14 keterampilan secara terbatas yaitu hanya latihan satu atau dua keterampilan
dasar mengajar. Bimbingan mikro secara terpadu yaitu perpaduan dari segenap keterampilan dasar mengajar, yaitu sejak keterampilan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran membuka pelajaran, menyampaikan kegiatan inti, dan menutup pelajaran, termasuk
evaluasi. Situasi dan kondisi pendidikan di Indonesia yang sedang berusaha
menerapkan kembali kurikulum KTSP setelah mencoba kurikulum 2013, mengharuskan mahasiswa berlatih dan mengasah kemampuan lebih keras
lagi. Oleh sebab itu, selama kurang lebih 4 bulan Februari-Juni 2015 mahasiswa PPL dilatih keterampilan mengajar pada kuliah
micro teaching
. Kuliah
micro teaching
memberlakukan sistem
peer teaching
, mahasiswa dikelompokkan berdasarkan wilayah lokasi sekolah. Sekolah wilayah
Sleman utara terdapat 10 mahasiswa dan dibimbing oleh 1 dosen yang sekaligus menjadi DPL PPL.
Selama perkuliahan
micro teaching
dengan bimbingan Ibu Dwi Hanti Rahayu, M.Pd., mahasiswa PPL melaksanakan praktik sebanyak 4 kali
praktik mengajar. Mahasiswa mempraktikan 4 materi yang berbeda, kompetensi dasar berbeda, dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku
di sekolah tempat praktik PPL. Praktik
micro teaching
juga disesuaikan dengan kelas yang akan diampu pada praktik mengajar yang sesungguhnya
real teaching
. Mengingat bahwa SMP Negeri 1 Cangkringan sedang menerapkan kurikulum KTSP kembali, mahasiswa juga diberikan
kesempatan untuk mempraktikan pengajaran dengan kurikulum 2013.
3. Kegiatan Observasi
Observasi lapangan merupakan kegiatan mengamati kondisi sekolah baik fisik maupun nonfisik, yang berhubungan dengan proses pembelajaran.
Hal yang diobservasi bisa berupa proses pembelajaran, perangkat pembelajaraan, media pembelajaran, dan sebagainya. Kegiatan observasi
tidak hanya dilakukan dengan pengamatan, tetapi juga wawancara dengan pihak sekolah.
Mahasiswa melakukan observasi sebanyak dua kali, yakni observasi pra PPL dan observasi PPL. Observasi pra PPL dilaksanakan pada tanggal 2
Februari 2015, sedangkan observasi PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015. Penyusun mengamati kegiatan pembelajaran dan peserta
15 didik. Selain itu, penyusun juga mengamati perangkat pembelajaran yang
digunakan guru. Hasil observasi tersebut digunakan sebagai gambaran untuk
mahasiswa PPL dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran di kelas dan untuk mempersiapkan menangani peserta didik di dalam kelas. Adapun hasil
observasi pembelajaran yang terdapat di kelas adalah sebagai berikut.
e. Observasi Pembelajaran
Kegiatan observasi pembelajaran meliputi pengamatan terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, media pembelajaran, dan
perilaku peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas. Observasi perangkat pembelajaran didapatkan hasil bahwa mata
pelajaran bahasa Indonesia menggunakan kurikulum KTSP dengan silabus yang dibuat oleh MPGMP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dibuat sesuai dengan silabus. Observasi kegiatan pembelajaran merupakan pengamatan terhadap
proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berjalan
dengan baik dan sesuai dengan RPP yang dibuat. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru yaitu.
1 Membuka pelajaran
2 Penyampaian materi
3 Penggunaan metode pembelajaran
4 Penggunaan bahasa sebagai pengantar pembelajaran
5 Alokasi waktu pembelajaran
6
Gesture
atau gerak tubuh saat mengajar 7
Cara memotivasi peserta didik, teknik bertanya 8
Teknik penguasaan kelas 9
Penggunaan media 10
Cara evaluasi dan refleksi 11
Menutup pelajaran. Terkait dengan proses pembelajaran, guru selalu menggunakan
media pembelajaran. Media yang digunakan guru adalah
power point
, LCD, proyektor. Intensitas penggunaan media pembelajaran tersebut
dikatakan sering digunakan. Kemudian observasi tentang peserta didik meliputi sikap peserta
didik di dalam kelas maupun di luar kelas. Peserta didik cukup antusias terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, hanya ada beberapa yang