kinerja untuk
melakukan tindakan
perbaikan berkesinambungan dan pemecahan masalah.
3. Intellectual Capital IC
a.
Definisi Intellectual Capital
Salah satu definisi Intellectual Capital yang juga banyak digunakan adalah yang dinyatakan oleh Organization for Economic
Cooperation and Development yang menjelaskan Intellectual Capital sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: 1
organizational structural capital; dan 2 human capital. Organizational structural capital mengacu pada hal seperti system
software, jaringan distribusi dan rantai pasokan. Human Capital meliputi sumber daya manusia di dalam organisasi, yaitu sumber daya
tenaga kerjakaryawan serta sumber daya eksternal yang berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen dan supplier Ihyaul Ulum,
2008.
Selanjutnya dalam Rizki Listiani Rahayu dan Lilis Puspitawati 2012, Burr dan Girardi menyatakan bahwa Intellectual Capital
adalah produk dari interaksi antara kompetensi, komitmen, dan pengendalian kerja dari karyawan yang dapat dilihat kapasitasnya dari
kualitas kompetensi, komitmen organisasi, dan pengendalian pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan. Selain itu, Nalal Muna 2014
menyimpulkan bahwa Intellectual Capital adalah sumber daya
perusahaan yang berbasis pengetahuan dan berupa aset tidak berwujud yang dapat dijadikan nilai tambah bagi perusahaan untuk menciptakan
inovasi dan persaingan bisnis yang kompetitif.
Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital adalah berbagai macam sumber daya yang
dimiliki perusahaan yakni berupa pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan sumber daya lain yang bersifat intangible asset yang
dapat digunakan entitas dalam mencapai tujuannya.
b. Komponen Intellectual Capital
Pengukuran value creation efficiency dari aset berwujud tangible asset dan aset tidak berwujud intangible asset perusahaan dilakukan
dengan menggunakan metode VAIC, dengan kata lain kinerja Intellectual Capital suatu perusahaan dapat diukur dengan metode ini.
Berdasarkan metode VAIC, terdapat tiga komponen pembentuknya, yaitu Value Added Capital Employed VACA, Value Added Human
Capital VAHU dan Structural Capital Value Added STVA. 1
Value Added Capital Employed VACA Suatu perusahaan dalam mengelola modal fisik dan
keuangan secara efisien dapat dinilai berdasarkan Capital Employed perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai Capital
Employed suatu perusahaan maka semakin efisien pengelolaan modal intelektual berupa bangunan, tanah, peralatan, ataupun
teknologi.