Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
perbankankarena perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian
Indonesia. 4.
Pengaruh Dewan Direksi terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di BEI periode 2012-2014
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan koefisien
regresi yang mempunyai nilai 0,19 dan nilai konstan 1,448, dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel -0,083 1,663. Nilai konstanta sebesar
1,448 menunjukkan bahwa jika variabel Dewan Direksi dianggap konstan, maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan menjadi sebesar
1,448. Nilai koefisienai regresi sebesar 0,19 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 poin Dewan Direksi akan menaikkan nilai Kinerja Keuangan
Perbankan sebsar 0,19. Hal inilah yang menjadi penyebab adanya hubungan positif Dewan Direksi dengan Kinerja Keuangan Perbankan.
Nilai koefisiensi determinasi r
2
sebesar 0,07 menujukkan bahwa Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di Busa Efek Indonesia periode 2012-
2014 dipengaruhi oleh 7 variabel Audit Internal dan 93 dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Selain itu, nilai
siginifikansi Dewan Direksi lebih besar dari nilai α = 5 0,228 0,050.
Nilai sig ini menunjukkan bahwa Dewan Direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan sehingga hipotesis
kedua yang menyatakan “Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan” diterima.
Dewan Direksi memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan sebuah perusahaan dan melakukan pengawasan terhadap operasional
perusahaan. Pengawasan tersebut mendorong terjadinya lingkungan yang kondusif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Akan tetapi,
hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan. Lemahnya pengaruh ini, dapat disebabkan
oleh sedikitnya jumlah Dewan Direksi perusahaan sehingga belum dapat memaksimalkan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan. Hasil
penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Ekowati Dyah Lestari 2010 yang menyatakan variabel Dewan Direksi
berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. 5.
Pengaruh Audit Internal, Intellectual Capital, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang
Terdaftar di BEI Periode 2012-2014.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Audit Internal, Intellectual Capital, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Hasil perhitungan menunjukkan nilai F hitung lebih kecil dari F tabel
pada tingkat signifikansi 5 0,928 2,48. Nilai sig sebesar 0,226 lebih besar dari nilai
α = 5 menunjukkan bahwa pengaruh seluruh variabel independen tersebut adalah tidak signifikan. Nilai konstanta -1,508 berarti
bahwa jika seluruh variabel dianggap kontan maka nilai Kinerja Keuangan Perbankan akan berubah sebesar -1,508. Nilai koefisien
determinasi R
2
sebesar 0,45. Nilai ini menunjukan bahwa Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014
dipengaruhi oleh 44 variabel Audit Internal, Intellectual Capital, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi, sedangkan 55 sisanya
dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan di penelitian ini. Dengan
demikian, hipoteisis keliman dalam penelitian ini diterima.
Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa Audit Internal, Intellectual Capital, Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi
berpengaruh positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa keempat
variabel tersebut belum mampu meningkatkan kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
Audit Internal dalam yang dilakukan oleh auditor internal perusahaan akan berguna untuk meberikan saran-saran perbaikan terhadap
permasalahan-permasalah internal perusahaan, hal tersebut sangat penting, karena audit internal akan memberikan nilai tambah dan
meningkatkan operasional perusahaan perbankan melalui kegiatan audit sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan. Selain
itu, variabel Intellectual Capital sebagai Intengible assets juga memiliki potensi memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan di masa
mendatang karena aktiva tak berwujud dapat dikatakan sebagai pencipta nilai tambah ekonomi yang ampuh bagi perusahaan-perusahaan yang
berorientasi pada pertumbuhan dan kesinambungan jangka panjang.