I.6.4.3 Jenis Iklan
Menurut Bittner dalam bukunya Mass Communication an Introduction, secara umum iklan terdiri dari dua jenis, yaitu Liliweri, 2001: 31-32:
1. Iklan Standar Komersil Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
mengenal barang, jasa pelayanan untuk konsumen melalui sebuah media. Tujuan iklan standar adalah merangsang motif dan minat para pembeli atau
para pemakai. 2.
Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit, jadi iklan ini
tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak. Hal ini berbeda dengan iklan standar yang mengharapkan dari pemasangan iklannya
mendapat keuntungan atas penjualan barang produksinya. Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerangan serta
pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan.
I.6.4.4 Jenis-jenis Media Iklan
Adapun jenis-jenis media iklan adalah sebagai berikut: 1.
Iklan media cetak: surat kabar, majalah, jurnal, tabloid dan lain-lain 2.
Iklan media elektronik: televisi, radio jingle dan sound dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
3. Iklan media online: internet
4. Poster, papan reklame dan media ruang lainnya
5. Brosur, booklet, katalog dan lain-lain
6. Surat penawaran melalui direct mail
7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan
8. Bentuk-bentuk iklan khusus, seperti tas belanja, balon udara dan lain-lain
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis iklan media elektronik televisi yaitu iklan televisi kartu seluler XL dan AS.
I.6.4.5 Iklan Televisi
Salah satu bagian dari industri periklanan selain pengiklan dan agen periklanan, adalah media massa. Media berperan sebagai penghubung antara
perusahaan dengan konsumennya. Media untuk pengiklan antara lain adalah radio, televisi, koran, majalah, internet, direct mail, billboard dan sebagainya.
Dari seluruh media massa yang memungkinkan untuk menjadi media massa periklanan, televisi seringkali difavoritkan menjadi media periklanan yang
utama karena efektivitas dan efisiensi dalam penyampaian pesan dan pembentukan citra di dalamnya. Televisi menjadi pilihan utama oleh banyak
pemasar karena karakteristiknya yang unik dan mampu menampilkan imajinasi nyata dari iklan tersebut dalam bentuk gambar dan suara.
Televisi sudah merupakan barang umum yang mudah dijumpai dimana saja. Karena itu, potensi sebagai wahana iklan sangat besar, karena ia mampu
Universitas Sumatera Utara
menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen. Seperti yang kita ketahui, pada umumnya masyarakat Indonesia mengenal televisi dan
menjadikannya sebagai alat hiburan utama. Hal ini menjadikan para pemasar sangat menyukai media ini untuk menjadi alat periklanan mereka.
Bentuk periklanan yang paling kuat dalam membuat selera dan mitos adalah iklan televisi Pelfrey, 1985: 301. Wilmhurst mendefinisikan iklan televisi
sebagai sebuah istilah yang secara umum digunakan untuk menjelaskan film periklanan melalui transmisi televisi. Spot iklan dalam banyak hal merupakan
intisari televisi. Ini adalah sebuah bagian dari sekitar tiga puluh detik, terdiri dari sejumlah banyak gambar dan suara yang diatur dengan sangat teliti. Iklan televisi
telah menciptakan karakteristiknya sendiri dan memiliki opera sabunnya sendiri. Semuanya itu menambah daya pengulangan dan kesinambungan pengaruhnya
sebagai suatu bentuk media iklan Jefkins, 1996: 109. Makna yang dibawa televisi makin lengkap dan kompleks selain karena
menampilkan audio visual tersebut, dari sisi visual selain memang membawa makna tersendiri dalam setiap gambar dan gerakan, cara pengambilan kamera pun
menjadi penanda signifier tersendiri yang menghasilkan makna yang terjadi menjadi makin kompleks dan makin kuat.
I.6.4.6 Etika Periklanan