Langkah-Langkah Pemanfaatan Bahan Ajar Tematik

17

B. Tinjauan Tentang Pembelajaran Orang Dewasa Andragogi 1. Pengertian Belajar

Slameto 2003:2 mendefinisikan “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya Uzer Usman, 2011:5. Sedangkan menurut Anisah dan Syamsu belajar adalah perubahan yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi kesimpulannya belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang yang merupakan hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh warga belajar atau murid Syaiful Sagala, 2006:61. Pembelajaran menurut Corey dalam Syaiful Sagala 2006:61 adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. 18 Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan sengaja dikelola untuk memungkinkan proses komunikasi dua arah yakni mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh warga belajar atau murid.

3. Pembelajaran bagi Orang Dewasa Andragogi

Menurut Knowles dalam Anisah dan Syamsu 2011:110 “andragogi adalah seni dan ilmu yang digunakan untuk membantu orang dewasa belajar”. Andragogi berbeda dengan pedagogi, pendidikan anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah Suprijanto, 2007:11. Knowles membedakan adanya perbedaan antara belajar bagi orang dewasa dan belajar bagi anak-anak dilihat dari segi perkembangan kognitif. Menurut Knowles dalam Anisah dan Syamsu 2011:111 ada empat asumsi utama yang membedakan andragogi dan pedagogi yaitu: a Perbedaan dalam konsep diri, orang dewasa memiliki konsep diri yang mandiri dan tidak bergantung bersifat pengarahan diri, b perbedaan pengalaman, orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin meluas, yang menjadi sumber daya yang kaya dalam keadaan belajar, c kesiapan untuk belajar, orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang kini mereka hadapi dan anggap relevan, d Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan belajar,orang dewasa orientasinya berpusat pada masalah dan kurang kemungkinannya berpusat pada subyek. 19 Kesimpulan dari pendapat-pendapat di atas bahwa belajar orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Orang dewasa sudah memiliki konsep diri dan pengalaman sehingga orang dewasa hanya akan belajar jika dapat membantu memacahkan masalah yang dihadapi. Faktor yang mempengaruhi pembelajaran orang dewasa Anisah dan Syamsu, 2011:29 yaitu faktor fisiologis, psikologis, lingkungan belajar dan sistem penyajian. a. Fisiologis Strategi belajar dan membelajarkan apa pun dan metode penyajian apa pun yang digunakan, peran pendengaran dan penglihatan sangatlah penting dalam proses interaksi belajar. Penjelasan tutor pada waktu belajar dalam diskusi, diperhatikan lewat pendengaran dan penglihatan. b. Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi proses interaksi belajar warga belajar pada garis besarnya dikelompokkan atas aspek kecerdasanbakat, motivasi, perhatian, berpikir, ingatanlupa, dan sebagainya. c. Lingkungan belajar Lingkungan belajar dapat dibedakan atas lingkungan dalam kampus tempat belajar dan lingkungan luar kampustempat belajar, masing-masing dapat dibedakan lagi atas lingkungan alam, fisik, dan sosial. d. Sistem penyajian Sistem penyajian pembelajaran PLS dapat mempengaruhi proses interaksi belajar antara lain kurikulum, bahan pelajaran, dan metode 20 penyajian. Strategi yang tepat untuk membelajarkan orang dewasa adalah strategi partisipatif. Kegiatan pembelajaran partisipatif sebagai upaya pembelajaran yang mengikutsertakan warga belajar dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Djudju Sudjana 2005:155 keikutsertaan warga belajar diwujudkan dalam tiga tahapan kegiatan pembelajaran, yaitu: perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. 1 Partisipasi dalam perencanaan merupakan bentuk keterlibatan warga belajar dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan dan menentukan prioritas masalah, sumber-sumber atau potensi yang tersedia. Hasil dari identifikasi digunakan sebagai dasar dalam menentukan tujuan pembelajaran.dan penetapan program kegiatan pembelajaran. 2 Partisipasi dalam pembelajaran adalah keterlibatan warga belajar dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Iklim belajar yang kondusif ditandai dengan a kedisiplinan warga belajar, b terjadi hubungan antar warga belajar dan antara warga belajar dengan tutor yang akrab, terbuka, terarah, saling menghargai, saling membantu dan saling belajar, c Interaksi pembelajar yang sejajar. Kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada peran warga belajar student centered. Warga belajar diberikan kesempatan secara luas dalam kegiatan pembelajaran, peran tutor membantu warga belajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun metode pembelajaran yang diterapkan, misalnya; metode

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

EFEKTIVITAS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) USAHA MULYA DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN

0 3 110

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PKBM CANDIREJO CANDEN, JETIS, BANTUL.

0 10 239

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BERBASIS KETERAMPILAN MEMBUAT KUE DONAT DI PKBM BINA SEKAR MELATI BANTUL.

0 0 138

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76