Teori Motivasi Berprestasi Motivasi Berprestasi 1. Pengertian Motivasi Berprestasi

14

2. Teori Motivasi Berprestasi

Kebutuhan manusia senantiasa akan selalu berubah, begitu juga dengan motivasi yang selalu berkait dengan kebutuhan tentu akan selalu berubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan keinginan dan perhatian manusia Sardiman, 2006: 80. Dalam teori Maslow, kebutuhan dibagi dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan-kebutuhan dalam hierarki Maslow disebutkan antara lain 1 kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus kebutuhan untuk istirahat, 2 kebutuhan keselamatan security yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan kecemasan, 3 kebutuhan akan cinta kasih yakni kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan keluarga, sekolah, kelompok, 4 kebutuhan akan penghargaan, serta 5 kebutuhan akan aktualisasi diri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan prbadi. Sebagai individu, siswa akan belajar dengan baik bilamana mereka mendapat motivasi dalam belajarnya. Pada dasarnya, setiap orang terdapat kebutuhan untuk melakukan perbuatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya. Kebutuhan untuk mencapai hasil terbaik, disebut kebutuhan untuk berprestasi need for achievement. Kebutuhan akan prestasi menurut Winardi Wahyudi, 2010 terletak pada hierarki kebutuhan Maslow antara kebutuhan-kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri. 15 Teori motivasi berprestasi achievement motivation dari McCleland mengidentifikasi, bahwa terdapat tiga jenis kebutuhan dasar, yakni kebutuhan berprestasi n Ach, kebutuhan berafiliasi n-Aff, dan kebutuhan berkuasa n Pow. Soekamto Wahyudi, 2010 Kebutuhan untuk berprestasi n-Ach ini bersifat intrisik dan relatif stabil. Motivasi disini merupakan suatu fungsi dari tiga variabel, 1 harapan untuk melakukan tugas denga sukses, 2 pendapat tentang nilai tugas yang dimaksud, 3 kebutuhan untuk keberhasilan atau sukses. Seseorang yang memiliki “ n-Ach ” tinggi berkemauan untuk menyelesaikan tugas serta meningkatkan performance mereka, serta berorientasi terhadap tugas dan masalah-masalah yang memberikan tantangan, di mana penampilan mereka dapat diukur dan dibandingkan dengan standar atau dibandingkan dengan orang lain. McCleland Wahyudi, 2010 menjelaskan bahwa orang yang berorientasi pada prestasi mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1 menyukai keadaan yang menuntut tanggung jawab pribadi untuk mencegah permasalahan, 2 lebih mengambil resiko yang moderat dibanding dengan resiko rendah atau tinggi, serta 3 selalu mengharapkan balikan nyata berupa saran serta kritikan terhadap kinerja yang telah dilakukan. Untuk memenumbuhkan motivasi tinggi, maka perlu diciptakan suatu lingkungan yang kondisif sehingga orang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 16 Kebutuhan afiliasi n-Aff identik dengan kebutuhan afiliasi Malow. Orang merefleksikan keinginannya agar memiliki hubungan- hubungan yang harmonis, kooperatif, serta sikap persahabatan dengan orang lain. Orang yang memiliki kebutuhan afiliasi tinggi, pada umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi terutama jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan hubungan antar perorangan yang bersifat kritikal bagi hasil pekerjaan Kebutuhan yang terakhir yakni kebutuhan berkuasa n-Pow. Kebutuhan ini merupakan ekspresi dari keinginan seseorang guna mengendalikan serta mempengaruhi orang lain. Kebutuhan akan kekuasaan sangat dekat hubungannya dengan keinginan untuk meraih suatu posisi kepimimpinan Wahyudi, 2010.

3. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi

Dokumen yang terkait

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

Pengaruh Komunikasi Orangtua dan Motivasi Belajar Terhadap Karakter Siswa Sekolah Menengah Atas Swasta di Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi.

0 5 184

Hubungan Persepsi Diri dan Komunikasi Interpersonal dengan Motivasi Berprestasi Anak Pidana Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Klas II A Tangerang

3 34 188

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

0 4 34

KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SMA NEGERI 1 GEYER GROBOGAN Komunikasi Interpersonal Kepala Sma Negeri 1 Geyer Grobogan.

0 3 17

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU DI SD NEGERI KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

0 2 32

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR (Studi korelasi antara Berprestasi dengan Prestasi Belajar Sekolah Dasar Negeri POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR Studi korelasi antara Pola Kom

0 0 17

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA, MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR (Studi korelasi antara Pola Komunikasi Interpersonal Keluarga, Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Anak di Kalangan Siswa Kelas V-VI Sekolah Dasar Negeri Parangjoro

0 0 6

PERILAKU BERPRESTASI DITINJAU DARI KOMUNIKASI ORANGTUA DENGAN ANAK - Unika Repository

0 0 14

PERILAKU BERPRESTASI DITINJAU DARI KOMUNIKASI ORANGTUA DENGAN ANAK - Unika Repository

0 0 49