BAB V PEMODELAN ELEMEN HINGGA
5.1 Pemodelan Elemen Hingga dengan Program
5.1.1 Pendahuluan
Agar dapat melakukan proses perhitungan antara korelasi beban vertikal batas ultimate dengan displacement yang terjadi pada suatu poudasi tiang bor beton
dengan Metode Elemen Hingga numerik dapat digunakan dengan bantuan program Plaxis
. Model tanah yang digunakan adalah model mohr-coulomb dengan analisis
axisynnnetric. Hal ini dilakukan karena di dalam perhitungan Metode Elemen Hingga,
model Mohr-Coulomb
Hasil pemodelan Metode Elemen Hingga dibandingkan dengan pengujian lapangan
merupakan pemodelan umum dalam penyelidikan tanah dirnana model ini membutuhkan parameter : modulus young E, angka poisson ratio
υ, cohesi c, sudut geser φ dan sudut dilatancy ψ. Mengingat bentuk dari pondasi tiang bor berbentuk silinder yang padat radial, maka sesuai dengan
petunjuk manual dari program Metode Elemen Hingga, digunakan model axisymetric
.
loading test pondasi tiang bor, yang sudah dihitung dan di tabelkan.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Lapisan Tanah, Jenis Tanah dan Pondasi Tiang Bor
Setiap tiang bor yang diselidiki tertanam pada tanah yang terdiri dari beberapa lapisan, di mana jenis dan parameter-parameter tanahnya juga berbeda.
Dalam hal ini dari data pengujian tanah ada beberapa buah sample, namun data loading test
hanya ada satu buah saja yaitu pada bore hole ketiga. Secara umum jenis tanah yang terdapat pada lokasi pekerjaan tiang bor yang diperoleh terdiri dari:
Bore hole-III:
Pondasi tiang bor beton dimodelkan sebagai bahan clay firm, sand medium dense, clay very stiff, sand dense, sand
very dense, sand loose, clay hard, clay very stiff, yang semuanya berada pada
kedalaman 31 meter. non-porous.
Rencana monitoring meliputi hubungan beban vertikal batas ultimate dan
displacement.
5.1.3 Material Model
Sesuai dengan penjelasan di atas, parameter yang dibutuhkan pada perhitungan Metode Elemen Hingga dengan pendekatan perhitungan yang mengacu
kepada
Mohr-Coulumb
model Mohr-Coulomb
1.
Modulus elastisitas E adalah:
2.
Poisson’s ratio
3.
Sudut geser dalam v
φ
4.
Kohesi c
5.
Sudut dilatancy 5.1.3.1. Modulus elastisitas
ψ. Elastic modulus
Universitas Sumatera Utara
Di laboratorium, modulus elastisitas E didapat dari hasil hubungan tegangan - regangan pengujian triaxial test. Sudut kemiringan awal E
yang dibentuk didefinisikan sebagai modulus elastisitas yang juga disebut young’s modulus,
sedangkan E
50
didefinisikan sebagai secant modulus pada kekuatan 50. Untuk tanah lempung over konsolidasi dan beberapa jenis batuan dengan rentang linier elastis
yang besar, digunakan E . Sedangkan untuk material pasir dan lempung normal
konsolidasi lebih tepat menggunakan E
50
.
Modulus elastisitas E adalah parameter yang sangat berpengaruh terhadap besarnya hasil yang dikeluarkan oleh Metode Elemen Hingga dibanding oleh
parameter-parameter yang lain semakin besar modulus elastisitas tanah maka akan semakin kecil penurunan yang terjadi pada out put Metode Elemen Hingga.
Pada penelitian ini modulus elastisitas E di dapatkan dari korelasi hasil pengujian sondir CPT, standard penetration test
SPT dan unconfined test.
5.1.3.2. Possion s ratio v Poisson ’s ratio
adalah harga perbandingan regangan lateral dengan regangan aksial yang berguna untuk menghubungkan besar modulus elastisitas E dengan
modulus geser G. Nilai possion’s ratio berkisar antara 0,3 sampai dengan 0,5 dan pada Metode Elemen Hingga disarankan
≤ 0,35.
5.1.3.3. Sudut geser dalam φ dan kohesi
Sudut geser dalam c
φ dan nilai kohesi c untuk tanah lempung diperoleh
Universitas Sumatera Utara
dari hasil pengujian triaxial dan unconfined test.
5.1.3.4. Sudut dilatancy Sudut
ψ dilatancy
ψ adalah sudut yang dibentuk bidang horizontal dengan arah pengembangan butiran pada saat butiran menerima tegangan deviatorik. Tanah
lempung normal konsolidasi tidak memiliki sudut dilatansi, tetapi pada tanah pasir, besar sudut ini tergantung pada kepadatan relatif D
r
dan sudut geser dalamnya.
5.1.3.5. Parameter permeabilitas k
x
dan k Parameter k
y x
dan k
y
nilainya dianggap sama untuk setiap lapisan, terhadap arah x maupun terhadap arah y. Nilai ini sebahagian diambil dari buku referensi yaitu
korelasi macam tanah dan permeabilitas.
5.1.4 Deskripsi dan Parameter Tanah Setiap Lapisan