2.7 Ikan Teri
Ikan teri teri masuk dalam famili Engraulidae dengan nama ilmiah Stolephorus sp. Deskripsinya adalah sebagai berikut: a. badan seperti cerutu,
sedikit silindris; b. bagian perut membulat; c. kepala pendek; d. moncong nampak jelas dan meruncing; e. anal sirip dubur sedikit kebelakang; f. duri-duri lemah
sirip punggung; g. warna pucat bila sisik terlepas La Anas, 2008. Ikan teri hampir dapat dijumpai di seluruh lautan kecuali daerah Kutub,
mulai dari Samudera Atlantik, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, dan lebih senang berada di perairan yang beriklim sedang. Pada umumnya, teri dapat
beradaptasi dengan berbagai suhu dan salinitas air. Bentuk tubuhnya memanjang dan terlihat sangat ramping, berkisar 2 – 40 cm, warna tubuhnya seperti perak
mengkilat. Sebagai ikan pelagis yang berukuran kecil, ikan teri hidup bergerombol. Biasanya gerombolan Teri dapat dijumpai di daerah perairan yang
dangkal, air payau yang berdasar lumpur, seperti daerah muara dan teluk. Proses bertelur pemijahan ikan teri terjadi antara bulan Oktober dan Maret, setidaknya
62 mil dari pantai dan dekat dari permukaan air. Ikan teri akan memijah di air yang agak hangat atau paling tidak suhu air 12°C Anonim, 2010.
Di perairan laut Indonesia ditemukan sembilan jenis Stolephorus. Teri merupakan satu diantara ikan yang terkenal. Teri ditangkap dalam jumlah banyak
dan dijual dalam keadaan segar atau setelah dijadikan ikan asin Utami, 2001.
2.8 Komposisi Ikan
Hewan mempunyai peranan yang sangat kecil dalam makanan kita. Daging, telur, susu dan ikan, masing-masing memberikan sumbangan kurang dari
Universitas Sumatera Utara
1 jumlah kalori yang kita makan. Dari keseluruhan protein yang kita makan, hanya 3 dari daging, 7 dari ikan dan kurang dari 1 berasal dari masing-
masing susu dan telur. Ikan merupakan salah satu makanan yang memenuhi kriteria gizi berimbang. Daging ikan merupakan bahan biologis yang tersusun dari
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, enzim dan sebagainya. Unsur-unsur anorganik terbanyak pada ikan adalah kalsium, fosfor dan sulfur. Seperlima 20
daging ikan tersusun dari protein, lemak 5, mineral 5, vitamin, serat dan air 70 Saparinto, 2006.
Ikan teri merupakan salah satu sumber kalsium terbaik untuk mencegah pengeroposan tulang. Ikan teri merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak
mudah larut dalam air. Kandungan gizi dalam 100 gram teri segar meliputi energi 77 kkal; protein l6gr; lemak 1.0 gr; kalsium 500 mg; phosfor 500 mg; besi 1.0 mg;
Vit A RE 47; dan Vit B 0.1 mg Isnandi, 2008. Ikan merupakan sumber protein dan lemak, namun komposisinya sangat
bervariasi antara ikan yang satu dengan ikan lainnya. Perbedaan komposisi baik jumlah maupun komponen penyusunnya disebabkan oleh berbagai faktor, dapat
berasal dari dalam maupun dari luar tubuh ikan sendiri Saparinto, 2006. Faktor intrinsik adalah jenis dan golongan ikan, umur ikan, jenis kelamin
dan sifat turunan. Faktor yang paling berpengaruh adalah jenis golongan ikan. Pengaruh umur dalam variasi komposisi kimia terlihat pada kandungan lemak
daging ikan. Semakin tua ikan, maka kandungan lemaknya akan cenderung makin banyak. Ikan yang memakan jenis ikan lainnya, komposisi dagingnya berbeda
dengan ikan yang hanya memakan tumbuhan. Faktor ekstrinsik antara lain daerah hidup ikan, musim dan jenis makanan yang tersedia Saparinto, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.9 Penetapan Kadar Kalsium
Penetapan kadar kalsium dapat dilakukan dengan metode gravimetri, spektrofotometri serapan atom dan titrasi kompleksometri. Pada metode
gravimetri, kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan mengolah suatu larutan dalam asam klorida panas dengan amonium oksalat dan perlahan-lahan
menetralkan dengan larutan air-amonia. Endapan dicuci dengan larutan amonium oksalat encer dan kemudian ditimbang sebagai kalsium karbonat dengan
memanaskan pada suhu 475-525
o
C dalam tanur listrik Basset, 1994. Pada spektrofotometri serapan atom, pengukuran kadar kalsium
berdasarkan radiasi yang diserap oleh atom yang tidak tereksitasi dalam bentuk uap. Pada suhu nyala udara etilen ± 2300
o
C atom kalsium berada dalam keadaan dasar. Jika seberkas energi radiasi yang terdiri dari spektrum untuk kalsium
dilewatkan melalui nyala ini, sdejumlah atom dalam keadaan dasar akan menyerap energi dari panjang gelombangyang khas dan mencapai keadaan energi
yang lebih tinggi. Jumlah energi radiasi yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi unsur dalam suatu larutan sampel Basset,1994.
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Sebagai zat pembentuk kompleks
yang banyak digunakan adalah garam dinatrium etilen diamin tetra asetat dinatrium EDTA. Untuk setiap ml larutan dinatrium EDTA setara dengan 2,004
mg kalsium Ditjen POM, 1979.
Universitas Sumatera Utara
2.10 Titra