2.5 Denture Stomatitis
2.5.1 Definisi
Denture stomatitis merupakan proses inflamasi dari mukosa rongga mulut, terutama mukosa palatum dan gingiva, terjadi akibat kontak langsung dengan basis
gigitiruan pada permukaan intaglio. Hal ini ditandai dengan terjadinya perubahan seperti eritema, dan biasanya ditemukan pada kedua rahang, sedangkan mukosa
rahang bawah jarang terlibat karena pada rahang bawah aliran saliva sangat baik.
24
2.5.2 Gambaran Klinis
Denture stomatitis memiliki gambaran klinis berupa eritema difus dan pembengkakan mukosa pada permukaan mukosa yang berkontak dengan gigitiruan.
Tanda dan gejala pada denture stomatitis disertai dengan perdarahan mukosa, pembengkakan, rasa terbakar, halitosis, perasaan tidak nyaman, dan mulut kering.
Denture stomatitis berhubungan dengan angular cheilitis, atrofik glositis, kandidiasis pseudomembran akut, dan kandidiasis hiperplastik kronis.
15,24
Gambar 3. Denture stomatitis
Universitas Sumatera Utara
Denture stomatitis dibedakan menjadi tiga tipe berdasarkan klasifikasi Newton, yaitu :
24
1. Tipe 1 : tahap inisial berupa petechiae bintik merah yang terlokalisir atau tersebar pada mukosa palatum yang berkontak dengan gigitiruan.
2. Tipe 2 : terjadi eritema difus dan edema terbatas pada daerah mukosa palatum yang ditutupi gigitiruan tipe yang paling sering terjadi.
3. Tipe 3 : hiperplasia papila dengan eritema difus. Newton tipe 3 lima kali lipat lebih sering terjadi pada gigitiruan basis akrilik dari pada gigitiruan kerangka
logam.
2.5.3 Mekanisme Terjadinya Denture Stomatitis
Denture stomatitis merupakan proses inflamasi yang umumnya melibatkan mukosa pada bagian palatal karena tertutup oleh gigitiruan penuh atau sebagian.
Etiologi denture stomatitis adalah multifaktoral, terbagi atas dua faktor yaitu faktor utama dan faktor predisposisi.
24
Faktor-faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis adalah :
24
1. Faktor gigitiruan Denture stomatitis tidak akan terjadi tanpa adanya gigitiruan. Denture
stomatitis disebabkan oleh gigitiruan yang tidak retentif, tidak stabil, trauma akibat gigitiruan, dan pemeliharaan gigitiruan yang tidak baik.
2. Faktor infeksi Infeksi diakibatkan oleh akumulasi bakteri dan jamur yang dapat mengganggu
keseimbangan bakteri normal dalam rongga mulut. Jamur patogen oportunistik Candida albicans merupakan faktor etiologi denture stomatitis yang paling penting.
Faktor-faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis adalah :
24
1. Faktor sistemik Faktor sistemik penyebab denture stomatitis yaitu fisiologi usia tua, disfungsi
endokrin, defisiensi nutrisi, neoplasma, immunosupresi, dan antibiotik spektrum luas.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor lokal Faktor lokal penyebab denture stomatitis yaitu antimikroba dan topikal
maupun kortikosteroid inhalasi, diet tinggi karbohidrat, konsumsi tembakau dan alkohol, hiposalivasi, oral higiene yang buruk, serta pemakaian gigitiruan khususnya
pada malam hari. Permukaan gigitiruan yang mempunyai porositas memungkinkan terjadinya
perlekatan mikroorganisme dengan cara menembus gigitiruan dan perlekatan kimia terjadi pada permukaan yang tidak rata. Pada permukaan yang tidak dipoles yang
kontak dengan mukosa merupakan tempat proliferasi bagi Candida albicans yang akan menyebabkan terbentuknya plak.
15
Plak pada gigitiruan mengandung lebih dari 10
11
organisme per gram berat basah. Penelitian dengan menggunakan sinar dan mikroskop elektron menunjukkan
bahwa plak gigitiruan memiliki struktur yang sama dengan plak gigi. Flora mikrobial dasar pada plak gigitiruan mirip dengan plak gigi, tetapi pada plak gigitiruan
memiliki jumlah Candida albicans lebih banyak.
15
Plak gigi mulai terbentuk sebagai tumpukan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel dalam 3-4 jam sesudah gigi dibersihkan dan mencapai
ketebalan maksimal pada hari ke tiga puluh. Pada awal pembentukan plak, jenis kokus gram positif, terutama Streptococcus sp paling banyak dijumpai. Kolonisasi
pertama terdiri dari Steptococcus sanguis, Steptococcus mitis, Streptococcus salivarius dan beberapa strain lainnya. Setelah itu, berbagai jenis mikroorganisme
lainnya memasuki plak gigi.
15,23
Penelitian melaporkan bahwa, Candida albicans tidak akan melekat pada resin akrilik tanpa adanya kolonisasi Streptococcus sanguis dan Streptococcus
salivarius terlebih dahulu. Peristiwa masuknya mikroorganisme lainnya setelah kolonisasi pertama oleh Streptococcus sp disebut Phenomena of Cession.
Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan produk metabolisme yang dapat menyebabkan peradangan jaringan mukosa mulut yang disebut denture stomatitis.
Kebersihan rongga mulut dan gigitiruan merupakan faktor lokal pertama dalam perkembangan denture stomatitis, dibandingkan dengan faktor-faktor lain seperti
Universitas Sumatera Utara
jumlah saliva, umur, dan umur gigitiruan. Pada denture stomatitis proporsi Candida albicans pada plak gigitiruan akan meningkat sampai di atas 100 kali lipat, namun
jumlah jamur yang dapat dikultur dari gigitiruan kurang dari 1.
15,23
2.6 Metode Pembersihan Gigitiruan