BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya kalsium dalam sampel. Pereaksi yang digunakan untuk
analisis kualitatif adalah asam sulfat encer dan etanol dan amonium oksalat 2,5
bv. Hasil analisis kualitatif logam kalsium dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 6 Halaman 39.
Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium Dalam Sampel Ikan Teri
No. Sampel
Pereaksi Ammonium Oksalat
H
2
SO
4
e dan etanol 1.
Ikan Teri Kecil Endapan putih
Endapan putih 2.
Ikan Teri Sedang Endapan putih
Endapan putih 3.
Ikan Teri Besar Endapan putih
Endapan putih Tabel di atas menunjukkan bahwa ketiga sampel mengandung logam
kalsium. Sampel dikatakan positif mengandung kalsium jika terbentuk endapan putih dengan penambahan ammonium okasalat. Dan dengan penambahan asam
sulfat encer dan etanol akan membentuk endapan putih berupa kristal jarum yang dapat dilihat di bawah mikroskop Svehla, 1990.
4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Penetapan Kadar Air Dalam Sampel Ikan Teri
Hasil penetapan kadar air pada sampel dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Penetapan Kadar Air Pada Sampel Ikan Teri
No. Asal
Sampel Kadar Air
1. Pasar Kembang Tanjong
Ikan Teri Kecil 17,27
Ikan Teri Sedang 17,29
Ikan Teri Besar 17,32
2. Pasar Teupen Raya
Ikan Teri Kecil 17,20
Ikan Teri Sedang 17,19
Ikan Teri Besar 17,34
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel dapat dilihat bahwa kadar air dalam ikan teri tersebut tidak jauh berbeda. Ini menunjukkan bahwa kadar air ini tidak terlalu berpengaruh pada
perbedaan kadar kalsium pada ikan teri.
4.2.2 Analisis Kadar Kalsium Dalam Sampel Ikan Teri
Penetapan kadar kalsium dilakukan secara titrasi kompleksometri. Data
dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 7 Halaman 40 dan Lampiran 8 Halaman 42. Penetapan kadar kalsium juga dilakukan dihitung
terhadap berat kering ikan teri. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 9 Halaman 44.
Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 13 Halaman 48. Hasil analisis kuantitatif kalsium pada sampel dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Penetapan Kadar Kalsium Pada Sampel Ikan Teri
No. Asal Sampel
Kadar Kalsium
mg100 gram 1.
Pasar Kembang Tanjong
Ikan Teri Kecil 1981,63±14,9547
1,98 Ikan Teri Sedang
2196,68±10,1832 2,20
Ikan Teri Besar 2284,50±15,9736
2,29 2.
Pasar Teupen Raya
Ikan Teri Kecil 1989,31±14,5360
1,99 Ikan Teri Sedang
220723±12,1305 2,21
Ikan Teri Besar 2296,01±11,4356
2,30 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan kadar kalsium pada
ikan teri kecil dengan ikan teri sedang, antara ikan teri sedang dan ikan teri besar baik yang berasal dari pasa Kembang Tanjong maupun yang berasal dari pasar
Teupen Raya. Perbedaan ini dapat dikarenakan perbedaan bentuk tulang dari ikan teri. Tulang ikan teri kecil lebih lunak dan halus dibandingkan dengan tulang ikan
teri besar, sehingga mempengaruhi komposisi kalsium dari ikan teri.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Direktorat Gizi Depkes RI 1996, kadar kalsium pada ikan teri nasi kering adalah 1000 mg100 gram sampel. Sedangkan untuk ikan teri kering
adalah 1200 mg100 gram sampel, dan 2381 mg100 gram sampel untuk ikan teri kering sekali. Dari hasil pengujian didapat bahwa kadar kalsium lebih tinggi pada
ikan teri besar dari pada ikan teri kecil. Dilakukan uji beda rata-rata secara statistik dengan distribusi t pada taraf
kepercayaan 95 perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 14 sampai 28, Halaman 55 sampai 83. Dari perhitungan diperoleh bahwa Hipotesa Ho
diterima untuk perbandingan kadar kalsium dari ikan teri dari dua pasar, yaitu tidak terdapat perbedaan kadar kalsium dari ikan teri yang berasal dari pasar
Kembang Tanjong dengan pasar Teupen Raya untuk jenis ikan teri yang sama. Sedangkan untuk perbandingan kadar kalsium pada beberapa jenis ikan teri,
Hipotesa Ho ditolak. Yaitu terdapat perbedaan kadar kalsium pada jenis ikan teri yang berbeda.
4.2.3 Uji Perolehan Kembali
Hasil uji perolehan Kembali dapat dilihat bahwa perolehan Kembali kalsium yang ditambahkan sebesar 98,42 dan persen RSD rata-rata adalah
0,0979. Data, hasil perhitungan dan contoh perhitungan uji perolehan kembali
dapat dilihat pada Lampiran 10 Halaman 45 dan Lampiran 11 Halaman 46. Perhitungan koefisien variasi RSD dapat dilihat pada Lampiran 12 Halaman
47. Kisaran rata-rata hasil uji perolehan kembali yang diizinkan untuk 1 adalah
97-103, sedangkan persen RSD yang diizinkan adalah tidak lebih dari 2 Harmita, 2004. Dari hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode yang dilakukan cukup baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN