10
kepemilikan material. Oleh karena itu, individu yang spiritual menghargai materi seperti kebendaan atau uang, namun tidak mencari kepuasan sejati dari
hal-hal material tersebut.
f. Altruisme, individu yang spiritual akan menyadari adanya tanggung jawab
bersama dari masing-masing orang untuk saling menjaga sesamanya our brother’s keeper. Mereka meyakini tidak ada manusia yang berdiri sendiri,
bahwa umat manusia terikat satu sama lain sehingga bertanggung jawab atas sesamanya. Keyakinan ini sering dipicu oleh kesadaran mereka akan penderitaan
orang lain.
g. Idealisme, individu yang spiritual memiliki kepercayaan kuat terhadap potensi
baik manusia yang dapat diaktualisasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Memiliki keyakinan bukan saja pada apa yang terlihat sekarang, namun juga
pada hal baik yang mungkin diinginkan dari hal itu, pada kondisi ideal yang mungkin dicapai.
h. Kesadaran akan peristiwa tragis, individu yang spiritual menyadari perlu
terjadinya tragedi dalam hidup seperti adanya rasa sakit, penderitaan atau kematian. Tragedi dirasa perlu terjadi agar mereka lebih dapat menghargai hidup
itu sendiri dan juga dalam rangka meninjau kembali arah hidup yang ingin dituju.
i. Buah dari spiritualitas, komponen terakhir merupakan cerminan atas
kedelapan komponen sebelumnya seperti halnya dengan individu mengolah manfaat yang dia peroleh dari pandangan, kepercayaan, dan nilai-nilai yang
dianutnya. Pada komponen ini individu menilai efek dari spiritualitasnya, dan
11
biasanya dikaitkan hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam, kehidupan, dan apapun yang dipersepsikannya sebagai transenden.
Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti akan mengaitkan nilai-nilai spiritual yang dialami tokoh-tokoh dalam novel Lalita karya Ayu Utami dengan komponen-
komponen pembentuk nilai-nilai spiritual menurut Elkins dkk yang telah disebutkan.
2.3 Tinjauan Pustaka
Novel Lalita karya Ayu Utami merupakan novel yang menceritakan tentang pengalaman tokoh-tokoh dalam mengalami nilai-nilai spiritual. Sepanjang pengetahuan
dan penelitian yang dilakukan, novel tersebut belum pernah diteliti dengan objek kajian yang sama oleh mahasiswa di Departemen Sastra Indonesia, Universitas Sumatera
Utara, maupun di universitas lain di Indonesia. Penelitian tentang spiritual dengan objek kajian berbeda telah dibahas oleh Adil
Sastrawan UIN Sunan Kalijaga, 2011 dengan judul “Spiritualitas Dalam Novel Bilangan Fu” http:digilib.uin-suka.ac.id. Penelitian tersebut mendeskripsikan nilai
spiritual yang dialami tokoh, dan juga menjelaskan kecenderungan spiritualitas ke arah primitif. Kepercayaan terhadap mitos-mitos, legenda rakyat, dan makhluk-makhluk
halus yang dipercayai sebagai spiritualitas. Hasil analisis tersebut mengemukakan kritik terhadap cara pandang modern yang cenderung antroposentris dan anti-ekologi.
Kajian dengan judul ”Pendidikan Emosional dan Spiritual ESQ dalam Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi” yang dilakukan oleh Tsurayya Syarif Zain
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, tahun 2012 http:eprints.ums.ac.id. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pesan moral mengenai pendidikan
12
ESQ dan memahami tolak ukur ESQ. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan memberi kesimpulan bahwa pendidikan ESQ dapat ditelaah melalui pesan moral yang mencakup kemampuan dalam mengolah emosi. Hal ini dapat memotivasi
diri, memberi kemampuan dalam mengolah emosi, mampu menghadapi persoalan makna atau nilai value, dan dapat menempatkan perilaku hidup dalam konteks yang
lebih baik. Selain itu pendidikan ESQ dapat dipelajari melalui tolak ukur ESQ yang mencakup pengendalian diri, pengaturan diri, motivasi, simpati, empati, keterampilan
sosial, keteguhan pendirian, berserah diri kepada Allah, menghambakan diri secara total, meyakinkan segala urusan rezeki hanya kepada Allah semata dengan segala usaha
dan doa, dan mengintegritaskan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian tentang nilai spiritual juga pernah dilakukan, namun pada objek yang
berbeda. Penelitian dengan judul “Representasi Nilai Spiritual dalam Novel Dzikir dan Fikir Karya Reza Nurul Fajri” oleh Hidayatul Mustakim mahasiswa magister di bidang
Pendidikan Bahasa Indonesia, tahun 2014 http:www.pbindoppsunisma.com. Isi penelitian tersebut membicarakan tentang mengungkapkan nilai spiritual dalam novel
tersebut dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa novel tersebut mengandung nilai-nilai spiritual. Nilai-
nilai spiritual yang ditemukan antara lain adalah religius, jujur, tanggung jawab, berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, cerdas, tangguh, ingin tahu, peduli, santun, demokratis,
dan peduli lingkungan. Nilai spiritual yang paling banyak ditemukan adalah spiritual religius, sedangkan nilai spiritual yang paling sedikit ditemukan adalah spiritual peduli
lingkungan. Adapun implikasi nilai spiritual dalam novel tersebut dapat diterapkan pada
13
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran bahasa, serta penentuan tema mata pelajaran penerapan pada empat aspek pembelajaran Bahasa Indonesia.
14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah data yang dianalisis dan hasil analisisnya
berbentuk deskripsi dan tidak berupa angka-angka. Menurut Semi 2012:28, “Metode penelitian kualitatif ialah metode penelitian yang dilakukan dengan tidak
mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris.
Metode kualitatif tersebut dideskripsikan secara deskriptif. Whitney dalam
Kaelan, 2005:58 mengatakan:
Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat dan sistematis. Misalnya dalam hubungannya dengan penelitian masyarakat,
penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu”. Uraian tersebut
disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan menggambarkan secara cermat
sifat-sifat suatu hal individu atau kelompok.
Adapun hal-hal yang perlu dipaparkan dalam penelitian ini meliputi data, sumber data, dan teknik pengumpulan data.
1. Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat-kalimat, dan bukan angka-angka. Dalam penelitian kualitatif, sebagai data formal adalah kata-
kata, kalimat, dan wacana yang terdapat pada novel Lalita karya Ayu Utami.