3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 PengambilanSampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membeli dari pedagang di pasar Kembang Tanjong dan pasar Teupen Raya. Pengambilan sampel dilakukan
secara sampling purposive yang dikenal juga sebagai sampling pertimbangan dimana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa semua
ikan teri homogen kandungan kalsiumnya. 3.4.2 Pembuatan Pereaksi
3.4.2.1 Larutan NaOH 30 bv
Pembuatan larutan NaOH 30 bv sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dilarutkan 30 gram NaOH
dengan sejumlah akuades, diencerkan dengan akuades sampai 100 ml.
3.4.2.2 Larutan Hidroksilamin HCl 10 bv
Pembuatan larutan hidroksilamin HCl 10 bv sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dilarutkan 10
gram hidroksilamin HCl dengan sedikit akuades, dan diencerkan dengan akuades sampai 100 ml.
3.4.2.3 Larutan Na
2
EDTA 0,05 M
Pembuatan larutan Na
2
EDTA 0,05 M sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Sebanyak 18,61 gram
Na
2
EDTA dilarutkan dalam sejumlah akuades. Diencerkan dengan akuades sampai 1000 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.4 Indikator Kalkon Campur 1 bb
Pembuatan indikator kalkon campur 1 bb sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Kalkon ditimbang
sebanyak 100 mg, dicampur dengan 10 gram natrium sulfat anhidrat.
3.4.2.5 Larutan Dapar Amonium Klorida pH 10
Pembuatan larutan dapar amonium klorida pH 10 sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dilarutkan 7
gram amonium klorida p dalam 57 ml amonia p, diencerkan dengan akuades secukupnya hingga 100 ml.
3.4.2.6 Indikator Eriokrom Black T 1 bb
Pembuatan indikator eriokrom black T 1 bb sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dicampur 10 mg
EBT dan 1 gram natrium klorida, digerus sampai homogen.
3.4.2.7 Larutan Asam Klorida 7,4 bv
Pembuatan larutan asam klorida 7,4 bv sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dilarutkan 20 ml asam
klorida 37 dalam 100 ml akuades. 3.4.2.8 Larutan Natrium Hidroksida 4,0 bv
Pembuatan larutan natrium hidroksida 4,0 bv sesuai dengan prosedur yang tercantum pada Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979. Dilarutkan 4
gram natrium hidroksida dengan sejumlah akuades bebas CO
2
dan diencerkan dengan akuades sampai 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2.9 Larutan Amonium Oksalat 2,5 bv