dari 941,39 ± 486,84 pgmL menjadi 1028,45 ± 564,51 pgmL. Chiaretti et al 2003 melakukan pemeriksaan BDNF plasma dan CSF anak-anak
dengan trauma kepala pada 2 jam pertama dan 24 jam pertama setelah trauma. Mereka menemukan bahwa BDNF dapat dideteksi baik pada CSF
maupun plasma. Pada penelitian tersebut, ditemui penurunan kadar BDNF CSF yang bermakna pada 24 jam pertama trauma, yaitu
4854±1303.7 pgml pada 2 jam setelah trauma menjadi 593±114.8 pgml. Sementara itu, penurunan kadar BDNF plasma tidak bermakna, yaitu
21542.1±6214.1 pgml pada 2 jam pertama dan 20870.7±5890.2 pgml setelah 24 jam.
5.2.2 Kelompok Perlakuan dengan ACTH
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
Pada penelitian ini, terjadi peningkatan kadar BDNF sebesar 1,85 kali pada kelompok CKS 955,81 ± 445,68 pgmL pada hari pertama dan
1764,69 ± 559,69 pgmL pada hari kelima dan 2,03 kali pada kelompok CKB 990,30 ± 454,03 pgmL pada hari pertama dan 1769,80 ± 597,58
pgmL pada hari kelima setelah pemberian ACTH
10
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
. Shadrina et al 2001 melaporkan peningkatan BDNF sampai delapan kali
lipat setelah pemberian ACTH
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
pada kultur primer glia dari basis forebrain tikus. Dolotov 2006 menjumpai peningkatan kadar BDNF
sebesar 1,4 kali pada hippocampus tikus setelah pemberian ACTH
4- 10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
dengan dosis 500 μgkg intranasal.
Pada penelitian ini, dilakukan pemberian mengenai pemberian ACTH
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
pada penderita cedera kepala dalam hubungannya dengan peningkatan BDNF
Universitas Sumatera Utara
merupakan penelitian klinik yang pertama. Dosis yang diberikan adalah berturut-turut setiap harinya 9mghari, 6mghari, 3mghari, 3mghari, dan
3mghari. Gusev dan Skvortsova 2003 melakukan penellitian pada penderita
stroke iskemik dengan memberikan ACTH
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
intranasal selama lima hari pada empat kelompok, yaitu kelompok plasebo,
kelompok dengan dosis 6mghari, 12mghari, dan 18mghari. Dilakukan pemeriksaan Bcl-2 dan BDNF pada hari ketiga dan ketujuh. Dari hasil
penelitian ini, diperoleh kadar Bcl-2 dan BDNF dalam serum meningkat.
5.2.3 Kelompok Perlakuan dengan Inhibitor HMG CoA Reduktase
Pada kelompok cedera kepala sedang, terjadi peningkatan kadar BDNF yang tidak bermakna setelah pemberian inhibitor HMG CoA
reduktase. Peningkatan tersebut terjadi dari 1015,71 ± 493,34 pgmL pada hari pertama menjadi 1179,02 ± 417,22 pgmL pada hari kelima. Pada
kelompok cedera kepala berat, juga terjadi peningkatan kadar BDNF yang tidak bermakna, dari 953,83 ± 459,50 pgmL pada hari pertama menjadi
1221,73 ± 390,66 pgmL pada hari kelima. Pada hewan percobaan, Wu et al 2008 menemukan bahwa kadar BDNF serum meningkat secara
bermakna setelah hari ke-7 pemberian Inhibitor HMG CoA Reduktase secara oral dengan dosis 1 mgkgBB. Chen et al 2005 melaporkan
bahwa pemberian inhibitor HMG CoA reduktase akan meningkatkan ekspresi BDNF pada daerah penumbra setelah stroke dan memfasilitasi
neurogenesis.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini terlihat adanya outliers pada pemeriksaan kadar Bcl-2, yaitu penyimpangan kadar yang berlebihan dari rerata. Pada
seluruh sampel yang menjadi outliers, Kadar Bcl-2 dan BDNF hari kelima terlihat lebih rendah dibandingkan hari pertama. Ini tidak menemukan
perbedan antara sampel yang menjadi outliers dengan sampel lain, baik sehubungan jenis kelamin, usia, pemeriksaan klinis maupun laboratorium
standar. Outliers ini mungkin diakibatkan oleh polimorfisme pada gen Bcl- 2. Terdapat penelitian mengenai hubungan antara genotip Bcl-2 dan
fungsi global setelah cedera kepala. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa alel variant rs17759659 dan rs1801018 berhubungan
dengan hasil yang lebih jelek GOS dan Disability Rating Scale DRS, tingkat kematian yang lebih tinggi, dan Neurobehavioral Rating Scale-
Revised NRS-R yang jelek pada bulan ke-3, 6, 12, dan 24. Sebaliknya, homozigot alel wild-type untuk rs7236090 dan varian homozigot dari
rs949037 berhubungan dengan hasil yang lebih baik GOS dan DRS Hoh, 2010.
Pada pemeriksaan BDNF juga dijumpai adanya outliers yang ini duga terjadi akibat polimorfisme gen BDNF. Ada beberapa single
nucleotide polymorphisms SNPs di dalam gen BDNF, yaitu rs1519480, rs7124442, rs6265, rs7934165, rs11030121, rs12273363, dan rs908867.
Salah satu SNPs, yaitu rs6265 dapat memperlambat proses perbaikkan kognitif. Ada dua SNPs lain, yaitu rs1519480 dan rs 7124442 yang secara
bermakna berhubungan dengan perbaikan fungsi kongnitif setelah cedera kepala, yaitu menginduksi plastisitas otak, meskipun pada penelitian
Universitas Sumatera Utara
tersebut tidak dilaporkan kadar BDNF serum setelah trauma Rostami et al, 2011.
Pada penelitian ini, tidak terlihat korelasi yang bermakna antara kadar Bcl-2 serum dengan hasil akhir Barthel Indeks dan MMSE, baik
pada hari pertama maupun hari kelima. Clark et al 2000 menemukan bahwa kadar Bcl-2 CSF yang lebih tinggi akan berhubungan dengan hasil
akhir klinis yang lebih baik pada anak-anak. Wagner 2011 menemukan bahwa peningkatan bermakna Bcl-2 serum pada orang dewasa
berhubungan dengan hasil akhir klinis yang lebih baik GOS 6 dan 12 bulan. Hubungan yang tidak bermakna pada penelitian ini kemungkinan
disebabkan karena penilaian hasil akhir klinis dilakukan pada saat pasien pulang dan masih perlu dilakukan tindak lanjut lebih lama.
Korelasi hasil akhir klinis Barthel Indeks dan MMSE dengan kadar BDNF serum hari pertama dan hari kelima juga tidak terlihat tidak
bermakna. Ini sesuai dengan penelitian Chiaretti et al 2003 dan Chiaretti et al 2008 yang menemukan bahwa tidak ada korelasi yang bermakna
antara kadar BDNF dalam 24 jam dan 48 jam pertama setelah trauma dengan hasil akhir klinis.
Korelasi hasil akhir klinis Barthel Indeks dan MMSE dengan kadar Bcl-2 dan BDNF serum yang tidak signifikan mungkin karena ACTH
4- 10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
dan inhibitor HMG CoA reduktase diberikan dalam jangka waktu yang singkat 5 hari, sehingga plastisitas otak dan efek
antiapoptosis belum tercapai. Selain itu mungkin disebabkan oleh lama rawatan yang berbeda dan proses rehabilitasi yang belum optimal.
Universitas Sumatera Utara
Setelah penelitian selesai, dilakukan perhitungan kembali mengenai jumlah sampel n pada setiap kelompok dengan menggunakan
standar deviasi yang diperoleh dari masing-masing kelompok. Dari hasil ini diperoleh bahwa n pada tiap-tiap kelompok, baik CKS dan CKB
berdasarkan kadar Bcl-2 dan BDNF pada hari pertama dan kelima, semua kelompok mempunyai n 20, kecuali pada kadar Bcl-2 hari pertama
kelompok CKB, n=23 Lampiran 16. Meskipun tidak terdapat korelasi antara peningkatan kadar Bcl-2
dan BDNF dengan luaran klinis, pada peneltian ini dijumpai hari rawatan kelompok perlakuan ACTH
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
lebih pendek secara bermakna bila dibandingkan dengan hari rawatan kelompok perlakuan
standar dan inhibitor HMG CoA reduktase, baik pada cedera kepala sedang maupun cedera kepala berat. Gusev dan Skvortsova 2003
melakukan pemberian ACTH
4-10
Pro
8
-Gly
9
-Pro
10
pada penderita stroke iskemik dan menemukan bahwa hari rawatan semakin singkat
dibandingkan dengan kelompok standar.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
1. Pada penelitian ini dijumpai nilai Bcl-2 serum 1,56 ± 0,73ngml dan nilai BDNF serum 1758,23 ± 566,03pgml pada kelompok orang
normal usia 20-30 tahun 2. Nilai GCS awal cedera kepala penelitian ini tidak berhubungan
dengan kadar Bcl-2 dan BDNF pada hari pertama 3. Kadar Bcl-2 serum penderita CKS dan CKB tidak berbeda secara
signifikan dengan orang normal sedangkan kadar BDNF serum pada penderita CKS dan CKB terdapat penurunan yang signifikan.
4. Pada penelitian ini terdapat peningkatan kadar Bcl-2 yang signifikan pada kelompok ACTH
4-10
Pro
8
Gly
9
Pro
10
± CKS hari I 1,93
1.35ngmL dan hari V 3.81 ±
1.0ngmL; CKB hari I 1,72
±
1.40ngmL dan hari V 4,02 ± 1,119ngmL dibandingkan dengan kelompok standar CKS hari I 1.68
±
1,34ngmL dan hari V 1.66
±
1.06ngmL; CKB hari I 1,49 ± 1,00 ngmL dan hari V 1,64 ± 0,61ngmL dan Kelompok inhibitor HMG CoA reduktase CKS
hari I 1.83
±
1,15ngmL dan hari V 2.13
±
0.56ngmL; CKB hari I 1,55 ± 0,98ngmL dan hari V 2,00 ± 0,91ngmL. Pada kelompok
perlakuan inhibitor HMG CoA reduktase ditemui kecenderungan peningkatan nilai Bcl-2 tetapi tidak signifikan.
148
Universitas Sumatera Utara