kemungkinan besar dapat membangun kepercayaan partner. Juga ketika seorang konsumen mendapat banyak pengalaman dengan suatu merek, maka
konsumen tersebut dapat memahami merek secara lebih baik dan kepercayaannya akan semakin meningkat. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengalaman konsumen dengan suatu merek sangat berkaitan dengan kepercayaannya terhadap merek tersebut.
4. Kepuasan terhadap merek brand satisfaction. Kepuasan terhadap suatu
merek dapat didefinisikan sebagai hasil evaluasi subyektif terhadap apa yang telah dicapai oleh merek terpilih dalam rangka memenuhi apa yang
diharapkan konsumen. Fenomena ini sesuai dengan paradigma diskonfirmasi kepuasan konsumen, di mana perbandingan antara harapan konsumen dengan
hasil yang dirasakan sangat mencirikan definisi kepuasan.
Peer Support . Bearden, et.al 2003 berpendapat bahwa, salah satu
determinan perilaku individu adalah pengaruh yang dibawa oleh individu lain. Untuk menyatakan secara tidak langsung bahwa pengaruh sosial merupakan determinan
penting dalam pembentukan perilaku individu. Implikasi dalam dunia pemasaran menurut Doney dan Canon 2006, jika seorang konsumen membeli suatu merek dan
temannya mengatakan bagus maka ia percaya pada merek tersebut. Pada dasarnya, kalau orang lain banyak yang menyatakan bahwa suatu produk bagus, berarti produk
tersebut memang bagus dengan catatan tidak ada dramatisasi dalam hal ini. Kesimpulan yang dapat diungkapkan dari pendapat di atas adalah, peer support suatu
merek sangat berhubungan dengan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, konsumen yang loyal juga akan secara sukarela merekomendasikan untuk menggunakan merek tersebut kepada orang lain yang pada akhirrnya akan
meningkatkan keuntungan perusahaan Durianto, 2004. Penelitian yang berkaitan dengan loyalitas merek brand loyalty dilakukan oleh Astuti dan Cahyadi 2007,
yang menunjukkan hasil bahwa loyalitas merek brand loyalty yang menjadi salah satu elemen ekuitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasa percaya
diri konsumen atas keputusan pembelian konsumen pada produk handphone merek Nokia di Semarang, dengan nilai regresi sebesar 0,324. Hasil penelitiannya tersebut
menunjukkan bahwa pelanggan yang loyal terhadap suatu merek, memiliki kecenderungan lebih percaya diri pada pilihan mereka.
Pengaruh loyalitas merek terhadap rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian juga dinyatakan oleh Aaker 2008 yang menyatakan bahwa tingkat
loyalitas merek yang tinggi, yaitu berupa komitmen yang kuat dari pelanggan terhadap merek dapat menciptakan rasa percaya diri yang besar pada pelanggan saat
mengambil keputusan pembelian. Hal ini disebabkan karena pelanggan merasa memiliki ikatan dengan merek sehingga pelanggan memiliki keyakinan yang besar
bahwa keputusannya membeli merek tersebut adalah keputusan yang tepat Aaker, 2008.
Aaker juga menyatakan bahwa loyalitas merek tidak terjadi tanpa melalui tindakan pembelian dan pengalaman menggunakan suatu merek. Berdasarkan
pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: Semakin
Universitas Sumatera Utara
tinggi loyalitas konsumen terhadap suatu merek X
1
, maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen Y.
II.2.4. Kualitas Produk
Menurut Kotler 2007 menyatakan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakantersirat. Swan dalam Tjiptono 2005 menyatakan bahwa: kualitas produk sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut
apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan pemakaiannya.
Pemahaman Konsep Kualitas Produk 1.
Definisi Kualitas Produk
Definisi kualitas sangat beranekaragam dan mengandung banyak makna. Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus
dikerjakan dengan baik. Goetsch dan Davis 2001 dalam Tjiptono 2002 mendefinisikan “kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Menurut Buddy 2001 dalam Wahyuningsih 2002, “kualitas sebagai
suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan
implisit”. Ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen, seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat
memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan beberapa pengertian kualitas di atas dapat diartikan bahwa kualitas hidup kerja harus merupakan suatu pola pikir mindset, yang dapat
menterjemahkan tuntutan dan kebutuhan pasar konsumen dalam suatu proses manajemen dan proses produksi barang atau jasa terus menerus tanpa hentinya
sehingga memenuhi persepsi kualitas pasar konsumen tersebut.
2. Persepsi terhadap Kualitas Produk