13
Suatu karya sastra dianggap bermutu jika mampu menggambarkan kekacauan batin manusia. Karena hakikat kehidupan manusia adalah perjuangan
dalam menghadapi kekacauan batinnya sendiri. Di dalam novel Klan Otori digambarkan oleh Takeo yang memiliki
tekanan batin karena penyerangan Klan Tohan. Setelah kejadian itu akhirnya Takeo terjebak pertarungan antar klan dan membuat harus memilih antara Kikuta
atau Klan otori. Dan Kaede juga memiliki tekanan batin karena harus tinggal di kastil Noguchi yang membuatnya jauh dari keluarga.
1.4.2 Kerangka Teori
Untuk dapat menganalisis suatu karya sastra diperlukan satu atau lebih teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan penulisan ini. Dalam hal ini
penulis mengggunakan dua teori pendekatan yaitu: Pendekatan Psikologi Sastra Dan Pendekatan Semiotika.
Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologis Hartoko dalam Endraswara 2008: 70. Teori psikologi sastra yang
digunakan dalam pendekatan ini adalah teori Sigmund Freud. Dimana Sigmund Freud mengibaratkan kesadaran manusia sebagai gunung es, sedikit yang terlihat
dipermukaan adalah menunjukkan kesadaran, sedangkan bagian tidak terlihat yang lebih besar menunjukkan aspek ketidaksadaran. Dalam daerah
ketidaksadaran yang sangat luas ini ditemukan dorongan-dorongan, nafsu-nafsu, ide-ide, dan perasaan-perasaan yang ditekan, suatu dunia dalam yang besar dan
berisi kekuatan vital yang melaksanakan kontrol penting atas pikiran-pikiran dan perbuatan sadar manusia Sigmund Freud dalam Hall dan Lindzey 1993:60.
Universitas Sumatera Utara
14
Prinsip-prinsip Psikoanalisis yang dibuat oleh Sigmund Freud dalam Semi 1989:46 adalah sebagai berikut:
1. Lapisan kejiwaan yang paling rendah inilah yang disebut dengan lapisan
bawah sadar Libido. dengan kata lain libido mempengaruhi keinginan yang mendorong manusia untuk mencapai tingkat pemenuhan kepuasan
kesenangan, kebahagiaan dan kegairahan. 2.
Pengalaman-pengalaman sewaktu bayi dan sewaktu kanak-kanak biasanya banyak mempengaruhi sikap hidup diusia dewasa.
3. Semua buah pikiran betapa pun kelihatannya tidak berarti, Masih tetap
lebih penting gagasan sederhana daripada pandangan bawah sadar. 4.
Konflik emosi. Menurut Freud konflik emosi terjadi karena adanya konflik antara perasaan bawah sadar.
5. Emosi itu sendiri bersifat Dwirasa benci tapi rindu,marah tapi sayang.
Biasanya akan terlihat dalam tingkah laku tokoh cerita 6.
Sebagian konflik dapat diselesaikan dengan cara yang tidak dapat diterima.
Dalam pendekatan Psikoanalisa ini, penulis dapat meneliti kepribadian dan psikologis tokoh utama yang tergambar melalui sikap tokoh dalam menghadapi
konflik atau persoalan-persoalan yang ada dengan teori Psikoanalisa sigmund Freud.
Menurut Sigmund Freud dalam Semi 1989:47 bahwa seluk-beluk jiwa manusia ada 3 yaitu Id, Ego, dan Super Ego. Id secara leksikal adalah
Libidodorongan bawah sadar untuk mencapai suatu kepuasan.
Universitas Sumatera Utara
15
Ego adalah peraturan sacara sadar antara Id dan Realitas yang dibuat manusia. Maka ego akan menekan Id untuk tidak berbuat sesuatu yang tidak berdasarkan
undang-undang. Ego juga merupakan hasil dari interaksi antara manusia. Sedangkan Super Ego adalah penuntut moral dan aspirasi seseorang.
Menurut Paul Lobey dan Litza Tanz dalam Ratna 2004:7 Semiotika berasal dari kata seme dalam bahasa Yunani yang berarti penafsir tanda. Dalam
pengertian lebih luas, Sebagai teori semiotika berarti studi sitematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya
terhadap kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pradopo dalam Jabrohim 2001:70 Semiotik adalah
ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa
fenomena sosialmasyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.
Tanda mempunyai dua aspek yaitu penanda signifer dan petanda signified. Penanda adalah bentuk formalnya yang menandai sesuatu yang disebut
petanda, sedangkan petanda adalah sesuatu yang ditandai oleh petanda itu. Melalui pendekatan semiotika ini, penulis dapat meneliti kepribadian
tokoh yang dapat dilihat secara tersirat dalam pembicaraan atau dialog antar tokoh cerita yang terdapat dalam novel Klan Otori: Across The Nightingale Floor.
Universitas Sumatera Utara
16
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian