93
Lampiran Materi Membaca Teks Perangkat Upacara A.
Membaca Nyaring
Membaca nyaring berarti membaca keras dan jelas sehingga orang lain dapat mendengarkan bacaan yang dibaca. Membaca nyaring berarti juga membaca untuk
diperdengarkan. Membaca nyaring biasanya dilakukan untuk membacakan teks berita, teks pengumuman, dan teks perangkat upacara. kali ini kita akan mempelajari
bagaimana cara membacakan teks perangkat upacara sesuai dengan intonasi yang tepat.
B. Teks Perangkat Upacara
Membaca teks upacara sekolah, sesuai dengan sifatnya yang resmi maka teks harus dibacakan dengan gaya yang terkesan resmi, tegas, jelas, dan khidmat. Setiap
hari Senin, di sekolah-sekolah selalu diadakan upacara bendera. Sekolah-sekolah juga mengadakan upacara peringatan pada hari-hari tertentu, seperti hari Sumpah Pemuda,
hari Pendidikan Nasional, hari Pahlawan, hari Kebangkitan Nasional, dan sebagainya. Teks-teks yang biasa dibacakan saat upacara sekolah, antara lain: teks Pancasila, teks
Pembukaan, dan teks Undang-Undang Dasar 1945. Contoh pembacaan teks perangkat upacara:
1. Pembukaan UUD 1945 : pembacaannya harus jelas dan dengan intonasi yang
tepat 2.
Janji Siswa : pembacaannya harus jelas dan penuh semangat
3. Doa
: pembacaannya harus lambat dan penuh perasaan
C. Tanda Baca yang Digunakan
Tanda-tanda yang dapat digunakan untuk membantu kita saat memahami dan membacakan teks adalah sebagai berikut.
a. tanda berhenti sebentar, seperti tanda koma satu ketukan
b.
tanda dua ketukan, seperti tanda titik Cetak tebal tanda pemberian tekanan
pada suku kata atau kata
D. Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Teks Perangkat Upacara
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan teks perangkat upacara seperti berikut.
1. Penempatan Jeda
Jeda adalah waktu penghentian sebentar dalam kalimat atau ujaran. Perhatikan contoh berikut
a. Semua peserta upacara segera menyiapkan diri di halaman depan sekolah
94 b.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
2. Intonasi
Intonasi adalah perubahan nada sewaktu mengucapkan ujaran atau bagian- bagiannya. Tanda berarti intonasi naik, sehingga cara membacanya harus bernada
naik. Tanda \ berarti intonasi turun, sehingga cara membacanya harus bernada turun.
3. Lafal
Lafal adalah cara orang, sekelompok orang atau masyarakat mengucapkan bunyi bahasa. Berikut ini contoh pelafalan yang benar.
a. Biologi dilafalkan biologi bukan biolohi atau biyoloji.
b. TVRI dilafalkan te fe er i bukan ti fi er i
c. MTQ dilafalkan em te ki bukan em ti kyu
d. pantai dilafalkan pantay bukan panta-i
4. Sikap Percaya Diri
Membacakan teks perangkat upacara harus percaya diri. Hal ini penting karena dengan sikap tersebut maka pembacaan teks akan lancar. Kalimat-kalimat
yang diucapkan tidak terputus-putus. Selain itu, dengan sikap percaya diri, maka napas tidak terengah-engah. Pernapasan juga dapat menentukan kuat lemah, panjang
pendek, dan tinggi rendah pengucapan bunyi bahasa secara tepat.
Selain empat hal di atas, kamu perlu memperhatikan hal lain. Seperti cara pernapasan. Agar kamu dapat membaca teks-teks tersebut dengan benar,
perhatikanlah hal-hal di berikut. a. Bersikaplah tenang jangan gugup.
b. Ucapkan setiap kata dengan jelas dan benar. c. Perhatikanlah intonasi kalimat agar terdengar jelas.
d. Sesekali pandanganmu terarah kepada peserta upacara. e. Berbicaralah dengan keras, tetapi jangan berteriak.
f. Bacalah teks-teks tersebut dengan lancar dan jangan tergesa-gesa.