Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan Perbankan

biasanya lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan oleh KAP. Selanjutnya menurut The Intitute of Internal Auditor IIA Audit Internal merupakan aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. IIA memperkenalkan Standards for the Professional Practice of Internal Auditing-SPPIA Standar yang berisi definisi berikut: “Audit Internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Audit Internal membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Ditambahkan pula bahwa Audit Internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang mengantisipasi terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses dan teknologi. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Audit Internal adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dan mengevaluasi kesesuaian kodisi atau informasi tersebut dengan aturan-aturan yang telah dibuat dan menyampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan guna perbaikan selanjutnya, sehingga dapat tercapai tujuan suatu oragnisasi atau entitas. a. Tujuan dan Fungsi Audit Internal Menurut Wiliam C. Boyton, Johnson dan Kell 2006: 8 tujuan Audit Internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif. Menurut Mulyadi 2002: 211 fungsi audit intern merupakan kegiatan penilaian yang bebas yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. b. Ruang Lingkup Audit Internal Ruang lingkup kegiatan Audit Internal mencakup bidang yang sangat kompleks meliputi seluruh tingkatan manajemen baik yang sifatnya administratif maupun operasional yaitu meliputi: 1 evaluasi pengendalian internal; 2 evaluasi pengelolaan; 3 evaluasi proses governance A.W Tunggal, 2008. Lebih lanjut menurut Wheelen dan Hunger menjelaskan mengenai esensi pelaksanaan Audit Internal adalah berada dalam tahap evaluasi dan pengendalian, berdasarkan hasil evaluasi dan pengendalian ini para manajer perusahaan di semua level menggunakan informasi umpan balik hasil