Gambar 1.1.2 Perletakan Core-wall
1.2 Latar Belakang Masalah
Pada jaman sekarang ini, pembangunan struktur bangunan tinggi seperti apartemen, mall, plaza
, dll semakin sering terjadi di kota-kota besar. Penggunaan jenis konstruksi core-wall ini akan membuat suatu struktur yang bersifat lebih
ekonomis dimensi struktur lain akan lebih kecil terhadap bagian lain seperti konstruksi portal terbuka. Semakin tinggi suatu bangunan maka gaya lateral yang
terjadi akan menjadi semakin besar. Oleh karena itu, deformasi pada ketinggian tertentu yang di akibatkan oleh gaya lateral akan semakin besar sehingga
menyebabkan adanya keharusan untuk mempertimbangkan kesimetrisan struktur, kekakuan struktur, jenis material yang akan digunakan untuk mempengaruhi
kemampuan bangunan tersebut untuk dapat menahan gaya-gaya yang terjadi. Bangunan yang dibangun dengan sistem struktur yang simetris cenderung akan lebih
tahan terhadap gaya lateral yang terjadi sehingga dapat mencegah terjadinya torsi
Core-wall kolom
Universitas Sumatera Utara
yang besar. Semakin simetris suatu bangunan maka kemungkinan nilai torsi yang dihasilkan akan lebih kecil sehingga dapat sepenuhnya dihindarkan. Tingkat
kekakuan suatu struktur bergantung pada sistem struktur yang dipilih. Selain itu, jenis daripada material yang digunakan seperti baja ataupun beton harus seminimal
mungkin kuantitasnya untuk mengurangi berat dari massa bangunan dan tidak mengurangi kekuatan bangunan untuk menahan gaya-gaya luar yang tejadi. Setiap
lantai akan menerima beban-beban lateral berbeda yang disalurkan melalui setiap elemen bangunan tersebut dimana pada bagian atas core-wall akan terjadi rotasi
terbesar sedangkan pada bagian dasar core-wall akan terjadi gaya geser. Persamaan umum Torsi yang digunakan adalah :
=
�
1.2.1
=
�
1.2.2 =
� 1.2.3
= =
�
1.2.4
Persamaa umum Torsi untuk benda bertampang segi empat adalah :
� =
3
1.2.5
=
3
2
1.2.6
=
1.2.7
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Ms = Momen torsi murni Saint-
Vennant’s Torsion θ = Kelengkungan Torsi
r = Jari- jari kelengkungan benda putar G = Modulus elastisitas geser
J = Konstanta Torsi γ = Regangan geser
= Tegangan geser = Tegangan Lentur
1.3 Tujuan Penulisan