Meskipun sebelumnya sudah banyak ahli-ahli budaya yang meneliti tentang upacara mangupa di Kecamatan Sipirok hanya sebatas penelitian
deskriptif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengkaji makna yang terdapat pada tanda yang ada pada upacara mangupa.
Penulis akan mengkaji adat mangupa pada masyarakat Batak Angkola Sipirok ini dari segi semiotika, karena penulis merasa tertarik untuk mengetahui arti atau
makna dari tanda atau simbol-simbol yang ada pada upacara mangupa masyarakat Angkola Sipirok.
1.2. Rumusan Masalah
Menghindari pembicaraan atau pembahasan yang menyimpang dari permasalahan, penulis akan membatasi masalah agar pembahasan terarah dan
terperinci. Perumusan masalah sangat penting bagi pembuatan skripsi ini, karena
dengan adanya perumusan masalah ini maka deskripsi masalah akan terarah sehingga hasilnya dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Masalah
merupakan suatu bentuk pertanyaan yang memerlukan penyelesaian atau pemecahan. Bentuk perumusan adalah biasanya berupa kalimat atau pertanyaan
yang semakin menarik atau menambah perhatian. Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah makna dari mangupa pada masyarakat angkola?
2. Apakah fungsi dari mangupa pada masyarakat Angkola?
3. Bahan apa saja yang ada dalam upacara mangupa?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Menjelaskan makna dari mangupa pada masyarakat Angkola. 2.
Menjelaskan fungsi dari mangupa pada masyarakat Angkola. 3.
Menjelaskan bahan apa saja yang ada dalam upacara mangupa
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1.
Sebagai referensi kepustakaan khususnya fungsi dan makna pada upacara mangupa masyarakat Angkola.
2. Menjadikan arsip di Departemen Sastra Daerah untuk dibaca oleh
mahasiswa Sastra Daerah. 3.
Untuk memberi wawasan baru tentang makna dan fungsi mangupa pada upacara perkawinan masyarakat Angkola, khususnya masyarakat Angkola
Sipirok.
1.5 Anggapan Dasar
Suatu penelitian seharusnya memerlukan anggapan dasar yang dapat memberi gambaran arah pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti. Arikunto 1987:17 “mengatakan anggapan dasar adalah sesuatu yang
diakui kebenarannya oleh peneliti dan berfungsi sebagai pijakan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut”.
Oleh sebab itu, anggapan dasar inilah yang merupakan dasar dan titik tolak penyusunan sebuah skripsi.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anggapan dasar harus berdasarkan kebenaran yang objektif, maksud kebenaran yang objektif ialah apabila anggapan
dasar tersebut dapat dibuktikan kebenarannnya.
1.6 Letak Geografis Sipirok