20
Setiap karya sastra fiksi novel mempunyai unsur-unsur yang mendukung, baik unsur dari dalam sastra itu sendiri unsur intristik ataupun
unsur dari luar unsur ekstrintik yang secara tidak langsung mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra.
2.1.1 Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik atau unsur dalam adalah unsur yang ikut mempengaruhi terciptanya karya sastra. Adapun unsur pembentuk yang dibangun oleh unsur
intrinsik sebagai berikut.
a. Tema
Tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya satra. Karena sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat,
maka tema yang diungkapakan dalam karya sastra sangat beragam. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang
terkait erat dengan masalah kehidupan. Namun, tema bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan pengarang yang mensiasati persoalan yang
muncul. Sebagai sebuah karya imajinatif, tema dapat diungkapkan melalui berbagai cara, seperti melalui dialog tokoh-tokohnya, melalui konflik-konflik
yang dibangun, atau melalui komentar secara tidak langsung. Istilah tema menurut Scharbach dalam Aminuddin 2000:91 berasal dari
bahasa latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga
sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.
Universitas Sumatera Utara
21
Sebab itulah penyikapan tehadap tema yang diberikan pengarang terhadap pembaca umumnya terbalik. Seorang pengarang harus memahami tema cerita
yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan tema bila mereka telah selesai memahami unsur-unsur signifikan yang menjadi media pemapar tema tersebut.
Dalam mengapresiasi tema suatu cerita, apresiator harus memahami ilmu-ilmu humanitas karena tema sebenarnya merupakan pendalaman hasil kontemplasi.
Pengarang yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan serta masalah lain yang bersifat universal. Tema dalam hal ini tidak lah berada diluar cerita, tetapi inklusif
didalamnya. Akan tetapi keberadaan tema meskipun inklusif didalam cerita tidaklah terumus dalam satu dua kalimat secara tersurat tetapi tersebar dibalik
keseluruhan unsur-unsur signifikan atau media pemapar prosa fiksi. Dalam upaya pemahaman tema, pembaca perlu memperhatikan beberapa langkah berikut secara
cermat yaitu: 1.
Memahami setting dalam prosa fksi yang dibaca. 2.
Memahami penokohan dan perwatakan para pelaku dalam prosa fiksi yang dibaca.
3. Memahami suatu peristiwa pokok pikiran serta tahapan peristiwa
dalam prosa fiksi yang dibaca. 4.
Memahami plot atau alur prosa fiksi yang dibaca. 5.
Menghubungkan pokok-pokok pikiran yang satu dengan yang lainnya yang disimpulkan dari satuan-satuan peristiwa yang terpapar dalam
suatu cerita. 6.
Menentukan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran yang ditampilkannya.
Universitas Sumatera Utara
22
7. Mengidentifikasikan tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan
bertolak dari satuan pokok pikiran yang ditampilkannya. 8.
Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca seta menyimpulkannya dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita
yang dipaparkan pengarangnya. Sesuai dengan novel yang berjudul Klan otori: Across The Nightingale
Floor maka tema dalam novel ini berceritakan tentang perjalanan hidup seorang pemuda dari desa Mino hingga menjadi bagian anggota keluarga Klan Otori,
yang bernama Takeo. Dimana Takeo akhirnya terjebak perang antar Klan. Dan seorang gadis kecil yang dari umur 7 tahun sudah menjadi tawanan perang. Yang
membuat cintanya terhadap Takeo terhalang. Dan yang menjadi fokus cerita dalam novel Klan otori: Across The Nightingale Floor karya Lian Hearn ini
adalah lika-liku kehidupan dan perjuangan cinta dua orang anak muda yang secara tidak sengaja terlibat perang antar Klan.
b. Plot Alur Cerita