Polimorfisme Gen Bcl-2 Polimorfisme Genetik

berikatan dengan Bcl-2 dan Bcl-xL dan menyebabkan inhibisi terhadap efek anti-apoptosis IAP, dua protein proapoptotik lainnya yaitu Bax dan Bak dapat aktif dan menyebabkan pelepasan sitokrom c dari mitokondria. Melalui mekanisme inilah Bad dapat memicu terjadinya apoptosis yaitu dengan menghambat efek perlindungan dari Bcl-2 dan Bcl-cL. Bad yang bebas dapat dinonaktifkan melalui proses fosforilasi. Bad yang telah difosforilasi akan diikat oleh chaperone protein dimana salah satunya adalah protein 14-3-3 Desagher et al, 2000. Konsentrasi Bcl-2 UmL telah dianalisis pada cedera otak. Dengan pemeriksaan Enzyme-linked immunosorbent assay ELISA diperoleh bahwa puncak konsentrasi Bcl-2 adalah pada hari ke-3 dan ke-4 setelah trauma Lee et al, 2004; Xiong et al, 2001. Konsentrasi Bcl-2 lebih tinggi pada wanita daripada laki-laki karena pengaruh estrogen Soustiel et al, 2005; Wise et al, 2000 ; Zhang et al, 2004 dan Bcl-2 lebih berperan sebagai neuroprotektor pada wanita. Estrogen juga terdapat pada laki-laki sebagai testosteron yang dirubah menjadi estradiol pada otak. Estrogen memunyai efek neuroproteksi dengan cara mempertahankan CBF, memiliki sifat antioxidant, menghalangi cedera excitotoxic, dan mempromosikan produksi growth factor Soustiel et al, 2005; Wise et al, 2000.

2.10 Polimorfisme Gen Bcl-2

Berdasarkan penelitian dari Hoh dan kawan-kawan 2010, yang memeriksa hubungan antara variasi genetik pada gen Bcl-2 dengan hasil Universitas Sumatera Utara akhir cedera kepala, ternyata terdapat hubungan antara genotip Bcl-2dan fungsi global setelah cedera kepala. Penggunaan tagging single nucleotide polymorphisms tSNP untuk Bcl-2menunjukan karakteristik seluruh variasi genetik di dalam dan sekeliling gen serta kumpulan polimorfisme di dalam gen secara efisien. Berdasarkan data Hapmap dijumpai 20 tSNP untuk gen Bcl-2dengan minor allele frequency MAF ≥ 30 dan r2 ≥ 0,8 yaitu rs1026825, rs12454712, rs12968517, rs1381548, rs1481031, rs17756073, rs17759659, rs1801018, rs1944419, rs3810027, rs4456611, rs4941185, rs7230970, rs7236090, rs8083946, rs899968, rs949037, rs7231914, rs8089538, dan rs2850762 gambar 23. Gambar 11. Gen Bcl-2dengan tSNP pada Kromosom 18q21Hoh et al, 2010. Berdasarkan analisis multivariat diperoleh bahwa ada empat tSNP yang signifikan berpengaruh pada hasil akhir klinis setelah cedera kepala, yaitu rs17759659, rs1801018, rs7236090 dan rs949037.Pada penelitian Universitas Sumatera Utara ini dicari hubungan antara polimorfism gen Bcl-2rs17759659, rs1801018, rs7236090 dan rs949037 dengan Glasgow Outcomes Scale GOS dan Disability Rating Scale DRS. Kematian dan Neurobehavioral Rating Scale-Revised NRS-R pada cedera kepala berat yang dianalisis pada bulan ke 3, 6, 12 dan 24 Hoh et al, 2010.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa alell variant untuk rs17759659 dan rs1801018 berhungan dengan hasil yang lebih jelek GOS dan DRS, tingkat kematian yang lebih tinggi, dan NRS-R yang jelek. Sebaliknya, homozigot alell wild-type untuk rs7236090 dan varian homozigot dari rs949037 berhubungan dengan hasil yang lebih baik GOS dan DRS. Hasil data ini mendukung kemungkinan bahwa polimorfisme genetik pada gen Bcl-2memengaruhi hasil akhir setelah cedera kepala berat Hoh et al, 2010.

2.11 Polimorfisme Genetik

Pada manusia gen BDNF terletak pada kromosom 11. Allel Val66Met rs6265 adalah suatu single polymorphism nucleotide dalam gen yang menyebabkan adenine dan guanine allel. Hasil dalam variasi antara valine dan methionine ada pada codon 66 Bath et al,2006. Polimorfisme genetik adalah perbedaan dalam urutan DNA di antara individu, kelompok, dan populasi. Akibat dari Single Nucleotide Polymorphisms SNPs, pengulangan urutan, insersi, delesi, dan rekombinasi. Polimorfisme genetik dapat disebabkan oleh faktor kebetulan mutasi atau faktor eksternal seperti virus atau radiasi Purohit, 2009. Universitas Sumatera Utara Dalam Mendel’s Principles of Heredity karangan William Bateson 1902, digunakan istilah allelomorph untuk menggambarkan adanya alelleyang terbentuk akibat variasi pada urutan basa nitrogen. Variasi tersebut merupakan akibat peristiwa mutasi yang diikuti oleh aksi evolusi, seperti seleksi alam atau drift yang akan menyebarkan alelle mutan ke dalam populasi. Lokus telah dideskripsikan menjadi polimorfik dan monomorfik dengan memperhatikan adanya variasi alelle dalam suatu populasi. Sebuah definisi yang praktis dan berguna menyebutkan bahwa lokus polimorfik adalah suatu keadaan ketika ada dua atau lebih alelle yang membentuk populasi yang sama dan alelle yang paling umum memiliki frekuensi kesamaan sekitar 99 atau kurang Harris, 1980. Individu dengan alelle yang sama pada suatu lokus akan disebut genotipe homozigot, yang berbeda disebut genotipe heterozigot. Fenotipe yang diekspresikan menimbulkan perbedaan klinis antar-individu dalam suatu populasi. Alelle dengan frekuensi yang kurang dari 1 disebut sebagai varian langka dan alelle yang memiliki frekuensi varian yang lebih tinggi disebut polimorfik. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 2 dari populasi akan menjadi heterozigot pada lokus polimorfik Harris, 1980; Fisher, 1930. Selain itu, telah diketahui bahwa kurang dari 5 dari genom manusia merupakan coding DNA dan sebagian besar polimorfisme genetik terjadi pada area non-coding DNA yang merupakan area yang relatif tidak memiliki kemaknaan klinis Fisher, 1930. Universitas Sumatera Utara

2.12 Autofagositosis