4.9.4 Kelompok dengan pola peningkatan kadar BDNF
Kadar BDNF dinyatakan meningkat jika peningkatan kadar hari kelima 400 pgmL dibandingkan hari pertama. Empat puluh enam subjek
penelitian mengalami peningkatan kadar BDNF, 24 subjek cedera kepala sedang dan 22 subjek cedera kepala berat. Peningkatan BDNF paling
banyak terjadi pada kelompok perlakuan ACTH
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
, yaitu pada 30 sampel 14 CKS dan 14 CKB. Pada kelompok CKS, lima sampel
dengan perlakuan standar dan lima sampel dengan perlakuan inhibitor HMG CoA reduktase mengalami peningkatan. Pada kelompok CKB, lima
sampel dengan perlakuan standar dan tiga sampel dengan perlakuan inhibitor HMG CoA reduktase juga mengalami penurunan. Tidak ada
perbedaan klinis yang bermakna antara kelompok dengan peningkatan kadar BDNF dengan kelompok dengan pola sedikit perubahan dan pola
penurunan.
4.9.5 Kelompok dengan pola sedikit perubahan kadar BDNF
Kadar BDNF dinyatakan tidak berubah jika baik peningkatan maupun penurunan kadar BDNF hari kelima tidak melebihi 400 pgmL
dibandingkan hari pertama. Empat puluh lima sampel tidak mengalami perubahan kadar BDNF, 22 pada CKS 9 anggota kelompok perlakuan
standar, 4 anggota kelompok perlakuan ACTH
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
dan 9 anggota kelompok perlakuan inhibitor HMG CoA reduktase dan 23 pada
CKB 9 anggota kelompok perlakuan standar, 4 anggota kelompok
Universitas Sumatera Utara
perlakuan ACTH
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
dan 10 anggota kelompok perlakuan inhibitor HMG CoA reduktase.
4.9.6 Kelompok dengan pola penurunan Kadar BDNF
Kadar BDNF dinyatakan menurun jika penurunan kadar hari kelima 400 pgmL dibandingkan hari pertama. Dua belas sampel sampel
cedera kepala mengalami penurunan bermakna, tujuh pada kelompok CKS tiga di antarnya anggota kelompok perlakuan standar, satu sampel
anggota kelompok perlakuan ACTH
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
Gambaran lama rawatan dan hasil akhir klinis sesuai pola perubahan kadar BDNF dapat dilihat pada tabel 4.12. Tidak dijumpai
perubahan signifikan sehubungan hari rawatan dan hasil akhir klinis, baik Barthel Indeks dan MMSE, antara ketiga kelompok.
, dan tiga sisanya anggota kelompok perlakuan Inhibitor HMG CoA reduktase dan lima pada
kelompok CKB dua sampel anggota kelompok perlakuan standar dan tiga sampel anggota kelompok perlakuan inhibitor HMG CoA reduktase.
Tabel 4.13 Gambaran hari rawatan dan hasil akhir klinis menurut pola perubahan kadar BDNF
Gambaran Hari Rawatan dan Hasli Akhir klinis sesuai pola perubahan kadar BDNF
Hal CKS
CKB
Standar ACTH
In HMG
CoA red
Standar ACTH
In HMG
CoA red
Hari rawatan
Universitas Sumatera Utara
- Pola peningkatan
10,8 ± 6,5
7,7 ± 5,6
6,2 ± 1,9
21 ± 4,2 17,5 ±
3,0 -
- Pola tidak ada perubahan
12,9 ± 6,9
5,5 ± 1,7
9,1 ± 3,2
20,2 ± 3,2
16 ± 3,4
20,3 ± 2,7
- Pola penurunan
10 ± 2,6 9
9,67 ± 6,3
23 ± 1,4 -
22 ± 7,8
Barthel Indeks - Pola
peningkatan 81 ± 9,6
95,7 ± 4,7
99 ± 2,2
57,5 ± 3,5
74,3 ± 11,9
- - Pola tidak
ada perubahan 82,2 ±
16,2 96,3 ±
2,5 90 ±
8,6 63,3 ± 5
75 ± 10,8
64,5 ± 9,3
- Pola penurunan
90 ± 5 90
93,3 ± 7,6
62,5 ± 10,6
- 76,7 ±
11,5 MMSE
- Pola peningkatan
18,6 ± 10,7
24,9 ± 3,4
26,4 ± 4,1
9,1 ± 9,9
- - Pola tidak
ada perubahan 16±
12,4 27,5 ±
2,5 19,9 ±
4,7 1,8 ±
5,3 13,5 ±
9,9 4,2 ±
8,9 - Pola
penurunan 22,7 ±
4,2 30
23,7 ± 5,1
- 7,3 ±
12,7
Tabel 5.1 menunjukkan gambaran hasil akhir klinis dan lama rawatan menurut perubahan kadar BDNF
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan, terutama pada usia muda. Sampai saat ini, masih dilakukan
penelitian-penelitian mengenai cara penatalaksanaan cedera kepala yang optimal, baik medikamentosa maupun teknik pembedahan. Berbagai obat
neuroprotektor telah diproduksi untuk memperbaiki hasil akhir klinis cedera kepala, seperti golongan piracetam, choline, pyritinol
dihydrochloride monohydrate, antagonis gluatamat, antioksidan,
neuropeptida, dan caspase inhibitor. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan golongan antagonis glutamate seperti
simvastatin dan golongan neuropeptida seperti ACTH
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
.
Penelitian ini merupakan yang pertama kali membandingkan penggunaan dua neuroprotektor multipoten yaitu ACTH
Parameter yang digunakan adalah kadar Bcl-2 dan BDNF dalam serum, yang kemudian dihubungkan dengan hasil akhir saat penderita pulang dari
rumah sakit dengan mengukur Barthel Indeks dan nilai MMSE.
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
dan inhibitor HMG CoA dengan menggunakan parameter Bcl-2 dan BDNF serum secara invivo pada cedera kepala. Selama ini, ACTH
4- 10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
digunakan pada stroke iskemik sedangkan inhibitor HMG CoA reduktase digunakan sebagai antikolesterol. Penelitian sebelumnya
kebanyakan terbatas pada uji hewan percobaan.
137
Universitas Sumatera Utara