Mencari Hubungan Perpindahan Regangan dan TeganganRegangan Elemen Regangan yang Terjadi: Persamaan Elemen Stiffness Matrix dan Persamaannya Persamaan Elemen untuk Mendapatkan Persamaan Global Perpindahan Titik Nodal Global Elemen Tegangan Penurunan Tiang

2.39 Atau, dapat nyatakan dalam persamaan : 2.40

c. Mencari Hubungan Perpindahan Regangan dan TeganganRegangan Elemen Regangan yang Terjadi:

2.41 Dengan Persamaan 2.41 dan Persamaan 2.40 maka; 2.42 2.43 Universitas Sumatera Utara 2.44 Atau dalam matrik sederhana dapat dituliskan dalam bentuk; 2.45 Maka persamaan matrik menjadi; 2.46 Dimana [B] adalah fungsi koordinat r dan z Hubungan Tegangan Regangan 2.47 Dengan E adalah modulus elastisitas dan v adalah poisson ratio. Secara umum, hubungan teganganregangan dapat dinyatakan dalam bentuk; Universitas Sumatera Utara 2.48 2.49

d. Persamaan Elemen Stiffness Matrix dan Persamaannya

Kekakuan matrix adalah: 2.50 Atau 2.51 Maka untuk 6 titik nodal matriks kekakuannya adalah; 2.52 Secara umum kita harus mengevaluasi gaya-gaya yang bekerja untuk satu elemen yaitu dengan menggunakan persamaan elemen; 2.53 Universitas Sumatera Utara 2.54

e. Persamaan Elemen untuk Mendapatkan Persamaan Global

Dari satu elemen kekakuan yang didapat persamaan 2.54 maka semua persamaan matriks kekakuan didefinisikan dalam sistem koordinat global, sehingga akan mendapatkan persamaan: 2.55 Sehingga, gaya yang bekerja untuk semua elemen adalah 2.56

f. Perpindahan Titik Nodal Global

Dari satu elemen perpindahan titik nodal seperti yang didapat persamaan 2.55 maka semua perpindahan titik nodal diubah menjadi perpindahan total atau perpindahan global pada sistem kordinat.

g. Elemen Tegangan

Setelah perpindahan titik nodal didapat, maka kita akan mengidentifikasi regangan dan tegangan yang terjadi di sumbu global. Maka dengan adanya Universitas Sumatera Utara program plaxis, kita dapat mengidentifikasi untuk regangan dan tegangan yang terjadi pada pemodeling tersebut.

2.11 Penurunan Tiang Tunggal

Menurut Poulus dan Davis 1980 penurunan jangka panjang untuk pondasi tiang tunggal tidak perlu ditinjau karena penurunan tiang akibat konsolidasi dari tanah relatif kecil. Hal ini disebabkan karena pondasi tiang direncanakan terhadap kuat dukung ujung dan kuat dukung friksinya atau penjumlahan dari keduanya. Poulus dan Davis, 1980 Perkiraan penurunan tiang tunggal dapat dihitung berdasarkan: a. Untuk tiang apung atau tiang friksi 2.57 2.58 b. Untuk Tiang Dukung Ujung 2.59 2.60 Dimana, S = Penurunan untuk tiang tunggal mm Q = Beban yang bekerja ton I o = Faktor pengaruh penurunan untuk tiang yang tidak mudah mampat Universitas Sumatera Utara R k R = Faktor koreksi kemudah mampatan tiang h R = Faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras μ R = Faktor koreksi angka poisson μ b h = Kedalaman total lapisan tanah dari ujung tiang ke muka tanah mm, dan = Faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung D = Diameter tiang mm. K adalah suatu ukuran kompresibilitas relatif dari tiang dan tanah yang dinyatakan oleh persamaan: 2.61 2.62 Dimana, K = Faktor kekakuan tiang. E p E = Modulus elastisitas dari bahan tiang MPa, dan s

2.12 Pentransferan Beban

Dokumen yang terkait

Analisa Daya Dukung Pondasi Bore Pile Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus Proyek Pembangunan Manhattan Mall dan Condominium)

36 244 140

Perbandingan Analisa Besar Daya Dukung Pondasi Bore Pile Menggunakan Metode Elemen Hingga Terhadap Metode Analitik Dan Metode Loading Test (Studi Kasus Proyek Pembangunan Manhattan Mall Dan Condominium)

17 142 136

Analisis Daya Dukung Ultimit dan Penurunan pada Compression Loading Test Bored Pile Tunggal Diameter 0,6 Meter dengan Metode Semi Empiris dan Pemodelan Metode Elemen Hingga (Study Kasus Medan Focal Point)

3 93 156

Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Dengan Metode Elemen Hingga Pada Proyek Fly Over Jamin Ginting Medan

9 147 144

Analisis Daya Dukung Pondasi Bore Pile Pada Proyek Pembangunan Hotel Santika.

44 179 129

Perbandingan Analisa Besar Daya Dukung Pondasi Bore Pile Menggunakan Metode Elemen Hingga Terhadap Metode Analitik Dan Metode Loading Test (Studi Kasus Proyek Pembangunan Manhattan Mall Dan Condominium)

0 1 16

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE DIAMETER 0.8 METER MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA PROYEK

0 4 16

Analisis Daya Dukung Ultimit dan Penurunan pada Compression Loading Test Bored Pile Tunggal Diameter 0,6 Meter dengan Metode Semi Empiris dan Pemodelan Metode Elemen Hingga (Study Kasus Medan Focal Point)

0 0 30

ANALISIS DAYA DUKUNG ULTIMIT DAN PENURUNAN PADA COMPRESSION LOADING TEST BORED PILE TUNGGAL DIAMETER 0,6 METER DENGAN METODE SEMI EMPIRIS DAN PEMODELAN METODE ELEMEN HINGGA (STUDY KASUS MEDAN FOCAL POINT) TESIS

0 0 22

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA PADA PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING MEDAN

0 1 17