2.4 Skala Fungsional Barthel’s Index
Skala Barthel atau Index Activities of Daily Living ADL Barthel merupakan skala untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
melakukan aktivitas dasar dan mobilisasi.Semakin tinggi nilai yang diperoleh dalam pemeriksaan, semakin tinggi pula kecenderungan atau
kemampuan seseorang untuk hidup mandiri setelah dipulangkan dari rumah sakit.Skala pengukuran ini diperkenalkan pada tahun 1965 oleh
Mahoney dan Barthel dengan menampilkan rentang penilaian dari 0-100. Meskipun versi aslinya telah dipergunakan secara luas, skala ini telah
mengalami modifikasi oleh Granger dkk pada tahun 1979, dan rentang penilaiannya menjadi 0-10 point untuk tiap variabelnya. Perbaikan
selanjutnya diperkenalkan pada tahun 1989.Barthel index diukur pada saat awal terapi dan secara berkala selama terapi sampai diperoleh
keuntungan yang maksimum Mahoney and Barthel, 1965
.
2.5 Mini – Mental State Examination
MMSE
MMSE merupakan suatu skala terstruktur yang terdiri atas tiga puluh poin yang dikelompokan menjadi tujuh kategori: orientasi terhadap
tempat negara, provinsi, kota, gedung dan lantai, orientasi terhadap waktu tahun, musim, bulan, hari dan tanggal, registrasi mengulang
dengan cepat tiga kata, perhatian dan konsentrasi secara berurutan mengurangi tujuh, dimulai dari angka seratus, atau mengeja kata WAHYU
secara terbalik, mengingat kembali mengingat kembali tiga kata yang telah diulang sebelumnya, bahasa memberi nama dua benda,
Universitas Sumatera Utara
mengulang kalimat, membaca dengan keras dan memahami suatu kalimat, menulis kalimat dan mengikuti perintah tiga langkah, dan
kontruksi visual menyalin gambar Lezak, 2004; Tombaugh, 1992. Skor yang makin rendah mengindikasikan performa yang buruk dan
gangguan kognitif yang makin parah. Skor total berkisar antara 0-30. Skor ini memiliki ambang MMSE yang pertama kali direkomendasikan adalah
23 atau 24, memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik untuk mendeteksi demensia.Bagaimanapun, beberapa kajian sekarang ini
menyatakan bahwa skor ini terlalu rendah, terutama terhadap seseorang dengan status pendidikan tinggi.Skor 27 ini tidak sensitif untuk mendeteksi
demensia pada orang dengan status pendidikan tinggi. Tambahan pula skor ambang 24 juga tidak spesifik pada orang dengan status pendidikan
rendah Tombaugh, 1992, Lezak, 2004 Pada tabel 2.1, ditampilkan Interpretasi MMSE yang didasarkan
pada skor yang diperoleh pada saat pemeriksaan, yaitu: 1. skor 24-30 yang diinterpretasikan sebagai fungsi kognitif normal
2. skor 17-23 yang berarti probable gangguan kognitif 3. skor 0-16 yang berarti definite gangguan kognitif pemerikasaan
Tombaugh, 1992; Lezak, 2004
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Interpretasi dari Nilai MMSE Lezak, 2004.
2.6 Konsep Neuroproteksi pada Penumbra Traumatik