16 Kebutuhan afiliasi
n-Aff
identik dengan kebutuhan afiliasi Malow. Orang merefleksikan keinginannya agar memiliki hubungan-
hubungan yang harmonis, kooperatif, serta sikap persahabatan dengan orang lain. Orang yang memiliki kebutuhan afiliasi tinggi, pada umumnya
berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi terutama jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan hubungan antar
perorangan yang bersifat kritikal bagi hasil pekerjaan Kebutuhan yang terakhir yakni kebutuhan berkuasa
n-Pow.
Kebutuhan ini merupakan ekspresi dari keinginan seseorang guna mengendalikan serta mempengaruhi orang lain. Kebutuhan akan
kekuasaan sangat dekat hubungannya dengan keinginan untuk meraih suatu posisi kepimimpinan Wahyudi, 2010.
3. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi
Menurut McClelland dan Atkinson Lili Garliah dan Fatma Kartika Sary Nasution, 2005 motivasi yang penting untuk psikologi pendidikan
adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk
tujuan sukses atau gagal. Karakter individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menurut McClelland Desiani Maentiningsih, 2008
yaitu:
17 a. Tanggung Jawab
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan merasa dirinya bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakannya dan akan
berusaha sampai berhasil menyelesaikannya, sedangkan individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah memiliki tanggung jawab yang
kurang terhadap tugas yang diberikan kepadanya dan bila mengalami kesukaran cenderung mengalahkan hal-hal lain di luar dirinya sendiri.
b. Mempertimbangkan resiko pemilihan tugas Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan
mempertimbangkan terlebih dahulu resiko yang akan dihadapinya sebelum memulai suatu pekerjaan yang cenderung lebih menyukai permasalahan
yang memiliki kesukaran yang sedang, menantang namun memungkinkan untuk diselesaikan.
c. Memperhatikan umpan balik Individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi sangat
menyukai umpan balik atas pekerjaan yang telah dilakukannya karena menganggap umpan balik sangat berguna sebagai perbaikan bagi hasil
kerjanya di masa yang akan datang. Sedangkan Individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah, tidak menyukai umpan balik. Hal ini
dikarenakan dengan adanya umpan balik akan memperlihatkan kesalahan- kesalahan yang dilakukannya dan kesalahan tersebut akan diulangi lagi
pada tugas mendatang.
18 d. Kreatif dan Inovatif
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas seefektif dan seefisien mungkin.
Individu juga tidak menyukai pekerjaan rutin yang sama dari waktu kewaktu, sebaliknya individu yang memiliki motivasi rendah justru sangat
menyukai pekerjaan yang sifatnya rutinitas . e. Waktu penyelesaian tugas
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berusaha menyelesaikan setiap tugas dalam waktu yang cepat serta tidak suka
membuang waktu. Sedangkan individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah kurang tertantang untuk menyelesaikan tugas secepat mungkin
sehingga cenderung memakan waktu yang lama, sering menunda nunda dan tidak efisien.
f. Keinginan menjadi terbaik Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi senantiasa
menunjukkan hasil kerja yang sebaik-baiknya, bertujuan agar meraih predikat terbaik serta tingkah laku mereka lebih berorientasi ke depan.
Karakter anak yang memiliki motivasi berprestasi tinggi juga diperkuat oleh Asnawi Sugiyanto, 2010 yang berpendapat bahwa
manifestasi dari motivasi berprestasi ini terlihat dalam perilau seperti 1. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya, 2.
Mencari umpan baik tentang perbuatannya, 3. Memilih resiko yang
19 moderat atau sedang dalam perbuatannya, dan 4. Berusaha melakukan
sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Edwards Siyam Putri
Arti, 2013: 15 bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi yakni 1 melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, 2 melakukan
sesuatu dengan sukses, 3 mengerjakan sesuatu dengan menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan, 4 ingin menjadi
penguasa yang terkenal atau terpandang dalam bidang tertentu, 5 Mengerjakan sesuatu yang berarti atau penting, 6 melakukan pekerjaan
yang sukar dengan baik, 7 menyelesaikan teka-teki dan sesuatu yang sukar, 8 melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain, 9 menulis
novel atau cerita yang bermutu. Menurut French Nana Syaodih, 2003 siswa yang termotivasi oleh
prestasi akan bertahan lebih lama pada tugas dibandingkan siswa-siswa yang kurang tinggi dalam motivasi berprestasi, kendati mereka mengalami
kegagalan. Mereka akan menghubungkan kegagalan mereka dengan kurangnnya usaha, bukannnya dengan faktor-faktor eksternal seperti
kesukaran tugas, keberuntungan. Siswa yang termotivasi prestasi menginginkan keberhasilan, dan ketika mereka gagal akan melipat
gandakan usaha mereka sehingga dapat berhasil. Jadi dari beberapa pendapat mengenai ciri-ciri individu yang
memiliki motivasi berprestasi dapat disimpulkan bahwa Individu memiliki tanggung jawab pribadi, mencari masukan atau umpan baik atas apa yang
20 dikerjakannya, berusaha secara kreatif, menetapkan standar keberhasilan,
selalu mengerjakan apa yang dikerjakan dengan baik meskipun mereka mengalami kegagalan, memiliki orientasi sukses ke depan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi