Pengertian Jenis Resin Akrilik

Sebagai basis gigitiruan, resin memiliki beberapa keunggulan diantaranya: 1,2,18 1. Warnanya harmonis dengan jaringan sekitarnya 2. Dapat dilakukan reline dan rebase 3. Relatif lebih ringan 4. Teknik pembuatan dan pemolesannya mudah 5. Biaya murah Di samping keunggulan tersebut, basis resin juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya: 1,2,18 1. Dimensinya tidak stabil baik pada waktu pembuatan, pemakaian dan reparasi 2. Penghantar suhu yang buruk 3. Mudah terjadi abrasi pada saat pembersihan atau pemakaian 4. Resin menyerap cairan mulut sehingga mempengaruhi stabilitas warna 5. Kalkulus dan deposit makanan mudah melekat pada basis resin

2.2 Resin Akrilik

2.2.1 Pengertian

Resin akrilik adalah bahan yang terdiri dari bubuk dan cairan. Bahan ini digunakan sejak pertengahan tahun 1940 sebagai bahan basis gigitiruan. Dewasa ini, resin akrilik dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia sebagai bahan basis gigitiruan karena memiliki estetis yang baik, murah serta pembuatannya yang relatif mudah. Resin akrilik merupakan rantai polimer panjang terdiri dari unit metil metakrilat yang berulang disebut juga polimetilmetakrilat. Resin tersebut merupakan plastik lentur yang dibentuk dengan menggabungkan molekul-molekul metal metakrilat multiple. 1-3 Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Gigitiruan resin akrilik

2.2.2 Jenis Resin Akrilik

Berdasarkan proses polimerisasi, resin akrilik diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu resin akrilik polimerisasi panas, resin akrilik polimerisasi sinar, dan resin akrilik swapolimerisasi. 1,2,22 1. Resin akrilik polimerisasi panas adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi bahan-bahan tersebut dengan menggunakan perendaman air di dalam water bath. 22 Resin akrilik polimerisasi panas terdiri dari bubuk dan cairan dimana setelah mengalami proses pencampuran dan pemanasan akan membentuk suatu bahan yang kaku. 2 2. Resin akrilik polimerisasi sinar adalah resin akrilik yang diaktifkan dengan sinar yang terlihat oleh mata. Resin akrilik polimerisasi sinar terdiri dari matriks uretan dimetakrilat, microfine silica, dan camphorquinone yang berperan sebagai inisiator. Proses polimerisasinya menggunakan sinar tampak sebagai aktivator. Polimerisasi terjadi di dalam suatu unit kuring khusus yang menggunakan lampu halogen dengan panjang cahaya 400-500 nm selama kira-kira 10 menit. 1,2,4,22 3. Resin akrilik swapolimerisasi merupakan resin akrilik yang mengalami polimerisasi pada suhu kamar. Resin akrilik swapolimerisasi mengandung aktivator kimia yang berfungsi untuk mengaktifkan benzoil peroksida yang terdapat di dalam polimer sehingga dapat terjadi proses polimerisasi. Aktivator kimia yang biasanya digunakan adalah amina tersier, contohnya adalah dimetil paratoluidin. Kekuatan Universitas Sumatera Utara resin akrilik swapolimerisasi cukup rendah, stabilitas warna yang kurang baik, dan jumlah monomer sisa yang dihasilkan lebih banyak daripada monomer sisa yang dihasilkan oleh resin akrilik polimerisasi panas. 1,2,22

2.3 Resin Akrilik Polimerisasi Panas