BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Medan sebagai sebuah kota dapat didekati dari dua aspek, yaitu aspek fisik pengkotaan fisik dan aspek mental pengkotaan mental. Aspek fisik meliputi
geografis, luas wilayah, iklim, kepadatan penduduk, dan tata guna tanah yang non agraris. Sedangkan aspek mental berhubungan dengan orientasi nilai serta kebiasaan
atau gaya hidup masyarakat kota. Daldjoeni, 1987 dalam Menno 1992. Kota Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara, dilihat dari aspek
fisik kota Medan, secara geografis kota Medan terletak antara 2 .27
’
-2 .47
’
Lintang Utara dan 98
.35
’
-98
0.
44’ Bujur Timur. Secara administratif, kota Medan sebelah utara berbatasab dengan Selat Malaka, di sebelah selatan, sebelah barat, dan sebelah
timur berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar atau 265,10 Km
2
atau sama dengan 3,6 dari total luas wilayah provisnsi Sumatera Utara, dengan jumlah penduduk pada
akhir tahun 2007 mencapai 2.999.851 jiwa Sri Purnamawati, 2009 dikutip dari Dinas Kebersihan Pemko Medan. Disamping itu sebagian wilayah kota Medan merupakan
tanah non agraris yang diperuntukan bagi perkantoran, pusat-pusat perbelanjaan dan bandara. Dengan demikian Kota Medan memiliki modal dasar pembangunan dengan
jumlah penduduk dan letak geografis secara peranan regional yang relatif besar Pemko Medan, 2006.
Sebagai salah satu pusat perekonomian regional terpenting di pulau Sumatera dan salah satu dari tiga kota metropolitan terbesar di Indonesia, kota Medan
Universitas Sumatera Utara
memiliki posisi dan kedudukan srategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan perdagangan barang dan jasa secara regional atau internasional di kawasan barat
Indonesia, termasuk juga di dalamnya perdagangan kosmetik Sri Purnamawati, 2009.
Berdasarkan data dari beacukai Belawan, selama periode Januari Sampai dengan Juli 2009, diperoleh gambaran bahwa kosmetik yang masuk ke Kota Medan
melalui Pelabuhan Belawan bernilai lebih kurang 6 enam milyar rupiah. Kosmetik yang masuk ke Kota Medan melalui Pelabuhan Belawan tersebut merupakan
sebagian dari kosmetik yang diperdagangkan di Kota Medan, selain yang berasal dari Jakarta dan daerah lainnya. Sri Purnamawati, 2009.
Selain itu Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, dituntut untuk tampil menjadi Kota yang bersih dan asri, ditambah lagi dengan adanya
penghargaan adipura yang diperoleh Pemerintah Kota Medan yang sudah selayaknya untuk dipertahankan. Dalam hal ini, Dinas Kebersihan merupakan salah satu instansi
yang bertanggung jawab untuk masalah kebersihan Kota Medan. Secara geografis Dinas Kebersihan Kota Medan terletak di jalan Pinang
Baris nomor 114 Medan. Visi Dinas Kebersihan Kota Medan adalah terwujudnya pelayanan kebersihan yang prima. Untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan misi
sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur guna membentuk aparatur Dinas
Kebersihan berdedikasi tinggi dan profesional dalam pelayanan kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kebersihan yang berteknologi berdaya guna dan berhasil guna dalam penyapuan, pengumpulan, perwadahan, pengangkutan,
dan pemusnahan sampah pengolahan pemanfaatan sampah menjadi bernilai ekonomis, guna meningkatkan kualitas pelayanan kebersihan kota yang
berwawasan lingkungan. 3. Meningkatkan pendapatan asli daerah dengan meningkatkan peran serta
masyarakat untuk membayar retribusi pelayanan kebersihan guna meningkatkan kualitas pelayanan kebersihan.
4.2. Karakteristik Responden