itu, kekurangan kalsium juga dapat mnyebabkan osteomalasia yang biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium
terhadap fosfor. Terganggunya mineralisasi matriks tulang yang menyebabkan menurunnya kandungan kalsium dalam tulang. Rendahnya kadar kalsium dalam
darah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Kelebihan kalsium dapat menyebabkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Selain itu dapat juga
menyebabkan konstipasi. Karena itu, sebaiknya konsumsi kalsium tidak melebihi 2500 mg sehari Almatsier, 2004.
2.6 Sumber Kalsium
Susu dan produk olahan susu seperti keju dan es krim merupakan sumber kalsium yang utama. Sayuran tertentu seperti brokoli, kacang-kacangan dan buah-
buahan juga merupakan sumber kalsium Suhardjo, 2000. Selain itu ikan yang dimakan dengan tulangnya termasuk ikan kering
merupakan sumber kalsium yang baik. Serelia, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium
yang baik juga. Tetapi bahan ini mengandung banyak zat-zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat dan oksalat Almatsier, 2004.
Ikan teri merupakan salah satu sumber kalsium yang terjangkau oleh seluruh kalangan karena harganya yang murah dan mudah didapat. Berdasarkan
Nutry Survey Indonesia, kandungan kalsium dalam ikan teri lebih tinggi daripada susu, dan akan bermanfaat jika dikonsumsi langsung. Dalam tubuh kalsium
bekerja sama dengan laktosa dan vitamin D dalam pembentukan massa tulang, serta dengan kalium untuk menurunkan tekanan darah tinggi Ahira, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Ikan Teri
Ikan teri teri masuk dalam famili Engraulidae dengan nama ilmiah Stolephorus sp. Deskripsinya adalah sebagai berikut: a. badan seperti cerutu,
sedikit silindris; b. bagian perut membulat; c. kepala pendek; d. moncong nampak jelas dan meruncing; e. anal sirip dubur sedikit kebelakang; f. duri-duri lemah
sirip punggung; g. warna pucat bila sisik terlepas La Anas, 2008. Ikan teri hampir dapat dijumpai di seluruh lautan kecuali daerah Kutub,
mulai dari Samudera Atlantik, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, dan lebih senang berada di perairan yang beriklim sedang. Pada umumnya, teri dapat
beradaptasi dengan berbagai suhu dan salinitas air. Bentuk tubuhnya memanjang dan terlihat sangat ramping, berkisar 2 – 40 cm, warna tubuhnya seperti perak
mengkilat. Sebagai ikan pelagis yang berukuran kecil, ikan teri hidup bergerombol. Biasanya gerombolan Teri dapat dijumpai di daerah perairan yang
dangkal, air payau yang berdasar lumpur, seperti daerah muara dan teluk. Proses bertelur pemijahan ikan teri terjadi antara bulan Oktober dan Maret, setidaknya
62 mil dari pantai dan dekat dari permukaan air. Ikan teri akan memijah di air yang agak hangat atau paling tidak suhu air 12°C Anonim, 2010.
Di perairan laut Indonesia ditemukan sembilan jenis Stolephorus. Teri merupakan satu diantara ikan yang terkenal. Teri ditangkap dalam jumlah banyak
dan dijual dalam keadaan segar atau setelah dijadikan ikan asin Utami, 2001.
2.8 Komposisi Ikan