjadi awal untuk menemukan makna dari komposisi ini. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Kustap yang berjudul Semiotika Tripartisi Concierto de Aranjuez Bagian I Allegro con Spirito Karya Joaquin Rodrigo.

2. Makna Lagu

Koyunbaba Suite Für Gitarre Op.19 karya Carlo Domeniconi: Semiotik Pierceian Penelitian ini ditulis oleh Birul Walidaini.Fokus dari penelitian ini yaitu pada permasalahan partikularitas atau keunikan yang dituangkan komposer ke dalam lagu tersebut yang dikaji berdasarkan bentuk dan strukturnya, kemudian makna dianalisis menggunakan pendekatan semiotika tipologi tanda dari Charles Sander Pierce. Hasil penelitian 20 menunjukan bahwa tanda-tanda yang bersifat partikular dalam teks Koyunbaba Suite Für Gitarre Op.19 tidak meninggalkan pondasi dasar dari sebuah musik suita, sehingga bisa dikatakan bahwa teks Koyunbaba Suite Für Gitarre Op.19 ini merupakan representasi dari suita modern dengan ciri khas tersendiri. Kedua penelitian ini dianggap relevan karena kesamaan dalam meneliti tanda-tanda dalam teks musik yaitu semiotik dari Peirce, serta kesamaan zaman dari karya yang diteliti. E. Pertanyaan Penelitian Iwan Tanzil menunjukan identitas tanah kelahirannya melalui karya The Spirit of Kuda Lumping in Trance . Sebuah kesenian lokal diangkat menjadi sebuah karya musik untuk solo gitar klasik dengan struktur musik yang jarang digunakan dalam karya gitar klasik pada umumnya. Berdasarkan fokus masalah dan kajian pustaka yang dituliskan dalam bab ini, maka peneliti menemukan beberapa penelitian yang akan dibahas lebih dalam sebagai fokus awal penelitian, yaitu: 1. Iwan Tanzil menggunakan struktur musik yang berbeda dari karya gitar klasik pada umumnya, seberapa jauh penggunaan struktur musik tersebut membawa makna tertentu? 2. Seberapa jauh komposer merepresentasikan kesenian kuda lumping ke dalam karya musik The Spirit of Kuda Lumping in Trance untuk solo gitar?