IV.2 Analisis Data IV.2.1 Analisis Data Iklan XL Versi “Sule – Baim”
IV.2.1.1 Analisis Scene Pertama Iklan XL Versi “Sule – Baim”
Gambar detik ke-1 Gambar detik ke-2
Gambar detik ke-3
Gambar detik ke-4 Gambar detik ke-5
Gambar detik ke-7
Gambar detik ke-8 Gambar detik ke-9
Gambar detik ke-10
Gambar detik ke-11 Gambar detik ke-12
Gambar detik ke-13
Gambar detik ke-14 Gambar detik ke-16
Gambar detik ke-17
Gambar detik ke-20
Gambar 4.1 Scene Pertama Iklan XL Versi “Sule – Baim”
Universitas Sumatera Utara
Ilustrasi scene pertama Detik 1 -22:
Sule, Baim dan Putri Titian sedang duduk di atas sofa di suatu ruangan seperti ruang tamu. Sule duduk sendiri, sedangkan Baim dan Putri Titian duduk
bersama di sofa panjang. Suasana di ruangan tersebut ramai lalu lalang orang seperti lokasi syuting. Terdengar suara “OK, standby ya” yang sepertinya
diucapkan oleh seorang sutradara. Putri Titian mengingatkan Baim, “OK, nanti ngomongnya Om Sule ganteng”. Kemudian terdengar kata “Action” yang
sepertinya kembali diucapkan oleh sutradara. Pada saat itu juga terlihat seorang yang duduk agak jauh di atas sebuah kursi yang bertuliskan “DIRECTOR” yang
artinya sutradara. Sule bertanya kepada Baim, “Gimana Im? Om Sule ganteng kan?” Dengan
spontan Baim menjawab, “Jelek” Sule terkejut, sementara Baim dan Putri Titian tertawa. Kemudian Sule menunjukkan 2 batang permen kepada Baim sambil
bertanya, “Ini Im. Mau gak?” Baim langsung mengambil 1 batang permen dan memakannya. Sule merapikan rambutnya yang sudah digerai dan kembali
bertanya kepada Baim, “Nah, sekarang gimana? Om Sule ganteng kan?” Dengan santai Baim menjawab, “Dari pertama, Om Sule itu jelek.” Ekspresi Sule
langsung merengut. Baim melanjutkan perkataannya, “Dari pertama, kalau Rp 25,- XL murahnya beneran”. Di samping kepala Baim muncul balon kata
bertuliskan “Sejujur Baim Sejujur XL”. Kemudian terdengar kata “Break” yang sepertinya diucapkan oleh sang sutradara.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah setting yang tampil dalam iklan: a
Latar dari tempat terjadinya aktivitas di atas adalah sebuah ruangan lokasi syuting. Suasana di ruangan tersebut ramai lalu lalang orang dan
sesekali terdengar suara seseorang yang meneriakkan kata-kata seperti, “OK, standby ya”, “Action”, dan “Break”. Sekilas tampak seseorang
yang duduk di atas sebuah kursi yang bertuliskan “DIRECTOR”, yang artinya sutradara. Hal ini jelas menunjukkan bahwa ruangan tersebut
merupakan lokasi syuting. b
Warna dominan yang tampak dari scene pertama adalah putih, biru dan orange yang merupakan identitas dari Kartu XL.
Tabel 4.5 Ikon scene pertama iklan XL versi “Sule – Baim”
Penanda Signifier Petanda Signified
Ruangan di sebuah rumah, setting seperti ruang tamu, ramai lalu lalang orang.
Lokasi syuting Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kemeja lengan panjang
orange, jas hitam, celana panjang hitam dan sepatu kulit hitam.
Pria dewasa Sule
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut hitam panjang terurai
sepinggang, pakaian; blouse bercorak, cardigan lengan panjang biru, rok mini
jeans, legging pink merah muda dan sepatu pink.
Gadis remaja Putri Titian
Manusia dengan tinggi badan ukuran anak- anak, rambut panjang sebahu, pakaian;
kaus oblong biru, kemeja lengan pendek putih, celana pendek selutut hitam.
Anak laki-laki Baim
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek, pakaian; kemeja.
Pria dewasa Sutradara
Pada scene pertama teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar long shot, medium long shot,
Universitas Sumatera Utara
medium shot dan medium close up. Long shot digunakan pada gambar detik ke-4, penggunaan teknik ini agar kamera menangkap seluruh wilayah
dari tempat kejadian. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-1 dan detik ke-13, digunakan untuk menggambarkan banyak
bagian dari scene yang ada yaitu keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Medium shot digunakan pada detik ke-2, ke-3, ke-7, ke-8 dan
ke-14, penggunaan teknik ini untuk memperlihatkan sosok subjek secara jelas. Sedangkan teknik pengambilan gambar medium close up pada detik
ke-5, ke-9, ke-10, ke-11, ke-12, ke-16, ke-17 dan ke-20, digunakan untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton melihatnya dengan jelas.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan
pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada detik ke-1, ke-4 dan ke-13 adalah lensa normal, gambar yang dihasilkan terkesan natural tanpa ada
penekanan ataupun penonjolan pada subjek. Sedangkan gambar yang lainnya pada scene pertama, yaitu pada detik ke-2, ke-3, ke-5, ke-7, ke-8,
ke-9, ke-10, ke-11, ke-12, ke-14, ke-16, ke-17 dan ke-20, lensa yang digunakan adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang
voyeuristik dan terkesan ada kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua
unsur dalam gambar adalah penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar.
Keseluruhan gambar dalam scene pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” dikenal juga dengan nama editing cut to cut yaitu
Universitas Sumatera Utara
perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk kesinambungan gambar.
1. Tataran denotatif
Pada awal cerita, tampak 3 orang yang duduk bersama di atas sofa di suatu ruangan dalam sebuah rumah, yaitu seorang pria dewasa, seorang
gadis remaja dan seorang anak laki-laki. Sang pria duduk sendiri, sedangkan sang gadis dan anak laki-laki duduk bersama di sofa yang lebih
panjang. Dalam rumah tersebut ramai lalu lalang orang. Kemudian terdengar suara, “OK, standby ya”. Bersamaan dengan itu, sang gadis
berkata kepada anak laki-laki tersebut, “OK, nanti ngomongnya Om Sule ganteng”. Kemudian terdengar kata “Action” bersamaan dengan
terlihatnya seorang yang duduk agak jauh di atas sebuah kursi yang bertuliskan “DIRECTOR”. Dari perkataan sang gadis dapat diketahui
bahwa pria dewasa tersebut bernama Sule. Kemudian Sule bertanya kepada sang anak laki-laki, “Gimana Im? Om Sule ganteng kan?” Dengan
spontan anak itu menjawab, “Jelek” Sule terkejut, sementara anak laki- laki dan gadis tersebut tertawa. Kemudian Sule menunjukkan 2 batang
permen kepada sang anak sambil bertanya, “Ini Im. Mau gak?” Sang anak langsung mengambil 1 batang permen dan memakannya. Sule merapikan
rambutnya yang sudah digerai dan kembali bertanya kepada anak tersebut, “Nah, sekarang gimana? Om Sule ganteng kan?” Dengan santai anak
tersebut menjawab, “Dari pertama, Om Sule itu jelek.” Ekspresi Sule langsung merengut. Sang anak melanjutkan perkataannya, “Dari pertama,
kalau Rp 25,- XL murahnya beneran”. Di samping kepala anak tersebut
Universitas Sumatera Utara
muncul balon kata bertuliskan “Sejujur Baim Sejujur XL”. Dari teks tersebut diperoleh kesimpulan bahwa anak laki-laki tersebut bernama
Baim. Kemudian terdengar kata “Break”. 2.
Tataran konotatif Baim yang menjadi tokoh utama dalam iklan ini adalah seorang anak
kecil. Baim yang masih berusia muda menggambarkan kepolosan, hal ini diperkuat dengan hiasan kepala yang dikenakan Baim, yang berbentuk
lingkaran putih seperti yang biasanya dipakai oleh orang yang ingin berperan sebagai malaikat. Sementara itu Putri Titian mengenakan hiasan
kepala yang berbentuk tanduk berwarna hitam seperti yang biasanya dipakai oleh orang yang ingin berperan sebagai iblis. Penggunaan Baim
dalam iklan ini ingin menunjukkan bahwa kejujuran dan kepolosan Baim sama seperti XL yang jujur bahwa promosi XL Rp 25,- dari menit pertama
itu benar. Kejujuran dan kepolosan ini sangat jelas digambarkan ketika Baim diminta untuk mengatakan bahwa Sule ganteng, tetapi Baim tetap
mengatakan Sule jelek karena memang menurutnya Sule itu jelek, walaupun setelah disodorkan permen. Perkataan “Om Sule ganteng” itu
merupakan bagian dari script yang seharusnya Baim ikuti karena mereka sedang dalam syuting. Situasi syuting ini dapat dilihat dari situasi ruangan
yang ramai orang yang lalu lalang. Juga karena adanya sutradara yang dapat dilihat dari orang yang duduk di atas sebuah kursi yang bertuliskan
“DIRECTOR”. Setelah kata “action” terdengar barulah Sule bertanya, dan inilah yang menandakan bahwa percakapan mereka seharusnya sesuai
dengan script. Tetapi Baim tidak menjawab sesuai script karena kejujuran
Universitas Sumatera Utara
dan kepolosannya itu. XL memakai slogan “Sejujur Baim Sejujur XL” berarti ingin menyatakan bahwa promosi XL jujur tidak seperti operator
lainnya. Pakaian Baim yang berwana biru dan putih juga menunjukkan XL
yang identik dengan warna biru dan putih. Dari sini jelaslah bahwa dalam iklan tersebut, Baim merepresentasikan XL.
IV.2.1.2 Analisis Scene Kedua Iklan XL Versi “Sule – Baim”
Gambar detik ke-24 Gambar detik ke-26
Gambar detik ke-29
Gambar detik ke-30 Gambar detik ke-31
Gambar detik ke-32
Gambar detik ke-36 Gambar detik ke-38
Gambar 4.2 Scene Kedua Iklan XL Versi “Sule – Baim”
Ilustrasi scene kedua Detik 23-38:
Setelah terdengar kata “Break” dari sutradara, yang berarti “istirahat”, handphone dari si gadis berdering, dan terlihat muncul kata
Universitas Sumatera Utara
“receiving” pertanda ada panggilan masuk. Putri Titian pun berkata pada Baim, “Bilangin Kakak Tiannya lagi tidur”, sambil menyerahkan
handphone tersebut kepada Baim. Kemudian Baim menerima handphone tersebut dan berkata kepada si penelepon, “Tadi kata Kakak Tiannya, lagi
tidur”. Seketika itu juga Sule tertawa terbahak-bahak dan berpindah duduk ke sofa dimana Baim dan Tian juga duduk. Tian langsung merengut dan
melihat ke arah Sule yang terus tertawa. Kemudian Tian memelototi Baim dan sementara itu Baim melanjutkan perkataannya kepada si penelepon,
“Kakak Tiannya lagi melototin Aim nih.” Dan wajah Tian pun semakin merengut pertanda semakin kesal. Sule pun berkata kepada Baim, “Aim
akrab banget nelponnya”. Baim pun menjawab, “Emang Aim akrab banget ama Kakak ini”.
Tabel 4.6 Ikon scene kedua iklan XL versi “Sule – Baim”
Penanda Signifier Petanda Signified
Ruangan di sebuah rumah, setting seperti ruang tamu, ramai lalu lalang orang.
Lokasi syuting Benda kecil yang mempunyai keypad huruf
dan mengeluarkan suara deringan ketika ada telepon masuk.
Handphone Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kemeja lengan panjang
orange, jas hitam, celana panjang hitam dan sepatu kulit hitam.
Pria dewasa Sule
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut hitam panjang terurai
sepinggang, pakaian; blouse bercorak, cardigan lengan panjang biru, rok mini
jeans, legging pink merah muda dan sepatu pink.
Gadis remaja Putri Titian
Manusia dengan tinggi badan ukuran anak- anak, rambut panjang sebahu, pakaian;
kaus oblong biru, kemeja lengan pendek putih, celana pendek selutut hitam.
Anak laki-laki Baim
Universitas Sumatera Utara
Pada scene kedua teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar medium long shot, close up, dan
big close up. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-26, ke-30, ke-31 dan ke-36, digunakan untuk menggambarkan banyak
bagian dari scene yang ada yaitu keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Close up digunakan pada detik ke-24 dan detik ke-32,
penggunaan teknik ini untuk menimbulkan kesan intim atau dekat antar subjek, teknik ini melingkupi area shot gambar yang kecil. Sedangkan
teknik pengambilan gambar big close up pada detik ke-29 dan detik ke-38, digunakan untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level angle yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek
dan pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada detik ke-26, ke-30, ke-31 dan ke-36 adalah lensa normal, gambar yang dihasilkan terkesan natural
tanpa ada penekanan ataupun penonjolan pada subjek. Sedangkan gambar yang lainnya pada scene pertama, yaitu pada detik ke-24, ke-29, ke-32 dan
ke-38, lensa yang digunakan adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada kedekatan antar personal antar
subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah penting. Pencahayaan menggunakan
high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene pertama menggunakan teknik
penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk kesinambungan gambar.
Universitas Sumatera Utara
1. Tataran denotatif
Setelah terdengar kata “Break” dari sutradara, yang berarti “istirahat”, handphone dari si gadis berdering, dan terlihat muncul kata
“receiving” pertanda ada panggilan masuk. Si gadis pun berkata pada Baim, “Bilangin Kakak Tiannya lagi tidur”, sambil menyerahkan
handphone tersebut kepada Baim. Dari sini diperoleh kesimpulan bahwa gadis tersebut bernama Tian. Saat itu Tian tidak lagi mengenakan hiasan
kepalanya, tetapi Baim tetap mengenakannya. Kemudian Baim menerima handphone tersebut dan berkata kepada si penelepon, “Tadi kata Kakak
Tiannya, lagi tidur”. Seketika itu juga Sule tertawa terbahak-bahak dan berpindah duduk ke sofa dimana Baim dan Tian juga duduk. Tian
langsung merengut dan melihat ke arah Sule yang terus tertawa. Kemudian Tian memelototi Baim dan sementara itu Baim melanjutkan perkataannya
kepada si penelepon, “Kakak Tiannya lagi melototin Aim nih.” Dan wajah Tian pun semakin merengut pertanda semakin kesal. Sule pun berkata
kepada Baim, “Aim akrab banget nelponnya”. Baim pun menjawab, “Emang Aim akrab banget ama Kakak ini”.
2. Tataran konotatif
Kata “Break” yang diucapkan oleh sutradara sebelum scene kedua dimulai menandakan bahwa percakapan yang terjadi di scene kedua sudah
di luar script. Pada saat itulah ada panggilan masuk ke handphone Tian, yang ditunjukkan dengan suara deringan dan munculnya tulisan
“receiving” di layar handphone tersebut. Kemudian Tian meminta Baim
Universitas Sumatera Utara
untuk menjawab panggilan tersebut dengan berbohong, yaitu mengatakan bahwa Tian sedang tidur. Tapi kembali dengan kejujuran dan
kepolosannya, Baim menjawab si penelepon, “Tadi kata Kakak Tiannya, lagi tidur”. Hal ini kembali menegaskan bagaimana XL ingin
menunjukkan bahwa XL jujur seperti Baim dan tidak ingin memanipulasi promosi untuk menutupi tarif sebenarnya. Setelah mendengar Baim
menjawab seperti itu, Sule tertawa terbahak-bahak dan berpindah duduk ke sofa dimana Baim dan Tian juga duduk. Tian langsung merengut dan
melihat ke arah Sule yang terus tertawa. Kemudian Tian memelototi Baim dan sementara itu Baim melanjutkan perkataannya kepada si penelepon,
“Kakak Tiannya lagi melototin Aim nih.” Ini menunjukkan bahwa Baim terus terang dan tidak menutupi sesuatu, ini juga yang ingin disampaikan
XL bahwa promosinya terus terang dan tidak ada menutup-nutupi. Kemudian wajah Tian pun semakin merengut pertanda semakin kesal. Sule
pun berkata kepada Baim, “Aim akrab banget nelponnya”. Baim pun menjawab, “Emang Aim akrab banget ama Kakak ini”. XL ingin
menyampaikan bagaimana XL akrab dengan pelanggannya. Akrab berarti ada keterbukaan dan XL mengerti apa kebutuhan pelanggannya.
IV.2.1.3 Analisis Scene Penutup Iklan XL Versi “Sule – Baim”
Gambar detik ke-40 Gambar detik ke-44
Gambar detik ke-45
Gambar 4.3 Scene Penutup Iklan XL Versi “Sule – Baim”
Universitas Sumatera Utara
Ilustrasi scene penutup Detik 39-45:
Pada scene penutup ini yang tampak bukan hanya Baim, Sule dan Putri Titian, tetapi juga banyak orang lainnya. Ada belasan orang yang
berdiri bersama mereka dan juga ada beberapa macam peralatan lighting yang dipakai untuk syuting. Mereka berdiri di satu ruangan yang dekat
dengan pintu masuk rumah. Ekspresi mereka sangat gembira. Selain itu, juga ada tulisan dalam balon-balon kata. Ada tulisan “Seakrab Baim
seakrab XL”. Slogan ini ingin menjelaskan inti dari scene kedua tadi. Kemudian ada juga tulisan “Nelpon Rp 25menit” yang menjelaskan tarif
promosi XL yang ingin disampaikan melalui iklan ini. Kemudian juga ada tulisan dalam huruf yang lebih kecil yaitu “Tarif RAME ke sesama XL”
yang diikuti di bawahnya dengan tulisan yang sangat kecil bahkan hampir tak terbaca “Syarat dan ketentuan berlaku; www.xl.co.id atau 817 atau
021-57950817”. Setelah itu muncullah tulisan “Beneran Murahnya Nelpon Rp 25menit dari menit pertama” yang diikuti di bawahnya dengan tulisan
yang lebih kecil yaitu “Beli Perdana atau cek 123” dan setelah itu pada akhir scene muncul logo XL yang sangat besar.
Latar dari tulisan-tulisan ini adalah ekspresi gembira dari Baim, Sule, Putri Titian dan belasan orang lainnya yang sepertinya merupakan
crew di lokasi syuting tersebut. Hal ini dipertegas dengan adanya beberapa peralatan lighting yang berdiri di antara mereka. Ekspresi kegembiraan
mereka menunjukkan bahwa mereka sangat gembira bisa menyampaikan bagaimana XL itu. Pada detik ke-40 gambar mereka terlihat jelas, tetapi
Universitas Sumatera Utara
pada detik ke-44 dan detik ke-45 gambar mereka dibuat blur. Ini berarti tulisan yang muncul bersamaan dengan mereka lebih ingin ditonjolkan.
Teknik penyuntingan pada scene penutup ini merupakan rekayasa dan kerja dari komputer, namun penempatan gambar pada scene ini
menggunakan sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek
dan pemandang. Bentuk huruf, besarnya dan warna yang dipakai mempunyai efek-efek tertentu yang dapat menunjang kesempurnaan pesan
yang ada di dalamnya. Pesan utama dalam scene ini adalah “Beneran Murahnya Nelpon Rp 25menit dari menit pertama” yang merupakan
headline dari promosi XL kali ini.
IV.2.2 Analisis Data Iklan AS Versi “Sule – Cek 123” IV.2.2.1 Analisis Scene Pertama Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Gambar detik ke-1 Gambar detik ke-2
Gambar detik ke-3
Gambar detik ke-4 Gambar detik ke-5
Gambar detik ke-6
Gambar 4.4 Scene Pertama Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Universitas Sumatera Utara
Ilustrasi scene pertama Detik 1 - 6:
Pada awal cerita, ada seseorang yang memakai headphone dan juga sedang memegang microphone yang ada di depannya. Dia berkata,
“Cek cek 123 cek” sambil mengetuk pelan microphone tersebut. Di depan orang ini juga terlihat ada sebuah komputer. Kemudian terlihat ada Sule
beserta 5 orang lainnya yang adalah kelompok musik Klantink di hadapan orang tersebut. Sule yang juga memakai headphone berkata dengan nada
protes, “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. Ekspresi dari 4 orang lainnya juga menunjukkan ekspresi protes. Kemudian orang di depan
komputer tadi mempersilakan mereka untuk memulai sambil berkata “Yok”. Pada saat itu terlihat ada peralatan mixer yang biasanya dipakai di
studio rekaman. Kemudian musik mulai dimainkan oleh Klantink yang sudah memegang alat musiknya masing-masing. Sule serta Klantink pun
mulai menggoyangkan tubuhnya dengan ceria. Berikut ini adalah setting yang tampil dalam iklan:
a Setting dari tempat terjadinya aktivitas di atas adalah sebuah studio
rekaman. Hal ini ditunjukkan dengan adanya microphone, mixer, komputer, headset dan letak meja semua peralatan itu yang berhadapan
dengan Sule dan Klantink. b
Warna dominan yang tampak dari scene pertama adalah abu-abu dan merah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Ikon scene pertama iklan AS versi “Sule – Cek 123”
Penanda Signifier Petanda Signified
Sebuah ruangan yang mempunyai alat-alat rekaman, yaitu microphone, mixer,
komputer dan headset. Studio rekaman
Manusia dewasa, rambut pendek keriting, pakaian; kaos oblong hitam dan jaket abu-
abu. Pria dewasa
Teknisi rekaman Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kaos oblong putih, kemeja
lengan pendek motif kotak merah hitam, celana panjang hitam dan sepatu putih.
Pria dewasa Sule
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
kaos oblong hitam, rompi abu-abu, celana panjang hitam, sepatu hitam.
Pria dewasa Wawan Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, badan gemuk, pakaian; kupluk
abu-abu, kaos oblong biru muda, celana panjang hitam, sepatu putih.
Pria dewasa Budi Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
kaos oblong abu-abu lengan panjang, celana panjang hitam, sepatu hitam.
Pria dewasa Lukin Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
kaos oblong abu-abu lengan panjang, syal ungu abu-abu, celana panjang hitam, sepatu
hitam. Pria dewasa
Cak Mat Klantink Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kaos oblong garis-garis hitam putih, celana
panjang hitam, sepatu hitam. Pria dewasa
Ndowe Klantink
Pada scene pertama teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar long shot, medium long shot,
medium shot dan medium close up. Long shot digunakan pada gambar detik ke-6, penggunaan teknik ini agar kamera menangkap seluruh wilayah
dari tempat kejadian. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-2, digunakan untuk menggambarkan banyak bagian dari scene
yang ada yaitu keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Medium shot
Universitas Sumatera Utara
digunakan pada detik ke-3 dan ke-4, penggunaan teknik ini untuk memperlihatkan sosok subjek secara jelas. Sedangkan teknik pengambilan
gambar medium close up pada detik ke-1 dan ke-5, digunakan untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton melihatnya dengan jelas.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan
pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada semua gambar adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada
kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah
penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene
pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk
kesinambungan gambar.
1. Tataran denotatif
Ada seseorang yang memakai headphone dan juga sedang memegang microphone yang ada di depannya. Dia berkata, “Cek cek
123 cek” sambil mengetuk pelan microphone tersebut. Di depan orang ini juga terlihat ada sebuah komputer. Kemudian terlihat ada seorang
pria berambut panjang berwarna pirang beserta 5 orang lainnya. Pria berambut pirang juga memakai headphone dan berkata dengan nada
protes, “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. Ekspresi dari 5 orang
Universitas Sumatera Utara
lainnya juga menunjukkan ekspresi protes. Kemudian orang di depan komputer tadi mempersilakan mereka untuk memulai sambil berkata
“Yok”. Pada saat itu terlihat ada peralatan mixer yang biasanya dipakai di studio rekaman. Kemudian musik mulai dimainkan oleh kelima
orang tadi yang sudah memegang alat musiknya masing-masing. Hal ini menunjukkan kelima orang tersebut adalah sebuah grup musik. Pria
berambut pirang serta grup musik itu pun mulai menggoyangkan tubuhnya dengan ceria.
2. Tataran konotatif
Sule yang menjadi tokoh utama dalam iklan ini mengenakan kaos oblong putih dan kemeja kotak-kotak merah hitam. Warna ini
menunjukkan bahwa Sule mewakili Kartu AS karena warna dominan pada perdana Kartu AS adalah merah, hitam dan putih. Sementara
anggota Klantink dan pria di belakang microphone mengenakan pakaian yang berwarna abu-abu. Dinding ruangan yang digunakan juga
berwarna abu-abu sehingga Sule menjadi fokus utama dalam scene ini. Ruangan yang digunakan tampaknya adalah ruang studio rekaman. Hal
ini terlihat jelas dari adanya peralatan rekaman yaitu microphone, mixer, headset dan komputer. Juga posisi pria di belakang microphone
yang berhadapan langsung dengan Sule dan Klantink. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa pria di belakang microphone tersebut adalah
teknisi rekaman.
Universitas Sumatera Utara
Scene ini dimulai dengan sang teknisi yang memegang microphone dengan raut wajah serius sambil berkata, ““Cek cek 123
cek”. Kemudian Sule berkata dengan nada protes, “Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. Ekspresi dari 4 anggota Klantink di
belakangnya juga menunjukkan ekspresi protes. Perkataan ini sebenarnya menyindir operator seluler lainnya yang merupakan saingan
Telkomsel yaitu XL. Beberapa bulan sebelum iklan Kartu AS ini muncul, Sule adalah bintang iklan XL bersama bintang cilik Baim dan
Putri Titian. Tetapi entah mengapa dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan, Sule sudah berpindah menjadi bintang iklan Kartu AS dari
Telkomsel yang tidak lain adalah saingan terberat XL. Dan perkataan “Cek cek 123 cek” yang kemudian disambung dengan “Cek-123 mulu,
kelamaan, langsung aja” merupakan sindiran kepada XL yang mempunyai slogan “Cek 123” yang artinya tekan 123 untuk
mendapatkan beraneka ragam promosi dari XL. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Kartu As ingin menyatakan bahwa cara “Cek 123”
itu tidak efektif karena menghabiskan waktu, lebih baik Kartu As yang promosinya langsung tanpa perlu “Cek 123”.
Universitas Sumatera Utara
IV.2.2.2 Analisis Scene Kedua Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Gambar detik ke-7 Gambar detik ke-9
Gambar detik ke-10
Gambar detik ke-12 Gambar detik ke-13
Gambar detik ke-14
Gambar detik ke-16 Gambar detik ke-18
Gambar detik ke-19
Gambar detik ke-21 Gambar detik ke-24
Gambar detik ke-25
Gambar 4.5 Scene Kedua Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Ilustrasi scene kedua Detik 7 - 25:
Scene ini dimulai dengan musik yang dimainkan oleh Klantink dan kemudian Sule bernyanyi bersama mereka. Seiring dengan musik yang
dimainkan, setting berganti menjadi sebuah panggung yang berwarna merah dan abu-abu. Panggung itu dihiasi dengan balon berwarna merah
dan putih serta gelembung-gelembung. Selain itu pakaian bagian atas Sule dan Klantink juga berubah. Sule mengenakan kemeja lengan panjang yang
Universitas Sumatera Utara
digulung pendek berwarna putih dan rompi rajut motif wajik berwarna putih, merah dan hitam. Anggota Klantink mengenakan pakaian berwarna
putih dan abu-abu dan masing-masing dari mereka memakai aksesoris berwarna merah. Wawan memakai suspender tali yang dipakai melewati
bahu untuk menahan celana yang membentuk simpul X atau Y di bagian punggung berwarna merah, Budi memakai dasi merah, Lukin memakai
topi rajut berwarna merah, Cak Mat memakai scarf merah dan Ndowe memakai kalung berwarna merah. Sule dan Klantink bernyanyi dengan
ceria sambil menggoyangkan tubuh mereka. Di bawah panggung terlihat banyak penonton yang juga bergoyang dan bernyanyi mengikuti lagu
tersebut. Di antara kerumunan penonton tersebut terlihat Rianti Cartwright salah satu juri Indonesia Mencari Bakat yang juga ikut bernyanyi dan
bergoyang. Rianti mengenakan blouse berwarna merah, sementara penonton lain mengenakan baju berwarna lain. Kemudian Sule memegang
perdana AS dan mempromosikannya dengan berkata, “Mau nelpon paling murah langsung dari detik pertama plus gratis 5000 sms ke semua
operator?”. Bersamaan dengan itu muncul tulisan “nelpon Rp 0,- ” di samping kanan kepala Sule dan kemudian tulisan “GRATIS 5000 SMS” di
samping kirinya. Kemudian terlihat salah satu penonton laki-laki yang berteriak terkejut dan kegirangan mendengar perkataan Sule tadi.
Kemudian terlihat Rianti sudah ada di atas panggung bersama Sule dan Klantink, tetap sambil bergoyang mengikuti lagu. Lalu Sule kembali
berkata, “Beli Kartu AS sekarang juga”. Kemudian muncul tulisan “nelpon Rp 0,- GRATIS 5000 SMS + Facebook Chatting” dan bersamaan itu
Universitas Sumatera Utara
terdengar suara laki-laki yang mengatakan “Paling murah ya Kartu AS”. Kemudian dilanjutkan dengan munculnya tulisan “KARTU As Paling
Murah”, di atas kanannya ada lambang TELKOMSEL dan di sebelah kiri bawahnya ada tulisan dengan huruf yang jauh lebih kecil sebagai berikut:
• Gratis SMS berlaku ke semua operator
• Syarat ketentuan berlaku
•
Info lengkap hubungi 116 atau www.telkomsel.com
Adapun lirik dari lagu yang dinyanyikan Sule dan Klantink yang mengiringi scene kedua adalah sebagai berikut:
Beli dan langsung nikmati tarif murahnya Langsung dari menit pertama
Siang malam ke s’luruh Indonesia Jelas murahnya
Berikut ini adalah setting yang tampil dalam iklan: a
Setting dari tempat terjadinya aktivitas di atas adalah sebuah panggung dan di sekitar lantai penonton.
b Warna dominan yang tampak dari scene kedua adalah abu-abu, merah
putih dan hitam.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Ikon scene kedua iklan AS versi “Sule – Cek 123”
Penanda Signifier Petanda Signified
Sebuah panggung dengan nuansa abu-abu, merah, putih dan hitam.
Panggung pementasan Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kemeja lengan panjang
digulung pendek berwarna putih, rompi motif wajik berwarna merah putih hitam,
celana panjang hitam dan sepatu putih. Pria dewasa
Sule
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
kemeja lengan panjang berwarna putih, syal abu-abu, suspender bergaris merah
putih, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa Wawan Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, badan gemuk, pakaian; kupluk
motif kotak-kotak abu-abu hitam putih, kemeja lengan pendek berwarna putih, dasi
merah, celana panjang hitam dan sepatu putih.
Pria dewasa Budi Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
topi rajut berwarna merah, kemeja putih, sweater abu-abu, celana panjang hitam dan
sepatu hitam. Pria dewasa
Lukin Klantink Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; jas abu-abu, scarf merah, celana panjang hitam
dan sepatu hitam. Pria dewasa
Cak Mat Klantink Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; kemja lengan panjang berwarna putih,
rompi abu-abu, kalung merah, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa Ndowe Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pirang panjang
bergelombang, blouse merah, celana panjang hitam.
Wanita dewasa Rianti Cartwright
Kerumunan orang yang melihat ke arah panggung
Penonton
Pada scene kedua teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar long shot, medium long shot,
medium shot, medium close up dan close up. Long shot digunakan pada
Universitas Sumatera Utara
gambar detik ke-7 dan ke-9, penggunaan teknik ini agar kamera menangkap seluruh wilayah dari tempat kejadian. Teknik pengambilan
gambar medium long shot pada detik ke-19, digunakan untuk menggambarkan banyak bagian dari scene yang ada yaitu keseluruhan
subjek yang ingin ditonjolkan. Medium shot digunakan pada detik ke-12, ke-13, ke-14 dan ke-21, penggunaan teknik ini untuk memperlihatkan
sosok subjek secara jelas. Sedangkan teknik pengambilan gambar medium close up pada detik ke-10 dan ke-16, digunakan untuk mempertegas profil
seseorang sehingga penonton melihatnya dengan jelas. Teknik pengambilan gambar close up digunakan pada detik ke-18, untuk
menimbulkan kesan intim atau dekat antar subjek, teknik ini melingkupi area shot gambar yang kecil.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan
pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada semua gambar adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada
kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah
penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene
pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk
kesinambungan gambar.
Universitas Sumatera Utara
1. Tataran denotatif
Scene ini dimulai dengan musik yang dimainkan oleh grup musik dan kemudian pria berambut pirang bernyanyi bersama mereka. Seiring
dengan musik yang dimainkan, setting berganti menjadi sebuah panggung yang berwarna merah dan abu-abu. Panggung itu dihiasi
dengan balon berwarna merah dan putih serta gelembung-gelembung. Selain itu pakaian bagian atas si pria dan semua anggota grup musik
juga berubah. Pakaian anggota grup musik yang tadinya hanya benuansa kelabu abu-abu dan hitam berganti menjadi berwarna abu-
abu, putih dan merah. Sementara nuansa warna pakaian pria berambut pirang tetap sama yaitu merah, putih dan hitam walaupun pakaiannya
berganti. Mereka bernyanyi dengan ceria sambil menggoyangkan tubuh mereka. Di bawah panggung terlihat banyak penonton yang juga
bergoyang dan bernyanyi mengikuti lagu tersebut. Di antara kerumunan penonton tersebut terlihat seorang wanita cantik yang juga ikut
bernyanyi dan bergoyang. Wanita tersebut tampak mencolok karena mengenakan blouse berwarna merah, sementara penonton lain
mengenakan baju berwarna lain. Kemudian si pria berambut pirang memegang perdana AS dan mempromosikannya dengan berkata, “Mau
nelpon paling murah langsung dari detik pertama plus gratis 5000 sms ke semua operator?”. Bersamaan dengan itu muncul tulisan “nelpon Rp
0,- ” di samping kanan kepalanya dan kemudian tulisan “GRATIS 5000 SMS” di samping kirinya. Kemudian terlihat salah satu penonton
laki-laki yang berteriak terkejut dan kegirangan mendengar
Universitas Sumatera Utara
perkataannya. Kemudian terlihat wanita cantik tadi sudah ada di atas panggung bersama si pria dan grup musik, tetap sambil bergoyang
mengikuti lagu. Lalu pria itu kembali berkata, “Beli Kartu AS sekarang juga”. Kemudian muncul tulisan “nelpon Rp 0,- GRATIS 5000 SMS +
Facebook Chatting” dan bersamaan itu terdengar suara laki-laki yang mengatakan “Paling murah ya Kartu AS”. Kemudian dilanjutkan
dengan munculnya tulisan “KARTU As Paling Murah”, di atas kanannya ada lambang TELKOMSEL dan di sebelah kiri bawahnya ada
tulisan dengan huruf yang jauh lebih kecil sebagai berikut: •
Gratis SMS berlaku ke semua operator •
Syarat ketentuan berlaku •
Info lengkap hubungi 116 atau www.telkomsel.com
Adapun lirik dari lagu yang dinyanyikan yang mengiringi scene kedua adalah sebagai berikut:
Beli dan langsung nikmati tarif murahnya Langsung dari menit pertama
Siang malam ke s’luruh Indonesia Jelas murahnya
Pada scene ini tampak jelas bahwa yang menjadi pemeran utama adalah si pria berambut pirang, yaitu ketika dia mempromosikan
Kartu As. Grup musik dan wanita cantik adalah pemeran pendamping, sementara kerumunan penonton adalah pemeran pembantu.
Universitas Sumatera Utara
2. Tataran konotatif
Pada scene ini setting ruangan yang tadinya di studio rekaman dengan nuansa kelabu berwarna abu-abu berubah menjadi suasana
pementasan yang sangat ceria berwarna abu-abu, merah dan putih. Suasana ceria ini dipertegas dengan adanya balon-balon dan
gelembung-gelembung sabun. Balon biasanya dipakai ketika ada perayaan pesta ulangtahun dan gelembung sabun biasanya dipakai
untuk bermain. Di dalam pesta dan permainan selalu ada suasana yang ceria dan menyenangkan. Musik dan lagu yang dimainkan menambah
nuansa ceria tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Kartu AS dapat memberikan perubahan yang menyenangkan dan nuansa ceria. Nuansa
yang membawa warna merah putih juga menggambarkan bahwa kartu AS dari Telkomsel yang merupakan operator terbesar di Indonesia.
Pakaian dari Klantink yang tadinya bernuansa abu-abu dan hitam berubah menjadi warna abu-abu, merah, putih dan hitam. Ini
menandakan perpindahan dari operator lain ke Kartu AS. Di antara kerumunan penonton terlihat seorang wanita cantik
yang mengenakan blouse berwarna merah, yang tak lain adalah Rianti Cartwright salah satu juri Indonesia Mencari Bakat. Rianti juga
terlihat ceria dan terlihat ikut menyanyi dan bergoyang. Penonton yang lain tidak ada yang mengenakan baju merah sehingga Rianti tampak
sangat mencolok di tengah kerumunan penonton tersebut. Penonton yang lain itu merepresentasikan orang-orang yang tidak menggunakan
kartu AS. Ekspresi gembira mereka yang ditunjukkan dengan ikut
Universitas Sumatera Utara
menyanyi dan bergoyang menandakan mereka senang dengan promosi terbaru kartu AS.
Sule memegang perdana AS dan mempromosikannya dengan berkata, “Mau nelpon paling murah langsung dari detik pertama plus
gratis 5000 sms ke semua operator?”. Bersamaan dengan itu muncul tulisan “nelpon Rp 0,- ” di samping kanan kepala Sule dan kemudian
tulisan “GRATIS 5000 SMS” di samping kirinya. Kemudian terlihat salah satu penonton laki-laki yang berteriak terkejut dan kegirangan
mendengar perkataan Sule tadi. Ekspresi terkejut ini menandakan bahwa sebelumnya tidak ada operator lain yang menawarkan promosi
seperti Kartu AS, yaitu nelpon Rp 0,- langsung dari detik pertama dan gratis 5000 sms ke semua operator. Ekspresi kegirangan menunjukkan
bahwa promosi terbaru Kartu AS ini menyenangkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kemudian terlihat Rianti sudah ada di atas panggung bersama Sule dan Klantink, tetap sambil bergoyang mengikuti lagu. Sule dan
Klantink awalnya adalah orang-orang dari kalangan menengah bawah yang akhirnya sukses di dunia entertainment dan dalam iklan ini
mereka merepresentasikan orang-orang dari kalangan menengah ke bawah. Sedangkan Rianti sebelum jadi artis memang dari kalangan
menengah ke atas, terlebih lagi Rianti adalah keturunan campuran Indonesia - Inggris. Posisi Rianti tadinya ada di bawah panggung
bersama penonton selanjutnya berpindah ke atas panggung bersama dengan Sule dan Klantink. Hal ini menepis bahwa Kartu AS selama ini
Universitas Sumatera Utara
dianggap produk Telkomsel untuk kalangan menengah ke bawah. Rianti yang berpindah ke panggung ingin menunjukkan bahwa kartu
AS juga dapat digunakan oleh kalangan menengah ke atas yang biasanya menjunjung tinggi prestige dan gengsi. Jadi bisa disimpulkan
bahwa Telkomsel ingin menunjukkan bahwa kini Kartu AS juga menambah prestige dan gengsi seseorang.
Slogan Kartu AS ini yaitu “Paling murah ya Kartu AS” dan “KARTU As Paling Murah” ingin menyatakan bahwa Kartu AS paling
murah dari operator lain, terlebih XL yang sebelumnya Sule juga membintangi iklannya. Slogan XL di iklan tersebut adalah “Beneran
Murahnya Nelpon Rp 25menit dari menit pertama”. Jelaslah juga bahwa promosi Kartu AS yaitu “nelpon Rp 0,- langsung dari detik
pertama dan gratis 5000 sms ke semua operator” ingin mengalahkan promosi dari XL tersebut.
Adapun lirik dari lagu yang dinyanyikan Sule dan Klantink yang mengiringi scene kedua adalah sebagai berikut:
Beli dan langsung nikmati tarif murahnya Langsung dari detik pertama
Siang malam ke s’luruh Indonesia Jelas murahnya
Lirik ini juga ingin menyampaikan bahwa Kartu AS mengalahkan XL. “Beli dan langsung nikmati tarif murahnya” menunjukkan bahwa
dengan membeli Kartu AS, kita bisa langsung menikmati tarif murahnya tanpa perlu daftar apa pun lagi, tidak seperti XL yang harus
Universitas Sumatera Utara
tekan 123 terlebih dahulu untuk memilih paket murah. “Langsung dari detik pertama” menunjukkan bahwa begitu dipakai untuk
menelepon, dari detik pertama langsung dikenakan tarif murah, tidak seperti XL yang harus menunggu sampai 1 menit terlebih dahulu.
“Siang malam ke s’luruh Indonesia” menunjukkan bahwa tarif murah Kartu AS tidak dibatasi oleh waktu, tidak seperti XL yang memiliki
tarif siang dan tarif malam. “Jelas murahnya” menunjukkan bahwa tarif murah Kartu AS itu jelas dan tidak berbelit-belit, tidak seperti XL yang
mengatakan operator jujur tetapi tarifnya tidak jelas dan berbelit-belit.
IV.2.2.3 Analisis Scene Penutup Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Gambar detik ke-27 Gambar detik ke-28
Gambar detik ke-29
Gambar detik ke-30
Gambar 4.6 Scene Penutup Iklan AS Versi “Sule – Cek 123”
Ilustrasi scene penutup Detik 26 - 30:
Pada scene ini terlihat seorang anak laki-laki yang mengenakan kaos biru berjalan mendekati Sule. Wajah anak itu tidak kelihatan karena
membelakangi kamera. Anak itu bertanya kepada Sule, “Kartu AS paling murah ya Om Sule?” Sule segera menjawab seraya menundukkan
Universitas Sumatera Utara
badannya, “Ho oh”. Kemudian anak itu tos dengan Sule dan mengacungkan kedua tangannya yang digenggam ke atas tanda bahwa dia
gembira. Bersamaan dengan itu Klantink dan Rianti bersorak senang. Sule pun melihat ke arah kamera dengan tersenyum.
Tabel 4.9 Ikon scene penutup iklan AS versi “Sule – Cek 123”
Penanda Signifier Petanda Signified
Sebuah panggung dengan nuansa abu-abu, merah, putih dan hitam.
Panggung pementasan Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang terikat sedada, pakaian; kemeja lengan panjang
digulung pendek berwarna putih, rompi motif wajik berwarna merah putih hitam,
celana panjang hitam dan sepatu putih. Pria dewasa
Sule
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
kemeja lengan panjang berwarna putih, syal abu-abu, suspender bergaris merah putih,
celana panjang hitam dan sepatu hitam. Pria dewasa
Wawan Klantink Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, badan gemuk, pakaian; kupluk motif kotak-kotak abu-abu hitam putih,
kemeja lengan pendek berwarna putih, dasi merah, celana panjang hitam dan sepatu
putih. Pria dewasa
Budi Klantink Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; topi rajut berwarna merah, kemeja putih,
sweater abu-abu, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa Lukin Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian; jas
abu-abu, scarf merah, celana panjang hitam dan sepatu hitam.
Pria dewasa Cak Mat Klantink
Manusia dengan tinggi badan ukuran dewasa, rambut pendek hitam, pakaian;
kemja lengan panjang berwarna putih, rompi abu-abu, kalung merah, celana
panjang hitam dan sepatu hitam. Pria dewasa
Ndowe Klantink Manusia dengan tinggi badan ukuran
dewasa, rambut pirang panjang bergelombang, blouse merah, celana
panjang hitam. Wanita dewasa
Rianti Cartwright Manusia dengan tinggi badan ukuran anak-
anak, rambut panjang sebahu, pakaian; kaus oblong biru, celana pendek jeans selutut
dan sepatu sandal. Anak laki-laki mirip Baim
Universitas Sumatera Utara
Pada scene penutup, teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain teknik pengambilan gambar medium long shot dan medium
close up. Teknik pengambilan gambar medium long shot pada detik ke-27, digunakan untuk menggambarkan banyak bagian dari scene yang ada yaitu
keseluruhan subjek yang ingin ditonjolkan. Sedangkan teknik pengambilan gambar medium close up pada detik ke-28, ke-29 dan ke-30, digunakan
untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton melihatnya dengan jelas.
Sudut pandang pengambilan gambar menggunakan eye level yang menandakan gambar yang dihasilkan terlihat sejajar antara subjek dan
pemandang. Tipe lensa yang digunakan pada semua gambar adalah lensa tele. Lensa tele menciptakan gambar yang voyeuristik dan terkesan ada
kedekatan antar personal antar subjek. Seluruh gambar dalam scene ini menggunakan deep focus, artinya semua unsur dalam gambar adalah
penting. Pencahayaan menggunakan high key yang dapat menimbulkan kesan riang dan cerah dalam gambar. Keseluruhan gambar dalam scene
pertama menggunakan teknik penyuntingan “cut” yaitu perpindahan dari gambar satu ke gambar lainnya yang mewujudkan sebuah bentuk
kesinambungan gambar. 1.
Tataran denotatif Seorang anak laki-laki yang mengenakan kaos biru berjalan mendekati
pria berambut pirang. Wajah anak itu tidak kelihatan karena membelakangi kamera. Anak itu bertanya kepada pria tersebut, “Kartu
AS paling murah ya Om Sule?” Ini berarti bahwa pria berambut pirang
Universitas Sumatera Utara
tersebut bernama Sule. Sule pun segera menjawab seraya menundukkan badannya, “Ho oh” yang berarti ya. Kemudian anak itu
pun tos dengan Sule dan kemudian mengacungkan kedua tangannya yang digenggam ke atas yang menunjukkan bahwa dia gembira.
Bersamaan dengan itu semua anggota grup musik dan si wanita cantik bersorak senang. Sule pun melihat ke arah kamera dengan tersenyum.
2. Tataran konotatif
Anak laki-laki berbaju biru tersebut merepresentasikan Baim yang menjadi bintang bersama Sule di iklan XL. Hal ini dapat dilihat jelas
dari rambutnya yang persis sama seperti rambut Baim. Baju biru juga melambangkan ikon warna XL. Suara dari anak itu juga sangat mirip
dengan Baim. Munculnya anak yang merepresentasikan Baim ini memastikan bahwa promosi kartu AS di iklan ini ingin menyaingi
promosi kartu XL yang dibintangi Sule dan Baim. Anak itu bertanya kepada Sule, “Kartu AS paling murah ya Om
Sule?” Sule pun segera menjawab seraya menundukkan badannya, “Ho oh”. Kata “ho oh” merupakan bahasa pasaran yang berarti “ya”. Adegan
tos yang dilakukan Sule dengan anak itu menandakan sikap bersahabat. Adegan tos dikategorikan sebagai komunikasi non-verbal. Komunikasi
non-verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non-verbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Adegan tos merupakan suatu bentuk komunikasi tanpa kata yang
menggunakan suatu gerak isyarat yang dapat dimaknai. Makna yang
Universitas Sumatera Utara
tersirat dari adegan tos adalah tanda kekompakan atau tanda “persetujuan” atas suatu tindakan yang telah dilakukan. Ini berarti anak
itu yang merepresentasikan Baim setuju bahwa kartu AS yang paling murah, bukan XL. Kemudian anak itu mengacungkan kedua tangannya
yang digenggam ke atas. Adegan ini juga merupakan komunikasi non- verbal. Anak itu membelakangi kamera sehingga wajahnya tidak
terlihat, jadi untuk mengekspresikan kegembiraannya digunakan gerakan tangan yang digenggam ke atas. Bersamaan dengan itu semua
anggota grup musik dan si wanita cantik bersorak senang. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menyambut gembira bergabungnya
“Baim” dengan mereka. Setelah itu terlihat Sule yang melihat ke arah kamera dengan tersenyum. Pada saat itu terlihat jelas sekali komunikasi
non-verbal yang Sule lakukan melalui tatapan mata dan senyumannya. Tatapan dan senyuman Sule itu bermakna mengejek, yaitu bahwa dia
berhasil “menghasut” anak tersebut.
IV.2.3 Analisis Data Iklan XL versi “Sule-Baim” dan Iklan AS versi “Sule - Cek 123” secara keseluruhan
Iklan XL versi “Sule – Baim” berpusat pada Baim, yaitu seorang anak kecil yang jujur dan polos. Hal ini ditunjukkan ketika dia diminta untuk
mengatakan bahwa Sule ganteng, tetapi dia malah mengatakan bahwa Sule jelek, karena dia menganggap bahwa Sule memang jelek. Meskipun Sule telah
memberikannya permen, dia tetap mengatakan bahwa Sule jelek. Juga ketika Putri Titian meminta Baim untuk menjawab panggilan masuk di telepon selulernya dan
mengatakan bahwa dia sedang tidur. Dengan kepolosannya Baim malah
Universitas Sumatera Utara
menjawab si penelepon dengan berkata, “Tadi kata Kakak Tiannya, lagi tidur”. Kejujuran dan kepolosan Baim inilah yang ingin ditunjukkan XL. Dengan slogan
“Sejujur Baim sejujur XL dan seakrab Baim seakrab XL”, XL ingin menyampaikan bahwa promosi XL jujur dan transparan, tanpa menyembunyikan
sesuatu layaknya operator lain, juga bahwa XL dekat dengan konsumennya dan mengerti kebutuhan konsumennya.
Beberapa bulan kemudian, iklan AS menggunakan bintang iklan yang sama yaitu Sule, yang tampil bersama Klantink dan Rianti Cartwright. Pemilihan
Sule dan Klantink didasarkan karena mereka yang dulunya adalah orang dari kalangan menengah ke bawah yang akhirnya sukses di dunia entertainment. Sule
adalah seorang komedian sukses dan Klantink adalah pengamen yang sukses setelah mengikuti kontes Indonesia Mencari Bakat. Tetapi bukan hanya mereka,
ada Rianti Cartwright yang dari kalangan menengah ke atas. Penggabungan kedua kalangan ini menunjukkan bahwa Kartu AS dapat digunakan oleh semua kelas
ekonomi karena tarifnya murah tetapi mempunyai nilai prestige yang tinggi. Dominasi warna pada scene pertama yaitu abu-abu menandakan nuansa kelabu.
Bahkan menurut artikel di www.precisionintermedia.com, warna abu-abu secara psikologis mencerminkan depresi yang berarti bahwa kondisi pada saat itu sangat
tidak baik. Tetapi pada scene kedua, dominasi warnanya adalah merah, yang mencerminkan semangat. Bahkan suasana yang digambarkan juga adalah
keceriaan, dengan adanya musik, balon dan gelembung sabun. Perubahan nuansa ini menggambarkan bahwa Kartu AS dapat merubah suasana yang sebelumnya
kelabu dan penuh depresi karena tarif yang mahal dari operator lain, menjadi suasana yang penuh keceriaan dan semangat karena tarif murahnya.
Universitas Sumatera Utara
Dari analisis semiotika yang penulis lakukan terhadap iklan XL versi “Sule – Baim” dengan iklan AS versi “Sule – Cek 123” ini adalah bahwa iklan AS
merupakan pembalasan dari iklan XL, yang intinya adalah ingin menyatakan bahwa Kartu AS lebih baik dari XL. Hal ini menunjukkan adanya gambaran
persaingan dalam iklan XL versi “Sule – Baim” dengan iklan AS versi “Sule – Cek 123”. Gambaran persaingan tersebut terlihat pada iklan AS versi “Sule – Cek
123”. Beberapa hal yang menunjukkan gambaran persaingan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkataan “Cek cek 123 cek” yang kemudian disambung dengan “Cek-123
mulu, kelamaan, langsung aja” merupakan sindiran kepada XL yang mempunyai slogan “Cek 123” yang artinya tekan 123 untuk mendapatkan
beraneka ragam promosi dari XL. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Kartu As ingin menyatakan bahwa cara “Cek 123” itu tidak efektif karena menghabiskan
waktu, lebih baik Kartu As yang promosinya langsung tanpa perlu “Cek 123”. b.
Lirik lagu atau jingle dalam iklan AS ingin menyampaikan bahwa Kartu AS mengalahkan XL. “Beli dan langsung nikmati tarif murahnya” menunjukkan
bahwa dengan membeli Kartu AS, kita bisa langsung menikmati tarif murahnya tanpa perlu daftar apa pun lagi, tidak seperti XL yang harus tekan
123 terlebih dahulu untuk memilih paket murah. “Langsung dari detik pertama” menunjukkan bahwa begitu dipakai untuk menelepon, dari detik
pertama langsung dikenakan tarif murah, tidak seperti XL yang harus menunggu sampai 1 menit terlebih dahulu. “Siang malam ke s’luruh
Indonesia” menunjukkan bahwa tarif murah Kartu AS tidak dibatasi oleh waktu, tidak seperti XL yang memiliki tarif siang dan tarif malam. “Jelas
Universitas Sumatera Utara
murahnya” menunjukkan bahwa tarif murah Kartu AS itu jelas dan tidak berbelit-belit, tidak seperti XL yang mengatakan operator jujur tetapi tarifnya
tidak jelas dan berbelit-belit. c.
Kemunculan seorang anak laki-laki yang mirip Baim di scene penutup. Hal ini dapat dilihat jelas dari rambutnya yang persis sama seperti rambut Baim. Baju
biru juga melambangkan ikon warna XL. Suara dari anak itu juga sangat mirip dengan Baim. Munculnya anak yang merepresentasikan Baim ini memastikan
bahwa promosi kartu AS di iklan ini ingin menyaingi promosi kartu XL yang dibintangi Sule dan Baim.
d. Dialog yang terjadi dari anak laki-laki yang mirip Baim dengan Sule. Anak itu
bertanya kepada Sule, “Kartu AS paling murah ya Om Sule?” Sule pun segera menjawab seraya menundukkan badannya, “Ho oh”. Kata “ho oh” merupakan
bahasa pasaran yang berarti “ya”. Kemudian dilanjutkan dengan adegan tos antara Sule dan “Baim”, kemudian ekspresi girang “Baim” yang ditunjukkan
dari tangannya, dan kontak mata dan senyuman yang diarahkan Sule ke kamera. Kesemuanya itu menunjukkan persaingan antara Kartu As dengan XL.
Menurut peneliti, gambaran persaingan yang terlihat pada iklan tersebut sesungguhnya sudah melanggar kode etik periklanan yang tercantum dalam
Etika Pariwara Indonesia, Ketentuan 1.21 yang isinya, “Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung”.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan bab-bab yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran persaingan yang terjadi dalam iklan kartu seluler XL versi
“Sule – Baim” dan iklan kartu seluler AS versi “Sule – Cek 123” terlihat dalam hal-hal berikut ini:
a. Perkataan “Cek cek 123 cek” yang kemudian disambung dengan
“Cek-123 mulu, kelamaan, langsung aja”. b.
Lirik lagu atau jingle dalam iklan AS yaitu: “Beli dan langsung nikmati tarif murahnya, langsung dari detik pertama, siang malam ke
s’luruh Indonesia, jelas murahnya”. c.
Kemunculan seorang anak laki-laki yang mirip Baim di scene penutup.
d. Dialog dan adegan tos antara anak laki-laki yang mirip Baim dengan
Sule serta ekspresi girang anak tersebut yang ditunjukkan dari tangannya,
e. Kontak mata dan senyuman yang diarahkan Sule ke kamera.
Universitas Sumatera Utara