Loyalitas Merek Brand Loyalty dan Hubungannya dengan Keputusan
Pembelian Konsumen
Loyalitas merek brand loyalty menurut Aaker 2008 merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas merek
didasarkan atas perilaku konsisten pelanggan untuk membeli sebuah merek sebagai bentuk proses pembelajaran pelanggan atas kemampuan merek memenuhi
kebutuhannya Assael, 2002. Selain sebagai bentuk perilaku pembelian yang konsisten, loyalitas merek juga merupakan bentuk sikap positif pelanggan dan
komitmen pelanggan terhadap sebuah merek lainnya Dharmmesta, 2004. Menurut konsep Brand Equity Ten yang dikembangkan oleh Aaker 2008, kategori loyalitas
merek mewakili 2 elemen, yaitu sebagai berikut:
1. Loyalitas
Menurut Durianto, 2004 kepuasan adalah pengukuran secara langsung mengenai konsumen yang loyal terhadap suatu merek, sedangkan loyalitas
merupakan hasil akumulasi dari pengalaman konsumen selama menggunakan produk. Menurut Aaker 2006, loyalitas konsumen terhadap merek memiliki
tingkatan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut: a
Pembeli yang berpindah-pindah merupakan tingkatan loyalitas yang paling rendah. Perpindahan merek biasanya dipengaruhi oleh perilaku pembelian
di lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
b Pembeli yang bersifat kebiasaan, yaitu pembeli yang mengalami
ketidakpuasan ketika mengkonsumsi suatu produk karena ia membeli suatu produk hanya berdasarkan kebiasaan saja.
c Pembeli yang puas dengan biaya peralihan, yaitu pembeli yang merasa puas
dengan merek yang mereka konsumsi, namun mereka berkeinginan melakukan perpindahan merek.
d Menyukai merek adalah pembeli yang benar-benar menyukai merek karena
alasan persepsi kualitas yang tinggi, pengalaman, dan lain-lain. e
Pembeli yang berkomitmen adalah kelompok pembeli yang setia karena mereka merasa bangga ketika menggunakan produk tersebut dan secara
sukarela bersedia untuk merekomendasikan merek kepada orang lain. Loyalitas merek dapat memberikan nilai kepada perusahaan, diantaranya
adalah sebagai berikut Durianto, 2004: 1.
Mengurangi biaya pemasaran, 2.
Meningkatkan perdagangan, 3.
Menarik konsumen baru, 4.
Memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan.
2. Harga optimum