2. Selama pembacaan pastikan tiang tidak runtuh, lakukan pembacaan tambahan dan catat hasil pembacaan pada interval tidak lebih 10 menit selama
dilakukannya test tersebut. 3. Sesudah beban penuh sesuai rencana, pastikan tiang belum runtuh lakukan
pembacaan pada interval tidak lebih 10 menit pada 2 jam pertama, tidak lebih 1 jam untuk 10 jam berikutnya dan tidak lebih 2 jam untuk 12 jam berikutnya.
4. Jika tidak terjadi keruntuhan tiang, segera lakukan pembacaan sebelum beban pertama dikurangi. Selama pengurangan beban dilakukan, pembacaan
dilaksanakan dan catat dengan interval tidak lebih 20 menit. 5. Lakukan pembacaan akhir sesudah beban di pindahkan.
6. Besar beban ton, lama pembebanan dan besar penurunan dimuat dalam tabel jadwal loading test.
Beban runtuhultimate suatu tiang didefenisikan sebagai beban pada saat tiang tersebut amblas atau penurunan terjadi dengan cepat dibawah tekanan beban. Defenisi
keruntuhan lain menganggap bahwa batas penurunan dapat berubah-ubah, misalnya pada saat tiang dianggap sudah runtuh ketika bergerak 10 dari diameter ujung atau
penurunan kotor 1,5 inchi 38 mm dan penurunan bersih 1 inchi 25 mm terjadi dibawah beban rencana. American Society Testing and Materials, 2010
2.6.10 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Percobaan
Loading Test
Universitas Sumatera Utara
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu pelaksanaan percobaan pembebanan vertical compressive loading test adalah sebagai berikut:
- Jika beban yang diberikan telah dicapai seluruhnya 150 beban rencana maka batasan penurunan pada suatu pembebanan yang diijinkan oleh ASTM
dalam tahapan pembebanan yaitu sebesar 1 inchi atau 2,54 cm. sebelum tiang mengalami keruntuhan.
- Untuk tiang bor beton “cast in place” tentu saja percobaan dapat dilakukan setelah beton mengeras 28 hari di samping mungkin ada persyaratan
lainnya. - Tiang dianggap sudah runtuh ketika bergerak 10 dari diameter ujung atau
penurunan kotor 1,5 inchi 38 mm dan penurunan bersih 1 inchi 25 mm terjadi dibawah beban rencana.
- Kriteria umum yang harus dipenuhi dari loading test adalah jumlah uji pembebanan loading test dalam persentase jumlah titiknya adalah 1 dari
jumlah titik tiang bor yang dilakukan pada lapangan. - Beban mati harus di aplikasikan 48 jam sebelum load test dimulai. Sebelum
beban diterapkan, terlebih dahulu di lakukan pembacaan penurunan awal yang nantinya dijadikan sebagai acuan untuk pembacaan penurunan setelah
penerapan beban. - Pembebanan harus di lakukan secara bertahap dan perlahan-lahan, sehingga
tidak menimbulkan beban kejutan pada struktur. - Untuk tiang yang di pancang pre cast ada beberapa pendapat mengenai
kapan tiang dapat di test. Menurut Terzaghi, tiang yang di letakkan diatas
Universitas Sumatera Utara
lapisan yang permeable misal:pasir, maka percobaan sudah dapat dilakukan 3 tiga hari setelah pemancangan, pada tiang yang dimasukkan
dalam lapisan lanau dan lempung, maka percobaan ini hendaknya dilakukan setelah pemancangan berumur 1 satu bulan.
- Hal lain yang perlu diperhatikan adalah berapa panjang tiang menonjol diatas tanah, pada prinsipnya penonjolan ini harus sependek mungkin untuk
menghindari kemungkinan terjadinya tekuk, untuk loading test yang dilakukan didarat, maka sebanyak tinggi bagian yang menonjol ini tidak
boleh lebih dari 1 m, sedangkan loading test yang dilakukan ditengah sungai, dimana air cukup dalam, maka tiang dapat saja menonjol beberapa meter
diatas dasar sungai muka tanah tetapi dengan catatan harus ada kontrol terhadap kemudian terjadinya tekuk.
- Percobaan pembebanan loading test yang menggunakan hidrolik jack, maka jack harus ditempatkan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari,
karena jika jack ini diletakkan pada tempat yang panas, maka olie jack tersebut memuai yang mana akan mengakibatkan tidak konstannya
bertambah besar beban. - Jarak antara tiang bor di dalam kelompok tiang maupun tunggal akan
mempengaruhi kapasitas daya dukung tiang. Bila beberapa tiang dikelompokkan dengan jarak yang saling berdekatan maka tegangan tanah
akibat gesekan tiang dengan tanah mempengaruhi daya dukung tiang yang lain. Jarak minimum antara dua tiang adalah: S 2 D, dimana S = jarak
Universitas Sumatera Utara
antara tiang dan D = diameter tiang. American Society Testing and Materials
, 2010
2.6.11 Perbandingan Standart Operation Prosedur ASTM D-1143 1994 dengan