Analisis Statistik Deskriptif Uji Autokorelasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Desain Penelitian

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 34 Perusahaan dan dari 34 perusahaan tersebut terpilih 22 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel dapat dilihat secara jelas pada lampiran.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan manufaktur dari tahun 2009 sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Berikut ini merupakan deskripsi data statistik dari seluruh data yang digunakan secara umum dalam penelitian ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 1 Deskriptif Statistik Sumber : Data Olahan SPSS, 2013 Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Current Ratio CR memiliki jumlah sampel N sebanyak 66, nilai minimum 0,30, nilai maksimum 15,09, mean nilai rata-rata sebesar 3,5270 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 2,92107. 2. Variabel LongTerm Debt Equity Ratio LtDER memiliki jumlah sampel N sebanyak 66, nilai minimum 0,01, nilai maksimum 3,03, mean nilai rata-rata sebesar 0,4276 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 0,61906. 3. Variabel Total Asset Turnover TATO memiliki jumlah sampel N sebanyak 66, nilai minimum -0,03, nilai maksimum 9,07, mean nilai rata-rata sebesar 0,3702 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 1,12060. 4. Variabel Return on Assets ROA memiliki jumlah sampel N sebanyak 66, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,64, mean nilai rata-rata sebesar 0,0827 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 0,12621. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 66 .30 15.09 3.2570 2.92107 LtDER 66 .01 3.03 .4276 .61906 TATO 66 -.03 9.07 .3702 1.12060 ROA 66 .00 .64 .0827 .12621 HARGA SAHAM 66 84.75 3900.00 815.7197 876.31499 Valid N listwise 66 Universitas Sumatera Utara 5. Variabel Harga Saham memiliki jumlah sampel N sebanyak 66, nilai minimum 84,75 nilai maksimum 3900,00, mean nilai rata-rata sebesar 815,7197 dan Standart Deviation atau Simpangan Baku sebesar 876,31499.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan model kolgomorov-smirnov. Menurut Ghozali 2005:115 memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari: a nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal, b nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 2 Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji statistik pada One-Sample Kolgomorov-Smirnov nilai signifikansinya Asymp. Sig. 2-tailed pada tabel tersebut adalah 0,020. Karena p = 0,020 0,05 maka dapat disimpulkan data tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan treatment atau perbaikan pada data tersebut agar dapat memenuhi Uji Normalitas. Menurut Syafrizal et.all 2008 : 62 Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu: 1. lakukan transformasi data, misalnya mengubah data menjadi bentuk logaritma Log atau natural Ln. 2. menambah jumlah data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 8.30009610E2 Most Extreme Differences Absolute .187 Positive .187 Negative -.135 Kolmogorov-Smirnov Z 1.517 Asymp. Sig. 2-tailed .020 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Olahan SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara 3. menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab tidak normalnya data. 4. menerima data apa adanya. Oleh karena itu, guna memenuhi uji normalitas maka peneliti akan mentransformasikan data penelitian ini kedalam bentuk Logaritma Log, kemudian data diuji ulang dengan menggunakan uji normalitas. Hasil Uji Normalitas pada data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4. 3 Uji Normalitas Setelah Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 62 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .86519715 Most Extreme Differences Absolute .094 Positive .084 Negative -.094 Kolmogorov-Smirnov Z .737 Asymp. Sig. 2-tailed .649 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Olahan SPSS, 2013 Berdasarkan hasil Uji Normalitas tabel 4.3 dengan data yang telah ditransformasi ke dalam bentuk logaritma, maka hasil yang di dapatkan adalah data telah terdistribusi secara normal karena dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.737 dan signifikansinya pada 0.649. Universitas Sumatera Utara Maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal, karena p = 0.649 0,05 dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histogram, dan normal probability plot yang terdistribusi normal. Gambar 4. 1 Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 2 Uji Normalitas Data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak melenceng Skewness ke kiri maupun ke kanan. Data yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Menurut Ghozali 2005:112 pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis Universitas Sumatera Utara diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyebaran data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolineraitas dilakukan untuk melihat apakah antara variabel- variabel terdapat multikolinearitas atau tidak. Menurut ghozali 2005:91 Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari: 1. nilai tolerence dan lawannya, 2. Variance Inflatin Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2005:91. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4. 4 Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.021 .396 17.729 .000 LN CR .090 .205 .064 .437 .663 .649 1.542 LN LtDER -.138 .106 -.183 -1.297 .200 .687 1.456 LN TATO -.096 .098 -.125 -.979 .332 .836 1.196 LN ROA .418 .127 .425 3.284 .002 .819 1.221 a. Dependent Variable: LN HARGA SAHAM Sumber: Data Olahan SPSS, 2013 Berdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hal tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada satupun variabel Independen yang memiliki VIF di atas 10 ataupun Tolerance dibawah 0,1. Dari hasil uji multikolineraitas ini di dapatkan bahwa nilai VIF untuk Current Ratio CR adalah 1,542 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,649 0,1. Nilai VIF untuk Longterm Debt Equity Ratio LtDER adalah 1,456 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,687 0,1. Nilai VIF untuk Total Asset Turnover TATO adalah 1,196 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,836 0,1. Nilai VIF untuk Return on Asset ROA adalah 1,221 10 dan nilai Tolerance sebesar 0,819 0,1. Kesimpulan dari Uji Multikolinearitas ini adalah bahwa semua variabel independen telah lolos dari Uji multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005:105 Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk menentukan ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot pada gambar 4.3. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2005:105 adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka o dan y, maka tidak heterokedasitas. Berikut ini peneliti menampilkan grafik scatterplot untuk melihat hasil ujiheterokedastisitas dalam penelitian ini pada gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. 3 Uji Heterokedastisitas Pada gambar 4.3 pada grafik Scatterplot diatas dapat terlihat bahwa titik data menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan pada grafik scatterplot diatas juga dapat terlihat bahwa tidak tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson DW. Menurut Sugiyono 2006:76 mengemukakan bahwa terjadinya Autokorelasi jika nilai Durbin- Watson DW memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson DW 5. Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Autokorelasi pada Tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4. 5 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .469 a .220 .165 .89504 .220 4.018 4 57 .006 2.032 a. Predictors: Constant, LN ROA, LN LtDER, LN TATO, LN CR b. Dependent Variable: LN HARGA SAHAM Bedasarkan Tabel 4.5 tentang Uji Autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson DW adalah 2,032 5. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi Autokorelasi dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108