26 adalah pemasaran kepada konsumen secara langsung yang sulit, modal yang
diberikan belum mampu untuk dipergunakan sebagai biaya produksi, alat-alat yang dimiliki belum memadai karena peserta didik belum berani membeli
peralatan tersebut dengan harga yang cukup mahal, dan biaya yang dikeluarkan tidak seimbang dengan harga jual. Penyelenggara dan fasilitator
berusaha membantu, misalnya memesan kue jika ada acara pengajian, dijual ke teman-teman, dan di konsumsi sendiri. Fasilitator mencarikan tempat
untuk pemasaran, namun belum diterima dengan berbagai alasan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Bintang Fajar Moonagusta pada tahun 2013
dengan judul “Penggunaan Bahan Ajar Modul untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca, Menulis dan Berhitung bagi Warga Belajar
keaksaraan Fungsional”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui efektivitas bahan ajar modul dan seberapa jauh hasil tindakan tutor dalam
menggunakan bahan ajar modul, guna meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung bagi warga belajar keaksaraan fungsional di Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Lowokwaru Malang dengan menggunakan metode penelitian tindakan. Hasil yang didapat dari tindakan siklus satu dan dua, dari
hasil analisis dapat dilihat bahwa tingkat ketertarikan, kegunaan dan kebutuhan warga belajar terhadap tampilan bahan ajar modul meningkat,
setelah diperoleh data melalui wawancara. Artinya lebih dari separuh warga belajar cukup menguasai untuk membaca menulis, dan berhitung setelah
dilakukan pembelajaran, meskipun hanya ada beberapa warga belajar yang masih mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami kata dalam sbuah
27 kalimat. Setelah dilakukan tindakan yang dilakukan oleh peneliti, dapatlah
diperoleh kesimpulan tentang hasil belajar warga belajar. Bahwa warga belajar yang mengikuti pembelajaran yang diadakan oleh tim penelitian
tindakan, mengalami peningkatan kemampuan dalam membaca menulis, dan berhitung. Warga belajar yang sudah lancar membaca, menulis, dan berhitung
atas usulan pemuka program keaksaraan agar dapat melanjutkan ikut program kejar Paket A pada tahun berikutnya. Sedangkan yang belum lancar
kemampuan calistungnya dapat mengulang kembali ikut program keaksaraan. Manfaat setelah bahan ajar modul ini diterapkan, 1 Dapat menumbuhkan
kegembiraan dalam kegiatan belajar, 2 Belajar tidak hanya mendengar tetapi dilengkapi dengan melihat dan mungkin pula berbuat, 3 Dapat
menumbuhkan atau mengembangkan kemampuan dan daya khayal warga belajar untuk menganalisis atau membuat cerita tentang pesan dalam alat
bantu pandang, 4 Dapat mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan informasi melalui media pandang. KPSD Kegiatan Pendidikan Setingkat
Dasar di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Lowokwaru Malang, hendaknya penyelenggara
program, pemuka
dan tutor
bekerjasama dalam
menyelenggarakan kegiatan penelitian tindakan, guna memperoleh hasil yang maksimal dalam membelajarkan warga binaan. Modul pembelajaran sangat
penting diterapkan. Dengan susunan yang sistematis, dan inovatif isi
daripada modul pembelaaran, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan belajar warga belajar kususnya pada pembelajaran keaksaraan di KPSD
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Lowokwaru Malang.