Titra Macam-Macam Titrasi Kompleksometri

2.10 Titra

Tit menentuka etilen diam dapat mem EDTA de membentu alkali tana Rohman, Re dapat d ilih Un Penambah dengan sej akan mem Indikator eriokrom jingga pir hidroksi n asi Komple trasi kompl an kadar g min tetra a mbentuk ko engan loga uk komplek ah dilakuka 2007. eaksi pembe hat dibawah ntuk menen han indikato jumlah keci mecah komp yang digu Eriochrom rokatekol; j naftol Rohm eksometri leksometri m garam-garam setat EDT ompleks yan am alkali ks yang tid an pada pH entukan kom h ini: ntukan titik or sebelum t il logam. Pa pleks logam unakan unt m Black T, M jingga xilen man, 2007. merupakan m logam. T TA. Kecual ng stabil de tanah sep dak stabil. 10 dengan mpleks kals k akhir tit titrasi akan ada saat titi m-indikator d tuk titrasi Mordant Bl nol; asam metode ya Titran yang li dengan n engan semu perti kalsiu Karenanya n mengguna sium denga trasi diguna membentuk k akhir titra dan mengha komplekso lack II, Sol kalkon kar ang sering d g sering di natrium dan ua logam. P um dan m titrasi untu akan larutan an etilen dia akan indika k kompleks asi, sedikit k asilkan warn ometri anta ochrome B rbonat; kalm digunakan u igunakan a n kalium, E Pada pH re magnesium uk logam-l n bufer amm amin terta a kator zat w s antara indi kelebihan E na yang ber ara lain: H Black; mure lmagit; dan untuk adalah EDTA ndah, akan ogam monia asetat warna. ikator EDTA rbeda. Hitam eksid; n biru Universitas Sumatera Utara

2.11 Macam-Macam Titrasi Kompleksometri

1. Titrasi Langsung Larutan yang mengandung ion logam dibuferkan sampai pH yang dikehendaki, dan dititrasi langsung dengan larutan EDTA standar. Untuk mencegah terjadinya pengendapan hidroksida logam, ditambahkan sedikit zat pengkompleks pembantu seperti tartrat, sitrat atau trietanolamin. Pengurangan kadar logam pada titik ekivalen ditetatpkan dari perubahan warna suatu indikator logam yang berespon terhadap perubahan-perubahan pM. Titik akhir titrasi juga dapat ditetapkan dengan metode-metode amperometri, konduktometri, atau dalam beberapa keadaan dapat dengan metode potensiometri Basset, 1994. 2. Titrasi Kembali Metode ini digunakan bila reaksi antara kation dan EDTA lambat atau tidak tersedia indikator yang cocok. EDTA ditambahkan berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan suatu larutan standar magnesium dengan menggunakan kalmagit sebagai indikator. Kompleks magnesium EDTA yang kestabilan nya lebih rendah dan kation yang akan ditetapkan, tidak terseger oleh magnesium. Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan logam dalam endapan-endapan, seperti timbel dalam timbel sulfat dan kalsium dalam kalsium oksalat Underwood, 1986. 3. Titrasi Substitusi Apabila ion logam tidak memberikan hasil yang jelas bila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, maka dapat ditetapkan dengan menggunakan metode ini. Atau jika ion logam tersebut membentuk kompleks dengan dinatrium edetat lebih stabil daripada logam lain seperti magnesium dan Universitas Sumatera Utara kalsium. Kalsium, timbal dan raksa dapat ditentukan dengan metode ini dengan menggunakan indikator hitam eriokrom dengan hasil yang memuaskan Rohman, 2007. 4. Titrasi Alkalimetri Bila suatu larutan dinatrium etilendiamintetraasetat, Na 2 H 2 Y, ditambahkan kepada suatu larutan yang mengandung logam dan terbentuk kompleks yang disertai pembebasan dua ekivalen ion hidrogen. Ion hidrogen yang dibebaskan dapat dititrasi dengan larutan natrium hidroksida standar dengan menggunakan indikator asam-basa, atau secara potensiometri. Larutan logam yang akan ditetapkan harus dinetralkan dengan tepat sebelum titrasi. Hal ini sangat sukar dilakukan karena hidrolisis banyak garam dan merupakan kelemahan titrasi alkalimetri Basset, 1994.

2.12 Validasi Metode Analisis